Amoeba merupakan genus yang dimiliki oleh protozoa yang merupakan eukariota uniseluler (organisme dengan organel sel membran-terikat). Nama amoeba berasal dari kata Yunani yakni amoibe yang berarti perubahan.
Sebenarnya Amoeba mempunyai banyak jenis, namun yang sering dipelajari adalah jenis Amoeba proteus. Meski terkenal dengan ukurannya yang kecil, namun isi genomnya berlipat kali lebih banyak dari genom manusia. Spesies A. dubia terdiri dari sekitar 370 miliar pasangan basa, padahal genom manusia memiliki sekitar 3 miliar pasangan basa.
Amoeba banyak ditemukan di habitatnya, yakni darat dan air. Bahkan, amoeba dapat berkembang di hampir berbagai tempat atau habitat.
Sebuah amoeba dapat memiliki lebih dari dua inti dalam sel. Mirip dengan protozoa lain, yaitu dapat mereproduksi secara vegetatif baik oleh mitosis atau sitokinesis.
Di bawah divisi kuat dari amoeba, porsi yang berisi inti selamat, sedangkan bagian tanpa inti mati. Ketika organisme terkena lingkungan mematikan, ternyata menjadi bentuk aktif, yang dikenal sebagai kista amoeba.
Ini terus tetap dalam bentuk kista sampai bertemu kondisi lingkungan normal. Maka dari itu amoeba sering dikenal sebagai mikroorganisme yang suka membelah diri.
Amoeba sangat sensitif terhadap rangsangan, yang jelas dari penyusutan atau perluasan sel, Amoeba sangat tergantung pada kondisi sekitarnya. Seperti untuk menjaga tekanan osmotik dalam sel, vakuola bertanggung jawab untuk hal yang sama.
Seperti contohnya saja, saat amoeba disimpan dalam larutan garam hipertonik (pekat), sel menyusut dan mencegah masuknya garam. Sebaliknya, bila terkena air tawar hipotonik, sel amoeba mengembang kemudian membengkak.