3 Jenis Laut Berdasarkan Proses Terjadinya dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Permukaan Bumi didominasi dengan wilayah perairan yang luas dibanding daratan. Beragam jenis perairan bisa kamu temukan, salah satunya laut. Laut menjadi perairan terluas yang mendominasi permukaan Bumi hingga 71%. Laut merupakan sekumpulan air yang sangat luas yang memisahkan daratan sekaligus menghubungkan pulau dengan pulau atau benua dengan benua dan lain sebagainya.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan dan daratan. Bahkan, luas wilayah laut Indonesia lebih tinggi daripada wilayah daratan. Tentu hal ini menjadi keunggulan tersendiri karena perairan laut yang memiliki potensi sumber daya alam melimpah yang bisa dimanfaatkan.

Air laut memiliki ciri yang berbeda dengan air lainnya karena mengandung kadar galam cukup tinggi sehingga air laut menjadi asin. Air laut ini terdiri dari 96,5% air murni dan 3,5% materi lainnya. Hal inilah yang membuat air laut menjadi asin dan tidak untuk dikonsumsi.

Ada banyak jenis laut yang ada di dunia. Jenis laut ini dibedakan berdasarkan beberapa hal, meliputi proses terjadinya, kedalamannya, dan letak geografisnya. Namun, dalam artikel kali ini hanya akan membahas jenis-jenis laut berdasarkan proses terjadinya.

Jenis Laut Berdasarkan Proses Terjadinya

Berdasarkan proses terjadinya, laut diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu laut transgresi, laut regresi, dan laut ingresi. Jika kamu belum mengetahui pengertian dan perbedaan jenis laut berdasarkan proses terjadinya ini, simak penjelasan berikut sampai akhir, ya!

Laut Transgresi

Jenis laut berdasarkan proses terjadinya yang pertama adalah laut transgresi. Laut transgresi merupakan laut yang terbentuk karena naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh cairnya gletser-gletser besar atau bongkahan es di kutub utara maupun selatan pada akhir zaman es.

Air laut yang naik mencapai 70 m menyebabkan daerah yang tadinya kering berupa daratan berubah menjadi tergenang, yang kemudian berubah menjadi laut. Naiknya air laut ini dapat disebabkan oleh beberapa alasan, namun faktor penyebab terbesarnya kemungkinan adalah mencairnya gletser-gletser besar pada akhir zaman es (zaman Pleistosen atau Diluvium).

Pencairan gletser ini pula akhirnya menyebabkan air yang tadinya terjebak dalam gletser es, keluar menuju samudera. Hal inilah yang kemudian membuat permukaan air laut meningkat drastis. Pencairan es ini terjadi dalam skala besar sehingga mengakibatkan air perlahan naik.

Umumnya, laut-laut transgresi ini memiliki kedalaman yang relatif lebih dangkal jika dibandingkan dengan jenis laut lainnya. Kedalaman maksimal dari laut transgresi kurang lebih beberapa ratus meter saja, karena terjadinya kenaikan air laut sepanjang sejarah hanya terjadi beberapa kali.

  • Contoh Laut Transgresi

Contoh laut transgresi yang paling mudah untuk kamu temui adalah Laut Jawa dan Laut Arafuru. Perlu kamu tahu, kedua laut ini pada awalnya bukan berupa laut lho, laut Jawa dan Arafuru mulanya berupa dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul.

Di mana dangkalan Sunda merupakan dangkalan yang menghubungkan pulau Jawa dengan Kalimantan, Sumatera dan Semenanjung Malaya. Sedangkan dangkalan Sahul menghubungkan Papua dengan Australia.

Kedua dangkalan ini akhirnya berubah menjadi laut karena mencairnya es di kutub yang terus bertambah, sehingga kedua dangkalan ini tenggelam dan menjadi Laut Jawa dan Arafuru.

Laut Regresi

Laut regresi merupakan laut yang mengecil dan mendangkal seiring degan berjalannya waktu. Laut ini juga diartikan dengan menurunnya permukaan laut akibat adanya sedimentasi sehingga permukaan daratan semakin menjorok ke laut.

Berubahnya laut menjadi dangkal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu sedimentasi berskala besar pada suatu laut dan adanya penurunan muka air laut terhadap lempeng benua yang ada. Kedua faktor ini menjadi alasan yang paling banyak diakui oleh para peneliti sebagai alasan proses terjadinya laut regresi.

Sedimentasi yang besar pada laut biasanya diakibatkan oleh timbulnya erosi yang tinggi pada daratan dan sekitarnya.

Endapan sedimen yang tererosi dari daratan kemudian terbawa oleh sungai-sungai menuju laut dan berakhir mendekam di laut. Proses sedimen ini, lama kelamaan menyebabkan bertambahnya bibir pantai dan berkurangnya luas laut serta menjadikan laut semakin dangkal.

Selain disebabkan karena adanya sedimentasi, laut regresi juga disebabkan karena penurunan drastis permukaan air laut. Hal ini bisa terjadi ketika ada pendinginan global yang ekstrim yang mengakibatkan air laut terkunci dalam gletser di daerah kutub.

  • Contoh Laut Regresi

Contoh laut regresi ialah Laut Bering yang terletak di perbatasan Rusia dan benua Amerika. Selain Laut Bering, contoh lainnya adalah Laut Jawa dan Laut Arafuru. Kedua laut yang terletak di Indonesia ini juga mengalami pendangkalan air laut.

Laut Ingresi

Dan yang terakhir ialah laut ingresi. Jenis laut ingresi ini terbentuk karena adanya penurunan tanah yang disebabkan oleh tenaga endogen yakni penurunan kerak samudera dengan kerak benua.

Umumnya, laut ingresi menyebabkan laut menjadi semakin dalam. Karena proses terjadinya inilah yang membuat laut ingresi menjadi jenis laut terdalam di bandingkan dengan kedua jenis laut lainnya.

Penurunan kerak samudera ini disebabkan oleh aktivitas lempeng tektonik yang menciptakan relief bawah laut seperti palung, basin, lubuk laut atau rengkahan tengah samudera. Karena lempeng tektonik yang aktif, umumnya laut ingresi sering mengalami aktivitas vulkanisme bawah laut juga gempa bumi yang terjadi di bawah laut.

  • Contoh Laut Ingresi

Di Indonesia, ada banyak contoh laut ingresi yang bisa kamu temukan contohnya yaitu Laut Banda yang berada di Kepulauan Maluku bagian Selatan. Laut ini menjadi laut ingresi terdalam dibandingkan contoh laut ingresi lainnya yang ada seperti Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Tengah, dan Laut Jepang.

Nah, inilah penjelasan mengenai jenis-jenis laut berdasarkan proses terjadinya. Dengan membaca artikel ini dengan seksama, kamu akan mengetahui perbedaan dari ketiga jenis laut di atas. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn