E-Commerce (Perdagangan Elektronik): Pengertian, Jenis dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dewasa ini kita pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ‘e-commerce’ atau bahkan mungkin di antara kita sangat sering menggunakannya. Era digital ini telah memberikan banyak perubahan dari mulai segi komunikasi hingga memberikan dampak terhadap ekonomi.

Pada saat ini, proses jual beli tidak perlu lagi harus datang ke tempat secara langsung seperti di pasar, swalayan, supermarket, maupun tempat perbelanjaan yang lain. Kini orang banyak menggunakan e-commerce dan sangat nyaman dengan belanja online karena kepraktisannya.

Indonesia sendiri mengalami peningkatan dalam perdagangan menggunakan media elektronik terutama dalam beberapa tahun terakhir ini. Apalagi kini banyak sekali marketplace yang dapat diakses dengan mudah. Agar kita mengetahui lebih lanjut mengenai e-commerce, mari kita simak pembahasan berikut ini!

Pengertian E-Commerce

E-Commerce dengan kepanjangan Elektronik Commece, dan dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai ‘perdagangan secara elektronik’, merupakan sebuah aktivitas maupun kegiatan dalam melakukan penyebaran, penjualan, pembelian, hingga pemasaran produk berupa barang maupun jasa yang menggunakan sebuah jaringan telekomunikasi untuk memudahkan aktivitasnya seperti internet, televisi, hingga jaringan komputer yang lain.

Sederhananya, e-commerce merupakan proses jual beri produk maupun jasa dengan menggunakan elektronik. E-commerce kini menjadi berkembang secara pesat dalam beberapa waktu ini hingga keberadaannya mampu menyandingi hingga melampaui toko – toko tradisional.

Meskipun demikian, e-commerce tidak hanya mengacu pada perjual belian, merupakan salah satu model transaksi. Karena banyak sekali transaksi yang bukan perjual belian namun merupakan transaksi e-commerce seperti orang yang sedang mengambil uang di ATM, perusahaan yang memantau stok barang di gudang dengan menggunakan internet, dan lain – lain.

Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli

  • Pengertian E-Commerce Menurut Kalakota dan Whinston

Menurut Kalakota dan Whinston, e-commerce merupakan suatu kegiatan belanja secara online dengan adanya bantuan jaringan internet, serta melakukan transaksi dengan cara transfer uang yang dilakukan secara digital.

Pengertian tersebut ditinjau dari empat perspektif yakni bahwa e-commerce merupakan suatu proses pengiriman baik barang, layanan informasi, beserta pembayarannya dengan menggunakan elektronik.

Adapun perspektif bahwa e-commerce merupakan aplikasi untuk transaksi bisnis, e-commerce menjadi alat untuk mengurangi biaya layanan dan meningkatkan kecepatan pengiriman, serta e-commerce sebagai penyedia kemampuan membeli . menjual produk dan informasi dengan layanan internet.

  • Pengertian E-Commerce Menurut Loudon

Menurut Loudon, e-commerce merupakan kegiatan transaksi jual beli yang melibatkan penjual dan pembeli dan dilakukan secara elektronik melalui perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya serta menggunakan komputer sebagai bahan perantaranya.

  • Pengertian E-Commerce Menurut Shely Cashman

Menurut Shely Cashman, e-commerce merupakan sebuah transaksi dalam hal bisnis yang dilakukan dengan menggunakan jaringan elektronik, misalnya saja internet.

  • Pengertian E-Commerce Menurut Jony Wong

Menurut Jony Wong, e-commerce merupakan suatu kegiatan dalam membeli, menjual, hingga memasarkan baik barang maupun jasa dengan menggunakan sistem elektronik.

  • Pengertian E-Commerce Menurut McLeod Pearson

Menurut McLeod Pearson, e-commerce merupakan sebuah pelaksanaan sebuah proses yakni bisnis yang dibantu dengan suatu jaringan komunikasi dan juga perangkat komputer.

Sejarah E-Commerce

Dari penjelasan yang dipaparkan oleh Prasetyo Budi Widagdo, awal mula e-commerce berdiri yakni mulai dari sekitar tahun 1970-an yang mana saat itu juga berdiri electronic fund transfer yang menjadi layanan untuk mengirim uang dengan menggunakan saluran elektronik.

Pada mulanya, perusahaan yang berdiri saat itu masih sedikit dan e-commerce belum banyak digunakan oleh orang untuk keperluan jual beli. Namun, dari ke waktu munculah electronic data interchange. Dengan adanya model transaksi perdagangan seperti ini, para perusahaan manufaktur menjalankan pemesanannya dengan menggunakannya.

Hingga pada tahun 1990, akhirnya internet mulai resmi dikomersilkan, dan perdagangan secara elektronikpun menjadi semakin besar dan luas. Hingga pada akhirnya dikenal dengan electronic commerce, kemudian berkembang pesat di Indonesia.

Berbagai macam bisnis dan berbagai macam barang maupun jasa kini semakin marak ditawarkan pada e-commerce yang kini sudah semakin berkembang dan dikenal oleh hampir seluruh kalangan masyarakat ini.

Perbedaan E-Commerce dan E-Bisnis

E-commerce dan e-bisnis merupakan hal yang memiliki tujuan yang serupa yakni mengembangkan serta berusaha untuk memajukan suatu perusahaan. Meskipun demikian, keduanya tetaplah dua hal yang berbeda.

Jika e-commerce adalah kegiatan yang menjalankan transaksi jual beli pada internet baik yang mengacu pada suatu produk maupun jasa yang mencakup transfer atau serah terima kepemilikian, e-bisnis merupakan transaksi dalam bisnis yang dijalankan secara online.

Transaksi yang dilakukan bukan hanya jual beli sesuatu, melainkan juga menjalin hubungan dan relasi dengan konsumen serta melakukan pertukaran data yang ada di dalam suatu perusahaan. Selain itu, e-bisnis dianggap sebagai perluasan atau pengembangan dari e-commerce, sebab bukan hanya transaksi jual beli melainkan menyediakan pelayanan terhadap konsumen sekaligus melakukan kolaborasi.

Secara sederhananya, e-commerce merupakan suatu proses yang melibatkan pertukaran uang, sedang e-bisnis lebih mengarah pada kepentingan abstrak yang sifatnya abstrak meliputi kepercayaan konsumen dan pelayanan, serta menjalin relasi sosial terutama dengan mitra bisnis. Tak hanya itu, e-bisis juga melibatkan hal – hal terkait perancangan, pemasaran, hingga manajemen produk.

Jenis E-Commerce

Adapun beberapa jenis e-commerce antara lain sebagai berikut :

Pada jenis yang pertama, e-commerce berperan sebagai pihak bisnis yang mana menjadikan konsumen juga sebagai pihak bisnis. Oleh karena pada jenis ini, e-commerce menawarkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sehingga, konsumen yang memerlukannyapun juga merupakan sebuah perusahaan.

Contoh e-commerce dari jenis ini misalnya perusahaan yang menyediakan peralatan perusahaan, dan lain sebagainya.

Model jenis B2C ini menjadikan e-commerce sebagai pihak bisnis, sedangkan para pelanggan maupun pembelinya sebagai konsumen yang secara langsung menggunakan barang maupun jasa untuk kepentingan pribadi.

Seringkali jenis ini berkombinasi dengan model C2C, misalnya saja toko official store perusahan yang terdapat pada sejumlah perusahaan strart-up e-commerce.

  • Consumer to Consumer (C2C)

E-commerce dengan model consumer to consumer ini merupakan wadah bagi para penjual UMKM yang membutuhkan bantuan e-commerce untuk dijadikan sarana dalam melakukan perjualbelian baik barang maupun jada dengan para konsumen secara langsung.

Contoh dari model ini sangat sering kita jumpai di Indonesia misalnya Shopee, Tokopedia, maupun Bukalapak. Peleburan B2C dan C2C sering dianggap terjadi karena sebaian dari tempat e-commerce keduanya. Namun tetap saja, keduanya memiliki nilai – nilai yang berbeda yang menjadikannya terbagi menjadi dua kategori.

  • Consumer to Business (C2B)

Pada model consumer to business, e – commerce menjadi wadah sekaligus sarana bagi para konsumen dalam melakukan penawaran baik barang maupun jasa dari suatu perusahaan. Perkembangan teknologi menyebabkan semua kemungkinan ini dapat berjalan dan direalisasikan.

Misalnya saja terdapat suatu situs lelang pada proyek online. Calon konsumen merupakan penawar dari proyek ini, kemudian menawarkan proyek tersebut pada beberapa jumlah perusahaan. Tak jarang para influencer juga memberikan tawaran mengenai jasa promosi dengan memberikan review mengenai beberapa perusahaan yang sudah menjadi bagian dari transaksi e-commerce C2B.

  • Business to Administration (B2A)

Administrasi di sini merupakan sektor publik yang menjadi miliki dan wewenang negara yang mana bisnis ini akan membeirkan layanan serta melakukan penjualan barang kepada pihak – pihak pemerintah yang terkait.

Misalnya saja kerja sama yang dilakukan bersama dengan pihak ketiga yakni pihak swasta, contoh sederhananya adalah membuat aplikasi layanan pemerintah yang dikerjakan oleh penyedia jasa yang dapat membuat website, aplikasi, dan lain – lain.

Manfaat E-Commerce

E-commerce memiliki beberapa perkembangan yang menjadi alasan banyak orang menggunakannya. Dengan adanya e-commerce ini, produk apapun dapat dipasarkan dengan mudah dan transaksi pembayaran dapat dilakukan secara praktisoleh para konsumennya.

Selain bermanfaat bagi para pembeli, e-commerce juga mempermudah para penjual dalam memasarkan serta memperluas jangkauan untuk para calon konsumennya. Dengan adanya fitur pesan di dalamnya, memudahkan kedua belah pihak baik konsumen maupun penjual dalam melakukan komunikasi.

Kelebihan E-Commerce

  • Tidak Perlu Membangun Toko dan Menghemat Biaya

Dengan adanya e-commerce, para penjual barang maupun jasa dapat menawarkan produknya secara online, tanpa harus mendirikan toko. Hal tersebut dapat menekan biaya pengeluaran untuk penjualan baik dari toko itu sendiri, biaya listrik, biaya sewa, hingga tenaga kerja. Oleh karena itu, barang atau jasa yang ditawarkan di online memiliki harga yang lebih murah dibandingkan barang yang ada di toko.

  • Bisnis Mudah Berkembang

Keuntungan atau kelebihan adanya e-commerce yang paling utama adalah dapat mengembangkan bisnis dengan mudah dan juga cepat, karena biaya yang harus dikeluarkan sebagai modal penjualan tidaklah sebanyak jika kita berjualan dengan membangun toko offline. Tak hanya itu, dengan adanya e-commerce konsumen merasa lebih praktis dan dimudahkan dalam membeli suatu barang.

  • Menjalin Relasi dan Tidak Putus Kontak

Dengan bantuan e-commerce, konsumen dan penjual dapat melakukan komunikasi dengan mudah dan praktis. Dengan adanya fitur chat, memudahkan para penjual untuk melakukan promosi dan mendapatkan data lengkap para konsumen. Selain itu memberi kepraktisan bagi para pembeli untuk membeli suatu barang. Jika sudah memiliki kontak satu sama lain, promosi kedepannya menjadi lebih mudah dan relasi dapat terbangun dengan baik.

Kekurangan E-Commerce

  • Tidak Bisa Melihat dan Memilih Barang Secara Langsung

Kekurangan e-commerce yang pertama adalah para pelanggan atau calon pembeli tidak dapat melihat dan mengecek barang produk maupun jasa secara langsung. Itulah yang menjadikan alasan bagi beberapa orang untuk tidak menginstal aplikasi e-commerce ini.

Meskipun saat ini sudah ada sistem rating yang memberikan kemudahan bagi para calon pembeli untuk dapat menimbang – nimbang pembelian, namun sebaian orang masih menganggap bahwa hal tersebut belum menjamin keaslian dan kualitas barang.

  • Resiko yang Besar

Kekurangan selanjutnya ada hubungannya dengan poin pertama yang sebelumnya sudah dijabarkan, yakni adanya resiko yang cukup besar. Apalagi jika penjualan dilakukan pada beberapa media sosial e-commerce yang kemananannya belum terjamin karena belum menyediakan sistem rating seperti Whatsapp, Instagram, dan Facebook.

Akan tetapi, hal tersebut dapat diminimalisir misalnya dengan berbelanja pada perusahaan yang memiliki marketplace dengan tingkat keamanan cukup tinggi seperti Shopee, Tokopedia, maupun Bukalapak.

  • Adanya Persaingan Harga

Persaingan harga antar toko satu dengan toko yang lainnya banyak terjadi. Walaupun hanya berbeda beberapa ratus rupiah saja, dapat menjadi tolak ukur pembeli dalam memilih suatu barang maupun jasa. Hal tersebut dapat menjadi kerugian bagi para penjual yang lain dan menimbulkan persaingan ketat antar penjual. Karena berlomba – lomba untuk memberikan harga terbaik bagi para pembeli, menyebabkan para penjual hanya memperoleh untung yang tidak cukup besar.

Contoh E-Commerce

Beberapa contoh aplikasi e-commerce yang sering dikunjungi dan digunakan oleh masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut :

  • Shopee
  • Tokopedia
  • Bukalapak
  • Lazada
  • Blibli
fbWhatsappTwitterLinkedIn