Bahasa Indonesia

Prosa: Pengertian, Jenis, Tujuan, Ciri, Unsur Intrinsik

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kita pasti pernah mendengar kata prosa. Namun, apakah itu prosa? Apakah kalian sudah memahaminya? Kami akan menjelaskan apa itu prosa, jenis, tujuan, ciri – ciri, unsur intrinsik, perbedaan prosa lama dan baru, perbedaan prosa dan puisi, dan juga contoh prosa.  Berikut penjelasannya.

Pengertian Prosa

Prosa merupakan karya sastra yang berupa cerita yang disajikan dan disampaikan dalam bentuk narasi. Tidak ada aturan khusus yang mengikat dalam menciptakan karya prosa, baik dari rima, diksi dan juga irama, tidak seperti penulisan puisi.

Prosa sangatlah berbeda dari puisi, karena prosa mempunyai variasi ritme yang lebih besar dibandingkan dengan puisi. Selain itu, bahasa yang digunakan disesuaikan dengan arti leksikalnya. Dalam menulis prosa, monolog digabungkan menjadi satu dengan monolog.

Penulis dan pengarang prosa akan menuangkan pikiran – pikiran mereka dalam pikiran tokoh yang diperankan di dalam prosa. Dalam penyampaian gagasan atau ide, dilakukan jika para toko tengan berdiaglog.

Tulisan – tulisan yang dituangkan di dalam prosa bersifat denotatif yang artinya mengandung makna yang sebenarnya. Yang mana bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari – hari. Akan tetapi, tak jarang digunakan kata kiasan di dalam prosa, yang tujuannya hanya menjadi ornamen untuk memperindah tulisan prosa tersebut.

Dalam segi bahasa, prosa dalam bahasa latin diartikan dengan terus terang. Oleh karena itu seringkali tulisan berbentuk prosa ditulis dalam surat kabar, novel, surat, ensiklopedia, novel, hingga berbagai media lain dengan tujuan menyampaikan dan memberikan deskripsi akan suatu hal yang berpaku pada fakta yang ada.

Jenis – Jenis Prosa

Prosa dibagi menjadi 5 kelompok yakni prosa eksposisi, prosa deskripsi, argumentasi, prosa persuasi, dan juga prosa narasi. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasannya.

  • Prosa Eksposisi

Prosa eksposisi merupakan jenis prosa yang menuangkan ide yang dapat membuat pembaca memperoleh ilmu dan pengetahuan, namun tidak dikhususkan untuk diikuti maupun disetujui oleh pembaca pemaparan yang disampaikannya. Meskipun, pemaparan yang disampaikan disajikan dengan bukti yang berbentuk diagram dan juga tabel.

  • Prosa Deskripsi

Prosa deskripsi merupakan prosa yang mengilustrasikan atau memberi gambaran akan sebuah objek, yang mana mengajak pembacanya untuk melihat dan memahami objek itu sendiri.

  • Prosa Argumentasi

Prosa argumentasi merupakan jenis prosa yang menggambarkan gagasan seorang penulis yang mana dibuat lengkap beserta dengan sejumlah data yang dapat mendukung argumen tersebut agar pembaca dapat terpengaruhi. Dengan begitu pembaca bisa menyetujui seluruh isi dari prosa tersebut.

  • Prosa Persuasi

Prosa persuasi adalah jenis prosa atau karangan yang dituangkan dan disampaikan dengan cara tertentu. Prosa persuasi diciptakan dengan tujuan untuk mengajak para pembaca agar bersedia melakukan suatu hal yang disarankan atau dianjurkan oleh penulisnya.

  • Prosa Narasi

Prosa narasi merupakan jenis prosa fiksi yang sederhananya dikenal menjadi cerita. Di dalam narasi terdapat serangkaian peristiwa serta kejadian dalam kurun waktu tertentu. Kejadian yang dituangkan tersebut diceritakan dalam narasi dengan adanya tokoh dengan suatu konflik tertentu.

Unsur utama dalam membangun prosa narasi ialah kejadian, tokoh, serta adanya konflik. Jika terdapat prosa narasi non fiksi, narasi tersebut dinamakan narasi ekspositoris, sedangkan narasi fiksi dinamakan dengan narasi sugestif.

Tujuan Prosa

Adapun beberapa tujuan yang berusaha dituangkan oleh penulis dalam prosa yang ia tuliskan. Beberapa tujuan dari prosa adalah sebagai berikut :

  • Memenuhi Janji Cerita

Prosa ditulis agar janji cerita dapat terpenuhi. Di dalam sebuah karya sastra, dasar dari penulisa prosa yakni memberikan penyampaian baik gagasan, informasi, maupun memberikan cerita. Prosa ditulis seorang penulis untuk memenuhi janji pada pembacanya dengan menyampaikan cerita yang memuat karakter, latar, konflik yang terjadi, alur, hingga hasil akhir.

  • Menyuarakan Pendapat

Prosa juga ditulis untuk memberikan suara mengenai pendapat seorang penulis dengan caranya masing – masing di dalam penggunaan bahasa yang khas yang menjadi suara penulis. Penggunaan dan penulisan prosa yang berbeda dengan cara tertentu dapat membantu penulis dalam melakukan penyusunan prosa tersebut.

  • Membangun Keakraban

Tujuan prosa yang selanjutnya adalah membangun keakraban. Penulisan prosa merujuk pada suatu usaha dan upaya dalam membangun hubungan melalui keakraban.

Penyajian prosa bisa dalam bentuk percakapan yang mana tujuannya adalah menjalin keakraban itu sendiri dan mampu menjadi pembantu atau pengantar untuk menghubungkan cerita yang disampaikan dengan karakter yang ada di dalamnya.

Ciri – Ciri Prosa

Terdapat beberapa ciri – ciri prosa yang membedakannya dengan karya sastra lain antara lain sebagai berikut :

  • Bentuk Bebas

Prosa tidak terikat oleh aturan apapun, tidak seperti karya sastra lain, baik bait, rima, maupun baris pada prosa. Pada umumnya prosa dibuat dengan serangkaian kalimat yang akan membentuk beberapa paragraf, yang hampir sama bentuknya dengan hikayat, dongeng, dan lainnya.

  • Bahasa

Penggunaan bahasa yang dipilih dan ditulis dalam sebuah prosa mengikuti dengan bahasa – bahasa lain misalnya Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, hingga bahasa – bahasa asing yang lain.

  • Tema

Tema yang terdapat dalam prosa dan menjadi kerangkanya menjadi dasar masalah yang nantinya akan dibahas dan diperjelas di dalam sebuah prosa, baik dengan cara istana sentris atau masyarakat sentris.

  • Mengalami Perkembangan

Prosa bisa secara fleksibel berkembang menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan budaya yang ada dalam masyarakat baik secara statis maupun dinamis.

  • Pengarang

Jika dongeng terkadang tidak beri tahu siapa penulisnya, prosa selalu memiliki pengarang. Meskipun terkadang penulis prosa ada yang diketahui identitasnya ada yang tidak.

  • Cara Penyajian

Ciri yang selanjutnya adalah di dalam prosa dapat disajikan secara lisan maupun tulisan tergantung bagaimana penulis ingin menyampaikannya.

  • Adanya Urutan Peristiwa

Alur cerita pada prosa akan menggambarkan urutan peristiwa, yang mana alur tersebut bisa berupa alur maju, alur mundur, hingga alur campuran.

  • Tokoh

Di dalam prosa, terdapat tokoh yang memiliki karakter tertentu. Tokoh yang ada di dalam prosa bermacam – macam, bisa manusia, hewan, bahkan tumbuhan sekalipun dapat berada dalam sebuah karya prosa.

  • Latar atau Setting

Di dalam karya prosa terdapat latar yang menggambarkan suasana dari isi prosa tersebut, dapat berupa latar waktu, latar tempat, hingga mencerminkan gambaran dari suasana itu sendiri.

  • Nama Pengarang

Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa prosa mencantumkan nama pengarang di dalamnya, meskipun tidak selalu nama pengarangnya ikut dipublikasikan.

  • Amanat

Dalam menyampaikan dan menciptakan sebuah prosa, pasti terdapat amanat dan pesan yang ingin disampaikan oleh para penulis kepada para pembacanya. Tujuan dari amanat itu sendiri adalah mengajak pembacanya agar dapat terpengaruhi oleh hal – hal tersirat di dalam sebuah prosa.

Unsur Intrinsik Prosa

Unsur intrinsik merupakan dasar dari pembangun suatu karya. Dalam prosapun terdapat beberapa unsur intrinsik antara lain sebagai berikut :

  • Tokoh

Tokoh di sini adalah setiap individu yang diciptakan atau digambarkan oleh pengarang yang mana mengalami kejadian atau peristiwa dalam alur prosa yang umumnya berwujud manusia, namun tak jarang juga berupa hewan atau benda.

  • Penokohan

Penokohan merupakan penyajian dan penggambaran watak dari para tokoh yang mana menciptakan citra akan tokoh itu sendiri. Hal tersebut dapat digambarkan melalui tindakan yang dilakukannya, ucapan yang dikatakannya, digambarkan dalam fisik tokoh, pikiran – pikiran tokoh, hingga penerangan secara langsung.

  • Alur

Alur merupakan urutan dari serangkaian peristiwa atau kejadian yang ada dalam cerita yang direka oleh penulis. Beberapa hal yang menyusun terbentuknya alur adalah waktu kejadian, hubungan sebab akibat, dan tema dari cerita tersebut.

Alur terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal biasanya berupa paparan dan rangsangan. Bagian tengah prosa terkadang berupa pertikaian, suatu hal yang rumit, hingga klimaks. Sedangkan bagian akhir dapat berupa peleraian dan juga penyelesaian.

  • Latar

Latar merupakan sebuah petunjuk yang berupa keterangan yang mana berhubungan dengan waktu, ruang, lingkungan, hingga suasana dalam kejadian tersebut. Latar dapat digambarkan dengan letak, pekerjaan atau kesibukan yang sedang dilakukan tokoh, musim, lingkungan, sosial, hingga emosional tokoh itu sendiri.

  • Tema dan Amanat

Amanat atau pesan moral dalam suatu karya adalah hal yang mendasarkan suatu tema. Gagasan dan pikiran utama dari pengarang yang menjadi dasar suatu karya sastra yang disebut juga dengan tema. Tema yang dipilih juga didasarkan oleh beberapa faktor seperti target minat pembaca, menyesuaikan selera pembaca, hingga keinginan dari penerbit suatu karya.

Tak jarang gagasan yang disampaikan oleh para pengarang berbeda dengan apa yang ditangkap oleh para pembaca.

Perbedaan Prosa Lama dan Prosa Baru

Prosa lama adalah karya sastra yang murni tanpa pengaruh sastra dan juga kebudayaan Barat. Biasanya karya ini disampaikan melalui mulut ke mulut. Penggunaan prosa lama ini juga dimanfaatkan untuk penyebaran agama di Indonesia.

Setelah itu, makin lama masyarakat makin mengembangkan ungkapannya dengan karya sastra yang mengandung imajinasi dan memiliki pusat cerita seperti yang ada di dalam kerajaan maupun istana. Contoh dari prosa lama yakni hikayat, sejarah, kisah, dan dongeng.

Sedangkan prosa baru itu berbeda dari prosa lama karena prosa ini lahir setelah dipengaruhi oleh sastra dan kebudayaan Barat maupun budaya asing lain. Contoh dari prosa baru ialah roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, hingga resensi.

Perbedaan Prosa dan Puisi

Prosa pastinya memiliki perbedaan dengan puisi. Prosa merupakan karya yang fiksi, naratif, dan memiliki unsur intrinsik mencakup tema, alur, dan juga perwatakan. Sedangkan, puisi biasanya hanya mengandung nilai – nilai yang menjadi konsep ajaran dan menjadi pedoman yang mana dianggap penting fungsinya dalam kehidupan.

Nilai – nilai yang terkandung di dalam puisi memiliki hubungan yang erat dan tak lepas dari amanat atau pesan moral yang hendak disampaikan. Selain itu, puisi mengandung kata dan bahasa yang lebih sulit untuk dipahami dibanding dengan prosa. Hal tersebut karena puisi biasanya mengandung kata maupun tanda baca dengan unsur dan makna keindahan.

Pada dasarnya, perbedaan keduanya dapat dilihat dari sifat kedua karya tersebut. Jika prosa memiliki sifat yang pragmatis dan juga realistis, puisi memiliki sifat yang lebih mengarah pada kiasan.

Sedangkan dari segi bahasa dan juga struktur dari tiap – tiap kalimatnya, prosa lebih terkesan biasa saja dan tidak ekspresif, sedangkan puisi memiliki bahasa yang lebih kreatif, unik, ekspresif, dengan adanya ritme pada setiap sajak yang menciptakan sebuah irama.

Contoh Prosa

Beberapa contoh prosa baru dan prosa lama adalah sebagai berikut :

  • Roman
  • Novel
  • Riawayat
  • Kritik
  • Resensi
  • Esai
  • Hikayat
  • Sejarah
  • Kisah
  • dongeng