Business to Business (B2B): Pengertian – Jenis dan Contoh Penerapannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seperti yang kita tahu, bisnis merupakan suatu usaha yang sifatnya sangat luas. Bahkan dalam perkembangannya ada banyak sekali model bisnis. Yang mana model bisnis tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari bisnis itu sendiri. Salah satu model bisnis yang perlu untuk diketahui adalah model bisnis, business to business atau yang lebih dikenal dengan sebutan B2B.

Jika melihat dari istilahnya, sudah bisa ditebak bahwa model bisnis business to business atau B2B ini memiliki lingkup kerja sama yang berskala tinggi. Dalam kata lain, kerja sama yang terjalin bukanlah dari produsen ke konsumen secara langsung, melainkan dari suatu perusahaan ke perusahaan lainnya.

Yang mana bisa ditarik kesimpulan bahwa kerja sama yang terjalin antar perusahaan ini masih dalam lingkup kerja sama atas pengolahan suatu produk sebelum nantinya didistribusikan kepada konsumen. Lalu apa sih sebenarnya metode bisnis business to business atau B2B ini?

Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai metode bisnis business to business atau B2B yang perlu untuk diketahui.

Pengertian Business to Business (B2B)

Secara umum, business to business (B2B) merupakan salah satu metode bisnis yang dikenal dengan terjalinnya kerja sama antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Yang mana suatu perusahaan akan memasok produknya, entah itu produk jadi ataupun produk bahan baku setengah jadi ke pihak perusahaan lainnya.

Tentunya kerja sama yang satu ini harus melalui kesepakatan dan perjanjian yang sudah berlangsung cukup lama dengan berbagai pertimbangan yang menyertainya. Hubungan yang terjalin antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya, perihal kerja sama business to business ini tidak hanya berjaland dalam jangka waktu tertentu saja seperti kerja sama yang terjalin antar pihak produsen dengan pihak konsumen.

Melainkan kerja sama model bisnis yang satu ini terjalin dalam waktu yang cukup lama. Tidak mudah bagi suatu perusahaan untuk menemukan partner kerja sama antar perusahaannya yang cocok, oleh karenanya sekalinya ada kerja sama yang terjalin pun akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

Karakteristik Business to Business (B2B)

Berikut merupakan karakteristik dari model bisnis business to business (B2B) yang perlu diketahui.

  • Banyak pembuat keputusan ganda
    Hal ini lebih disebabkan karena kerja sama yang terjalin pada model bisnis yang satu ini, bukanlah sebuah kerja sama yang berada dalam lingkup yang sederhana nan kecil. Melainkan kerja sama dalam model bisnis business to business ini sudah berada di level yang lebih tinggi, dengan skala kerja sama yang terjalin antar perusahaan membuat semua prosesnya terasa lebih kompleks dan rumit.
  • Siklus Keputusan Penjualan ataupun Pembelian Berlangsung Lebih Lama
    Hal ini kaitannya dengan model bisnis yang terjadi yang mana melibatkan dua perusahaan besar tentunya. Sehingga nantinya dari segi pengambilan keputusannya tidak boleh sembarangan, harus berdasarkan pada kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua belah pihak.
  • Tidak ada konflik dengan Saluran Penjualan Langsung
    Yang mana hal ini berkaitan dengan kerja sama yang terjadi dalam model bisnis yang satu ini adalah business to business atau yang biasa disebut dengan B2B. Yang seperti yang diketahui bahwa interaksi kerja sama yang akan terjadi adalah antar satu perusahaan dengan satu perusahaan lainnya saja. Sehingga bisa dikatakan jika konflik ataupun permasalahan yang nantinya muncul sama sekali tidak akan ada kaitan dan hubungannya dengan saluran penjualan langsung.

Jenis Business to Business

Beirkut merupakan jenis model business to business atau yang seringkali disebut dengan B2B yang perlu diketahui.

  • Model Berfokus pada Pelanggan (Customer Centric Model), model bisnis yang satu ini semua proses produksinya, baik dari pra hingga pasca benar benar diprioritaskan untuk kepentingan kepuasan dari pelanggan. Sehingga diperlukan riset yang mendetail mengenai tingkat kebutuhan dan keinginan pelanggan.
  • Model Terpusat Pembeli (Buyer Centric Model), model bisnis yang satu ini berlaku ketika suatu perusahaan berbeda lebih memutuskan untuk melakukan proses penetapan harga dengan menetapkan harga pembelian yang lebih untuk untuk pembelinya.
  • Model Terpusat Perantara (Intermediary Centric Model), sedangkan untuk jenis model bisnis yang satu ini dalam prosesnya pembeli dan penjual berada dalam satu platform yang sama, tentunya untuk menyelesaikan berbagai transaksi yang ada.
  • Model B2B Koneksi Langsung (Direct Connection B2B Model), yang mana dalam prosesnya sebuah perusahaan akan terhubung dan terkomunikasi secara lansgung dengan semua mitra kerjanya dan pihak yang berkepentingan dalam proses pengiriman semua dokumen melalui media elektronik.
  • Model B2B Jaringan (Network B2B Model), tentunya sesuai dengan namanya model bisnis yang satu ini erat kaitannya dengan penggunaan jaringan. Yang mana jaringan akan masuk dan menyelesaikan semua permasalahan yang ada.
  • Model B2B Hibrid (Hybrid B2B Model), model bisnis yang dihasilkan dari perpaduan dua model bisnis yang mana semuanya akan terkoneksi secara langsung.
  • Model B2B Terkelola (Managed B2B Model), model bisnis yang melibatkan penggunaan penyedia layanan luar yang digunakan untuk mengelola seluruh proses business to business nya.

Kelebihan dan Kekurangan Business to Business (B2B)

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari business to business yang perlu diketahui.

Kelebihan penerapan model bisnis B2B

Kelebihan model bisnis business to business yang membuat beberapa perusahaan memutuskan untuk menggunakannya.

  • Hubungan kerja sama yang terjalin antar perusahaan satu dengan perusahaan lainnya dalam model bisnis yang satu ini lebih cenderung berjalan dengan stabil.
  • Kedua belah pihak perusahaan yang telah memutuskan untuk bekerja sama satu dengan yang lainnya, tentunya memiliki tingkat loyalitas yang tinggi. Hal ini dikarenakan dengan model bisnis yang satu ini, kerja sama akan terjalin dalam waktu yang cukup lama.
  • Membutuhkan lebih sedikit anggaran, karena semua hal dilakukan dengan sangat detail sehingga tidak ada peluang untuk sebuah kesalahan.

Kekurangan penerapan model bisnis B2B

Berikut merupakan kekurangan dari model bisnis business to business yang perlu untuk dipertimbangkan kembali adanya.

  • Hanya memiliki lebih sedikit pelanggan karena memang kerja samanya sudah berskala tinggi.
  • Memakan waktu yang cukup lama, baik dari pengambilan keputusannya ataupun dalam proses pembuatan kesepakatannya.
  • Melibatkan banyak sekali dokumen dokumen penting, yang berkaitan dengan kumpulan data, proses negosiasi, dan data lainnya yang penting.

Contoh Penerapan Business To Business (B2B)

Adapun beberapa perusahaan e- commerce yang menerapkan model bisnis yang satu ini, seperti Amazon yang memiliki mitra pemasok hampir dari semua bagian dunia, Skype, Slack dan perusahaan e commerce yang bergerak dibidang penggunaan software akuntansi.

Perbedaan B2B dan B2C

Berikut merupakan perbedaan strategi pemasaran Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C) yang perlu diketahui.

No.Business to BusinessBusiness to Consumer
1.Strategi bisnis business to business atau B2B lebih menarget pihak perusahaan besar untuk bisa menjalin kerja sama dengannyaBerbeda dengan strategi bisnis B2B yang menyasar pihak pihak perusahaan besar, Business to Consumer atau B2C lebih menyasar pihak perorangan untuk dijadikan sebagai target konsumennya.
2.Strategi bisnis yang satu ini tidak diorientasikan untuk mendapatan keuntungan yang tinggi ataupun omset yang maksimal, karena pada dasarnya dalam lingkup kerja sama ini harga dari setiap produknya sudah cukup mahal.Sedangkan untuk, business to consumer ini benar benar berorientasi pada pendapatan yang banyak dan omset yang berlimpah.
3.Ketika menjalin kerja sama yang berkaitan dengan strategi bisnis business to business ini, pihak perusahaan perlu mengambil keputusan dalam waktu yang cukup lama, hal ini tidak lain dan tidak bukan karena pertimbangan dan hal hal yang mencakupnya lebih detail dan kompleks dibandingkan dengan strategi business to consumer (B2C).Bisa dibilang jika untuk penerapan strategi bisnis, business to consumer ini  pihak perusahaan hanya perlu memikirkan dan mempertimbangkan hal hal yang cakupan lingkungannya sangat sempit dan cederung ke arah yang personal.
4.Strategi bisnis, Business to Business cenderung memiliki tingkat persaingan yang bisa dibilang cukup rendah, karena kerja sama yang terjalin berhubungan dengan pihak perusahaan yang besar bukan ke konsumen biasa.Sedangkan untuk strategi bisnis, business to consumer ini memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi. Tentunya lebih dikarenakan hubungan yang terjalin lebih ke produsen dengan konsumen.
fbWhatsappTwitterLinkedIn