Perbedaan Laut Ingresi dan Transgresi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Laut merupakan perairan luas yang memisahkan daratan menjadi benua dan pulau-pulau. Berdasarkan proses terjadinya laut terbagi menjadi tiga macam, yaitu laut ingresi, regresi, dan transgresi.

Pada kesempatan kali ini, materi akan fokus pada perbedaan antara laut ingresi dan laut transgresi. Berikut adalah pembahasan lebih lengkapnya.

Pengertian Laut Ingresi dan Transgresi

Laut ingresi dan transgresi adalah klasifikasi jenis-jenis laut berdasarkan proses pembentukanya, berikut adalah pengertian laut ingresi dan laut transgresi secara lebih detail.

Pengertian Laut Ingresi

Laut ingresi adalah jenis laut yang terbentuk dari adanya penurunan kerak samudra, sehingga mengakibatkan kedalaman laut menjadi semakin dalam.

Penurunan laut yang semakin dalam akan menyebabkan warna laut menjadi berwarna biru tua, yang menandai bahwa jenis laut ingresi umumnya sangat dalam.

Gaya pembentuk dominan dari laut ingresi terjadi karena adanya gaya endogen bumi berupa tektonik lempeng.

Penurunan kerak samudra yang menjadikan laut semakin dalam ini, disebabkan oleh dinamika tektonik lempeng yang menciptakan relief-relief di daerah bawah laut,.

Fenomena ini biasanya muncul diantara lubuk laut, basin, palung, juga rekahan tengah samudra.

Laut ingresi kerap kali mengalami fenomena alam seperti vulkanisme bawah laut dan gempa bawah laut, hal ini terjadi karena di kedalaman laut ingresi tektonik lempeng cenderung sangat aktif.

Pengertian Laut Transgresi

Laut transgresi adalah laut yang terbentuk karena mengalami kenaikan permukaan laut yang berakibat daratan akan turun secara perlahan dan akhirnya menyatu dengan lautan.

Pertemuan antara kenaikan laut dan penurunan daratan ini akan menyebabkan laut lebih meluas.

Pada dasarnya proses pembentukan laut transgresi disebabkan oleh es yang ada di kutub mencair di akhir pleistosen.

Pleistosen sendiri merupakan kala dalam skala geologi yang berlangsung antara 2.588.000 sampai 11.500 tahun yang lalu.

Dalam kala itu terjadi proses pencairan gletser-gletser dalam skala yang sangat besar, hal ini mengakibatkan air yang berada dalam gletser es keluar ke samudera, yang menjadikan permukaan air meningkat secara drastis.

Jenis laut transgresi pada umumnya memiliki kedalaman yang relatif dangkal, biasanya hanya berkisar beberapa ratus meter saja.

Laut transgresi selain memiliki gaya pembentuk dominan dari gaya eksogen berupa pencairan glester, laut jenis ini juga bisa terbentuk akibat adanya pemanasan global.

Perbedaan Laut Ingresi dan Transgresi

Perbedaan antara laut ingresi dan trangresi bisa dilihat dari beberapa hal, yaitu:

  • Proses terjadinya

Jika dilihat dari proses terjadinya, perbedaan yang sangat mendasar antara laut ingresi dan laut transgresi adalah jika laut ingresi terjadi karena menurunnya ketinggian dasar samudra relatif terhadap lempeng benua.

Maka berbeda jauh dengan laut transgresi yang terjadi karena meningkatnya ketinggian muka air laut terhadap lempeng benua.

  • Kedalaman laut

Perbedaan yang sangat signifikan bisa terlihat jelas dari tingkat kedalaman laut ingresi dan laut transgresi. jika laut ingresi memiliki kedalaman yang sangat dalam dan bisa mencapai ribuan meter.

Maka sangat bertolak belakang dengan laut transgresi yang dalamnya cenderung dangkal dan hanya berkisar puluhan hingga ratusan meter saja.

  • Gaya pembentuk dominan

Dilihat dari gaya pembentuk dominan yang menyebabkan terjadinya laut ingresi dan laut transgresi, laut ingresi terbentuk dari endogen bumi berupa tektonik lempeng.

Sedangkan laut transgresi terbentuk dari gaya eksogen berupa pencairan glester dan pemanasan global.

  • Relief bawah laut

Relief bawah laut yang terdapat di laut ingresi berupa lubuk laut, basin, palung, juga rekahan tengah samudra, sedangkan laut transgresi memiliki bermacam-macam relief bawah laut.

Contoh Laut Ingresi dan Transgresi

Berikut adalah beberapa contoh laut ingresi dan laut transgresi yang ada di Indonesia dan dunia.

  • Contoh Laut Ingresi

Contoh laut ingresi diantaranya adalah:

  1. Laut Banda, memiliki kedalaman 7.400 meter.
  2. Laut Flores, memiliki kedalaman 5.590 meter
  3. Laut Sulawesi, memiliki kedalaman 5.590 meter
  4. Laut Tengah, memiliki kedalaman 4.400 meter
  5. Laut Jepang, memiliki kedalaman 4.000 meter
  • Contoh Laut Transgresi

Contoh laut transgresi diantaranya adalah:

  1. Laut Jawa, Laut Jawa merupakan contoh laut transgresi karena terbentuk dari sebuah laut diatas dangkalan sunda.
  2. laut Arafuru, Laut Arafuru juga termasuk contoh jenis laut transgresi karena terbentuk dari adanya kenaikan permukaan laut.

Pembahasan diatas merupakan paparan dari materi tentang perbedaan laut ingresi dan laut transgresi, yang terdiri dari pengertian, perbedaan, dan contohnya.

Semoga pembahasan diatas bisa berguna dan menambah wawasan mengenai perbedaan laut ingresi dan laut transgresi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn