12 Prasasti Peninggalan Kerajaan Kediri

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan di Indonesia yang berdiri pada tahun 1042. Kerajaan ini juga disebut sebagai kerajaan Panjalu dan terletak di Jawa Timur. Dasar agama yang dianut kerajaan ini adalah Hindu.

Ada beberapa bukti peninggalan Kerajaan Kediri yang masih dapat ditemukan hingga saat ini. Berikut adalah beberapa peninggalan Kerajaan Kediri.

1. Candi Penataran

Candi Penataran
Candi Penataran

Candi Penetaran merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kediri yang dapat anda temukan di lereng Gunung Kelud, Blitar, Jawa Timur. Candi Penataran masih dijadikan tempat wisata dan terbilang cukup terawat dengan baik. Anda dapat menikmati beberapa candi lainnya, sungai, dan balai pendopo dalam kompleks Candi Penataran.

2. Candi Mirigambar

Candi Mirigambar
Candi Mirigambar

Candi Mirigambar merupakan candi lainnya yang berasal dari peninggalan kerajaan Kediri. Candi ini dapat anda temukan di Sumbergempol, Tulungagung. Menurut sejarahnya, Candi Mirigambar dibangun pada tahun 1214 Saka dengan relief ukuran unik yang menyerupai sosok perempuan dan laki-laki

3. Prasasti Jaring

Prasasti Jaring
Prasasti Jaring.

Prasasti Jaring dibuat oleh Kerajaan Kediri pada 19 November 1181 untuk menjelaskan pemberian permintaan penduduk dukuh melalui Sarapati dari Sarwajala. Isi prasasti tersebut merupakan sebuah harapan yang tidak dapat dipenuhi oleh raja Kerajaan Kediri sebelumnya.

Prasasti Jaring memiliki keunikannya sendiri, dimana setiap pejabat Kerajaan Kediri ditulis dengan nama-nama binatang. Beberapa contoh nama pejabat yang tertulis di prasasti ini adalah Menjangan Puguh, Agra Ox, dan Macan Kuning.

4. Prasasti Ngantang

Prasasti Ngantang
Prasasti Ngantang

Prasasti Ngantang merupakan peninggalan Kerajaan Kediri yang menjelaskan bahwa ada alokasi tanah bebas pajak yang diberikan oleh Jayabaya di Desa Ngantang.

Prasasti ini diminta oleh penduduk untuk dikirimkan ke Gajapada dan Nagapuspa. Melalui Mpungku Naiyayikarsana, naskah awal dituliskan dalam daun palem dan disalin kembali ke atas batu agar dapat dipersembahkan dengan layak ke Raja Jayabhaya sendiri.

Prasasti ini ditemukan di Desa Ngantang, Malang, dan sekarang tersimpan di Museum nasional.

5. Prasasti Kamulan

Prasasti Kamulan.
Prasasti Kamulan.

Prasasti Kamulan merupakan sebuah peninggalan Kerajaan Kediri yang ditemukan di desa Kamulan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Prasasti ini dibuat pada tahun 1194 AD atau 1116 Saka, saat Raja Kertajaya masih memegang tahta di Kerajaan Kediri.

Prasasti Kamulan berisikan sebuah cerita penciptaan Kabupaten Trenggalek di Kliwon, tepatnya pada hari Rabu 31 Agustus 1194. Tercatat nama Kediri yang diserang oleh raja Kerajaan Timur tanggal 31 Agustus 1191 pada prasasti tersebut.

6. Prasasti Talan

Prasasti Talan
Prasasti Talan

Prasasti Talan merupakan peninggalan Kerajaan Kediri yang ditemukan di Desa Gurit, Blitar, Jawa Timur. Prasasti ini dibuat pada tahun 1136 M atau tahun 1058 Saka. Isi utama dari prasasti ini adalah penentuan masuknya Desa Talan ke Wilayah Panumbang dan dibebaskan dari pajak.

Selain berisikan perjanjian tersebut, Prasasti Talan juga dilengkapi dengan patung Garudhamukalanca, dimana berbentuk tubuh manusia dengan sayap dan kepala elang.

7. Prasasti Galunggung

Prasasti Galunggung
Prasasti Galunggung

Prasasti Galunggung merupakan peninggalan Kerajaan Kediri yang ditemukan di Rejotangan, Tulungagung. Prasasti ini berukuran 160 x 80 x 75 cm dengan ukiran huruf Jawa Kuno dalam 20 baris. Isi tulisan prasasti ini tidak cukup terbaca karena ada beberapa bagian yang mengalami kerusakan.

Walaupun demikian, sebagian tahun yang masih dapat terbaca dalam prasasti ini tertulis 1123 Saka. Terdapat pula simbol lingkaran dengan gambar persegi panjang di dalam lingkaran tersebut. Selain itu, ada ditemukan pula beberapa logo atau gambar yang tidak dapat tersusun dan dimengerti artinya.

8. Kitab Kakawin Bharatayudha

Kitab Kakawin Bharatayudha
Kitab Kakawin Bharatayudha

Kitab Kakawin Bratayudha ditulis oleh Empu Sedah dan Empu Panulu pada tahun 1157. Kitab ini merupakan salah satu peninggakan Kerajaan Kediri yang cukup terkenal. Kitab ini menceritakan sebuah peperangan antara kaum Kurawa dan Pandawa.

Jika anda ingin melihat kitab ini, anda dapat menemukannya di Perpustakaan Dokumentasi Budaya Bali.

9. Kitab Kresnayana

Kitab Kresnayana
Kitab Kresnayana

Selain kitab sebelumnya, ada juga Kitab Kresnayana yang menjadi peninggalan Kerajaan Kediri. Banyaknya peninggalan kitab disebabkan karena kemajuan sastra pada masa kejayaan Kerajaan Kediri cukup pesat.

Kitab Kresnayana ditulis pada saat masa pemerintahan Raja Jayaswara. Pesan yang tertulis dalam kitab ini berupa riwayat hidup Krensa, seorang anak dengan kekuatan super yang suka menolong. Kitab ini dituliskan oleh Empu Triguna.

10. Kitab Samaradhana

Kitab Samaradhana
Kitab Samaradhana

Kitab Samaradhana merupakan kitab peninggalan Kerajaan Kediri lainnya yang ditulis oleh Empu Dharmaja. Kitab ini menceritakan sepasang suami istri yang hilang misterius karena api yang keluar dari ketiga mata Dewa Syiwa. Suami Istri ini merupakan Dewa Kama dan Dewi Ratih.

11. Kitab Arjuna Wiwaha

Kitab Arjuna Wiwaha

Kitab Arjuna Wiwaha, karya Empu Kanawa, juga diciptakan pada masa kejayaan Kerajaan Kediri, tepatnya pada masa pemerintahan Prabu Airlangga. Kitab ini mencerikan perkawinan Raja Airlangga dengan seorang putri dari Kerajaan Sriwijaya.

Jika anda ingin melihat kitab ini, anda dapat menemukannya di Perpustakaan Dokumentasi Budaya Bali.

12. Arca Buddha Vajrasattva

Arca Buddha Vajrasattva
Arca Buddha Vajrasattva

Selain Kitab, Candi, dan Prasasti, ada pula Arca Buddha Vajrasattva yang menjadi peninggalan Kerajaan Kediri. Arca atau patung ini dahulu digunakan sebagai media keagamaan dalam pemujaan dewa. Patung ini merupakan peninggalan Kerajaan Kediri abad ke-10 dan sekarang disimpan dalam Musem Fur Indische Kunst di Berlin, Jerman.

fbWhatsappTwitterLinkedIn