Daftar isi
Berdirinya suatu perusahaan sangat membantu dalam peningkatan dan pembangunan perekonomian sebuah negara. Semakin banyak perusahaan berdiri, maka tingkat perekonomian juga akan semakin meningkat.
Demikian pula kesejahteraan masyarakat, karena keberadaan perusahaan ini dapat membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja sehingga bisa mengurangi angka penganguran.
Sebagai negara berkembang, di Indonesia juga terdapat banyak perusahaan nasional maupun multinasional baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta. Diantara perusahaan-perusahaan tersebut, ada yang telah berdiri bahkan sejak era pemerintahan kolonial Belanda.
Berikut adalah sejumlah perusahaan tertua di Indonesia yang sampai saat ini masih tetap beroperasi.
1. PT Pos Indonesia
PT Pos Indonesia merupakan perusahaan tertua yang didirikan di Indonesia dan masih beroperasi hingga saat ini. Perusahaan ini awalnya didirikan oleh Gubernur Jenderal VOC, Gustaaf Willem baron van Imhoff, di Batavia (Jakarta) pada tanggal 26 Agustus 1746.
Adanya perkembangan teknologi berupa telepon dan telegram di era 1900-an membuat sistem pelayanan pos berkembang, perusahaan ini kemudian diubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon Dienst atau Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Pada tahun 1961, Jawatan PTT secara resmi mejadi perusahaan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961.
2. Bank Rakyat Indonesia
Menilik dari sejarahnya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga merupakan salah satu perusahaan tertua di Indonesia. Bank ini berdiri sejak 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa tengah dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto” dan didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja.
Setelah era kemerdekaan, BRI secara resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1. BRI sempat berhenti beroperasi pada tahun 1948, sebelum kemudian kembali beroperasi sejak 1949 dengan nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
3. Pabrik Gula Pangkah
Perusahaan tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga saat ini adalah pabrik pengolahan tebu menjadi gula, yaitu Pabrik Gula Pangkah. Pabrik gula ini berlokasi di Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Pabrik yang saat ini berada di bawah PT. Perkebunan Nusantara I ini, didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1832 di atas areal seluas 2.975 hektar.
Meski sudah hampir berusia 2 abad, tapi Pabrik Gula Pangkah tidak mengalami banyak perubahan pada arsitektur bangunannya. Pabrik gula ini pun tetap beroperasi meski dengan kapasitas produksi yang terbatas.
4. Pabrik Semen Padang
Pabrik Semen Padang merupakan salah satu pabrik tertua yang juga didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Pabrik yang juga merupakan pabrik semen pertama di Indonesia ini berdiri sejak tanggal 18 Maret 1910.
Pada 5 Juli 1958, pabrik semen ini kemudian dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia. sejak saat itu pabrik ini direhabilitasi dan ditambah kapasitasnya dengan pendirian pabrik Indarung I yang dilanjutkan dengan pendirian pabrik Indarung II, III, dan IV.
Sejak tahun 1995, kepemilikan saham pemerintah di PT Semen Padang dialihkan ke PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Kemudian sejak ejak 7 Januari 2013, namanya diubah menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
5. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera
PT Bumiputera merupakan perusahaan asuransi yang juga menjadi salah satu perusahaan tertua di Indonesia. Perusahaan yang awalnya bernama Onderlinge Lavenzekering Maatschappij Persatoean Goeroe-Goeroe Hindia Belanda (OL. Mij. PGHB) ini didirikan dalam sebuah Kongres Persatoean Goeroe-Goeroe Hindia Belanda (PGHB) di Magelang pada tanggal 12 Februari 1912 dan diprakarsai oleh Mas Ngabehi Dwidjosewojo, Mas Karto Hadi Karto Soebroto dan Mas Adimidjojo.
Pada awal pendiriannya, perusahaan ini memilih badan hukum usaha bersama atau mutual. Hal ini karena prinsip kebersamaan serta keterbatasan modal dari Persatoean Goeroe-Goeroe Hindia Belanda (PGHB) selaku pendirinya.
6. PT HM Sampoerna
PT Hanjaya Mandala Sampoerna atau yang lebih akra disebut PT HM Sampoerna merupakan perusahaan rokok yang didirikan oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, di Surabaya sejak tahun 1913. Awalnya perusahaan rokok ini didirikan dengan nama nama Handel Maastchpaij Liem Seeng Tee.
Pada saat berdiri pabrik rokok ini hanya memproduksi rokok kretek lintingan dengan menggunakan tangan, yang dikenal dengan nama Dji Sam Soe.
Pada tahun 1930, seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan usaha pabrik rokok ini, nama perusahaan diubah menjadi NV Handel Maastchapij Sampoerna. Namun, usaha pabrik Sampoerna mengalami kahancuran sejak kedatangan Jepang yang memaksa pabrik ini memproduksi rokok gratis untuk tentara Jepang.
Setelah masa kemerdekaan, bermodalkan merek Dji Sam Soe yang telah terkenal sebelumnya, pabrik rokok Sampoerna kembali beroperasi. Sayangnya, di akhir era 1950an konflik internal dan wafatnya Liem membuat pabrik gulung tikar dan akhirnya ditutup pada tahun 1959 karena kesulitan keuangan.
Pabrik HM Sampoerna kembali bangkit setelah putra Liem yang bernama Aga Sampoerna memenuhi ajakan saudaranya Adi Sampoerna untuk membantu merestrukturisasi kembali bisnis keluarganya yang hancur. Setelah mengambil alih kepemimpinan Aga membangkitkan kembali pabrik rokok Sampoerna dengan manajemen yang lebih modern.
7. Jamu Jago
Jamu jago atau yang memiliki nama usaha PT. Industri Jamu Cap Jago merupakan perusahaan jamu yang menjadi salah satu perusahaan tertua di Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak 1 Januari 1918 ini dirintis oleh Phoa Tjong Kwan (T.K. Suprana) dan istrinya Tjia Kiat Nio atau yang dikenal dengan nama “Mak Jago”.
Kedua suami istri ini merintis usaha Jamu Jago dengan berbekal pengetahuan mereka tentang jamu tradisional dari sebuah toko jamu kecil di Wonogiri, Jawa Tengah.
Perusahaan yang kini beralamat di Jalan Ki Mangunsarkoro 106 Semarang, Jawa Tengah, ini telah turun temurun dikembangkan selama empat generasi.