Daftar isi
Jurusan perkuliahan saat ini semakin banyak seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang selaras dengan kebutuhan manusia. Teknologi juga tak bisa lepas dari perkembangan ilmu-ilmu baru yang terus bertumbuh, termasuk juga ilmu teknologi pangan.
Sejarah munculnya teknologi pangan berawal dari Nicolas Appert, beliau melakukan proses pengawetan makanan dengan pengalengan. Louis Pasteur juga menjadi salah seorang yang menjadi inspirasi sehingga ada ilmu teknologi pangan saat ini, Pasteur dikenal dengan proses pengawetan makanan dengan cara melakukan fermentasi anggur.
Jurusan teknologi pangan merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan bahan pangan. Jurusan ini mempelajari sifat kimia, fisik dan mikrobiologis bahan pangan. Tentu saja juga termasuk mempelajari proses pengolahan, penyimpanan, pengawetan dan lain sebagainya.
Teknologi pangan tak melulu tentang bahan pangan, karena ilmu ini juga dibutuhkan oleh bidang lain seperti agrikultur, peternakan, perikanan dan juga obat-obatan. Sebagai negara agraris dan juga negara maritim, Indonesia membutuhkan banyak lulusan teknologi pangan yang secara global ilmu tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Indonesia sendiri sudah memiliki universitas yang membuka kesempatan mempelajari teknologi pangan, jurusan teknologi pangan memiliki pengetahuan spesifik yang sangat penting bagi masyarakat pada umumnya dan secara khusus bagi industri makanan, baik makanan mentah maupun makanan olahan.
Saat ini industri pangan terutama pabrik yang memproduksi makanan yang membutuhkan proses pengawetan semakin banyak. Jika pertumbuhan industri ini tidak dibarengi dengan ilmu pangan, maka dapat menjadi industri yang justru menimbulkan kerugian.
Masalah gizi misalnya, lulusan jurusan teknologi pangan dapat memberikan manfaat ilmunya dengan memberikan informasi yang tepat soal gizi kepada masyarakat. Lulusan jurusan teknologi pangan juga sangat dibutuhkan di industri pangan, pemerintahan dan juga tak menutup kemungkinan berwirausaha.
Berikut adalah prospek kerja bagi lulusan ilmu teknologi pangan, khususnya di Indonesia.
1. Terapi Nutrisi
Profesi ini bisa dipilih lulusan teknologi pangan, terapi nutrisi saat ini banyak ditawarkan oleh rumah sakit baik swasta maupun rumah sakit pemerintah. Tugasnya adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan diet pasien atau orang yang ingin mengubah pola makannya.
Terapi nutrisi juga bisa bekerja secara privat, yaitu dengan memberikan jasanya bagi orang yang sedang membutuhkan penanganan tentang nutrisi. Seringkali juga orang yang sedang melakukan diet untuk mencapai berat badan ideal membutuhkan terapi nutrisi yang membimbing dan mengatur pola makan.
2. Food Scientist
Jurusan teknologi pangan sangat mungkin menjadi ilmuwan, dalam hal ini yang berkaitan dengan makanan dan gizi. Melakukan riset dan mengembangkan resep makanan dengan memperhatikan nilai gizi menjadi keunggulan lulusan jurusan teknologi pangan.
Menjadi ilmuwan juga dituntut untuk meneliti hal-hal penting yang sedang terjadi di masayarat yang berkaitan dengan makanan gizi, dengan riset tersebut maka inovasi dan informasi tentang gizi bisa disampaikan kepada masyarakat sebagai sebuah solusi.
Ilmuwan di bidang pangan seringkali juga bekerja dengan tenaga kesehatan, misalnya saja dengan dokter ahli gizi atau dokter spesialis lain yang membutuhkan rekomendasi diet bagi pasiennya.
3. Quality Control
Saat ini industri makanan semakin menggeliat, baik makanan pabrik ataupun makanan siap saji seperti restoran atau cafe. Jurusan teknologi pangan dibutuhkan di industri ini sebagai penjaga kualitas produk makanan, standar gizi, pengolahan dan juga persyaratan lain.
Sebagai contoh misalnya, pabrik air mineral pasti akan melakukan tes standar sebelum produk keluar dari pabrik. Hal ini sangat penting dan bahkan standar dan aturannya sudah diatur oleh lembaga pemerintah, di sinilah peranan ilmu teknologi pangan sebagai quality control.
4. Bekerja di Pemerintahan
Instansi pemerintahan juga membutuhkan banyak lulusan teknologi pangan, bisa jadi di departemen pertanian, di BPOM (pengawas obat dan makanan) atau LIPI.
Dengan ilmu yang sudah dipelajari di perkuliahan, diharapkan lulusan teknologi pangan dapat memberikan manfaat ilmunya khusus di bidang pangan. Bahan pangan di masyarakat tak lepas dari peranan rumah potong hewan, produk bahan mentah seperti sayuran dan buah-buahan dan semuanya di bawah pengawasan pemerintah.
Tak hanya terbatas pada makanan dan bahan pangan, lulusan jurusan teknologi pangan juga dibutuhkan untuk mengawasi produk-produk UKM serta obat-obatan.
5. Pengembangan Produk Pangan
Prospek kerja selanjutnya adalah product development, tugasnya yaitu berinovasi atas produk sebuah perusahaan. Bisa dengan menambahkan nilai lebih pada produk atau menciptakan produk baru di industri.
Mengembangkan sebuah produk makanan di dunia industri membutuhkan peranan ilmu teknologi pangan serta memadukan teknik marketing, tentu saja mengedepankan nutrisi yang baik dan aman dikonsumsi oleh masyarakat.
6. Chef
Menjadi koki atau chef bisa jadi pilihan bagi lulusan teknologi pangan, tentu saja profesi ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan tentang memasak. Lulusan teknologi pangan memiliki nilai lebih, karena tak hanya memasak namun juga secara detail mampu mempertimbangkan gizi di dalam makanan, standar makanan dan juga pengolahan makanan.
7. Berwirausaha
Menjadi entrepreneur atau berwirausaha bisa menjadi pilihan kerja lulusan teknologi pangan. Pekerjaan ini tentu membutuhkan niat dan ide yang cemerlang tentang produksi makanan. Dengan mengetahui standar sebuah bahan pangan serta pengolahan yang benar, lulusan teknologi pangan dapat berkarya dengan menciptakan produknya sendiri.