Di dalam tubuh membutuhkan berbagai zat penting yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Salah satunya adalah protein. Protein merupakan salah satu zat yang banyak ditemukan di dalam tubuh.
Di dalam tubuh manusia terdapat sekitar 15,1 persen protein dari jumlah berat badan. Protein tersusun atas ratusan zat yang dinamakan dengan asam amino. Di dalam protein setidaknya terdapat 20 asam amino yang mengikat.
Di mana 9 di antara asam amino yang mengikat merupakan asam amino esensial dan sisanya merupakan asam amino non esensial. Di dalam tubuh dapat menghasilkan asam amino non esensial sedangkan asam amino esensial tidak bisa dihasilkan oleh tubuh.
Diperlukan beberapa zat lain untuk dapat membentuk asam amino esensial seperti lisina dan metionina. Kebutuhan protein setiap individu tidak sama, tergantung dengan usia dan aktivitas yang dilakukannya. Protein dapat ditemukan di otot, tulang, kulit hingga rambut bahkan sekitar 20% tubuh manusia terbentuk dari protein.
Selain terbentuk dari asam amino, protein juga terbentuk dari fosfor dan juga sulfur. Protein bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan baik yang bersumber dari sayuran maupun daging. Berdasarkan sumbernya, protein dikenal dengan jenis protein nabati maupun hewani.
Selama ini, banyak yang mengira zat yang dapat menjadi sumber energi hanyalah karbohidrat dan lemak. Namun, ternyata protein juga memiliki fungsi sebagai sumber energi. Lemak dapat memberikan energi pada tubuh sekitar 9 kalori per gram sedangkan karbohidrat dapat memberikan energi hanya 4 kalori per gram.
Meskipun protein hanya memberikan 4 kalori per gram, namun protein dapat menjadi sumber energi bagi tubuh. Biasanya, ketika tubuh membutuhkan energi, tubuh akan memanfaatkan lemak dan karbohidrat sebagai sumber energi.
Sementara itu, fungsi protein dijadikan sebagai energi cadangan jika sewaktu-waktu akan dibutuhkan. Misalnya, ketika manusia sedang melakukan puasa, di mana tidak bisa makan dan minum selama berjam-jam. Padahal, meskipun sedang berpuasa, tetapi aktivitas tetap berjalan.
Untuk melakukan berbagai aktivitas, manusia membutuhkan energi. Oleh karena itu, untuk tetap mendapatkan energi, maka protein akan bekerja sebagai cadangan energi. Protein akan memberikan stok energi yang selama ini disimpan sehingga sekalipun manusia berpuasa masih memiliki tenaga.
Meskipun begitu, energi yang dihasilkan tidak sebanyak energi ketika tidak berpuasa. Sebab, energi yang dihasilkan oleh lemak dan karbohidrat lebih besar dibandingkan protein.
Selain memiliki fungsi sebagai sumber energi, protein juga berfungsi untuk membentuk antibodi pada tubuh. Antibodi memiliki peranan untuk melindungi dari berbagai serangan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
Saat tubuh berhasil memproduksi antibodi atas virus dan bakteri, maka secara otomatis sel imun akan kembali menghasilkan antibodi untuk melawan keberadaan virus dan bakteri. Oleh karena itu, saat virus dan bakteri yang sama kembali menyerang tubuh, tubub dapat melawannya karena memiliki antibodi sebagai penangkalnya.
Oleh karena itu, ketika tubuh kekurangan protein maka tubuh akan mengalami gangguan pada kekebalan tubuh. Sebab, jumlah antibodi yang ada di dalam tubub berkurang karena pembentuk antibodi yakni protein juga berkurang.
Seseorang yang kekurangan protein, akan lebih mudah terserang penyakit dan jatuh sakit. Sebab, benda-benda asing mudah masuk bersamaan dengan virus atau bakteri yang dibawanya. Protein juga menjadi salah satu penyusun dari keberadaan vaksin.
Oleh karena itu, selain protein yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus dan bakteri, vaksin juga memiliki fungsi yang sama. Vaksin sengaja diproduksi untuk dapat meningkatkan kekebalan tubuh atas suatu virus maupun bakteri.
Vaksin menjadi cara yang paling efektif untuk dapat mencegah adanya penyakit yang menular. Oleh karena saat terjadinya penyebaran virus Covid-19, pemeirntah begitu gencar memberikan vaksin. Agen yang terdapat dalam vaksin bekerja untuk mengingatkan imun mengenali virus yang masuk.
Protein adalah zat yang paling banyak ditemukan oleh tubuh. Sebab, jaringan tubuh sebagian besar tersusun atas protein seperti tulang, otot, rambut hingga kulit. Jaringan tubuh agar bisa menjalankan fungsinya, maka tubuh harus memecahkan protein yang lama di dalam tubuh dan menggantinya dengan yang baru.
Namun, pada beberapa keadaan, tubuh dapat memecah protein dalam jumlah yang banyak. Misalnya saat terjadinya robkan yang terjadi di otot ataupun saat tubuh mengalami luka dan sakit. Kondisi ini mengakibatkan jaringan di dalam tubuh mengalami kerusakan dan untuk memperbaikinya dibutuhkan protein.
Protein membantu memperbaiki dan menutup luka atas robekan yang terjadi di otot sehingga jaringan tubuh akan bekerja seperti semula.
Protein memiliki fungsi untuk membentuk hemoglobin yang berperan penting dalam pengikatan oksigen serta mentransferkannya ke berbagai jaringan yang ada di dalam tubuh. Hemoglobin merupakan protein yang terletak pada sel darah merah.
Hemoglobin akan mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Namun, protein dapat membentuk hemoglobin ketika terdapat zat besi heme. Di mana zat besi heme ini dapat ditemukan pada daging hewan. Oleh karena itu, ketika tubuh mengalami kekurangan zat besi maka harus mengonsumsi protein hewani.
Selain dapat membentuk hemoglobin, tubuh juga dapat mebentuk plasma darah. Plasma darah merupakan cairan yang memiliki warna kuning yang memiliki peranan untuk membawa sel darah. Adapun jenis protein yang dapat membentuk plasma darah adalah globulin dan albumin.
Selama ini, kita hanya mengenal jenis protein yakni protein hewani dan nabati. Namun, menurut National Institutes of Health (NIH), terdapat beberapa jenis protein yakni sebagai berikut.
Protein enzim merupakan salah satu jenis protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Enzim menjadi zat yang banyak melakukan proses kimia yang ada di dalam sel. Enzim dapat membantu membaca informasi genetik yang ada di dalam dNA.
Caranya dengan membentuk molekul baru. Protein enzim ini memiliki fungsi untuk membentuk enzim itu sendiri. Contohnya membentuk enzim untuk mengubah karbohidrat menjadi sesuatu yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Jenis protein yang selanjutnya adalah protein struktural yang memiliki fungsi untuk mempertahankan dan membangun struktur tubuh mulai dari sel. Sebab, protein ini jenis memberikan bantuan bagi pembentukan sel.
Contohnya protein kolagen yang berperan sebagai strktur utama pembentukan tendon dan tulang rawan. Selain itu, ada pula protein keratin yang membentuk struktur kulit, gigi, hingga rambut. Pada proses lain, protein strktural juga dapat menggerakkan tubuh.
Sesuai dengan namanya, protein hormon memiliki fungsi sebagai pengontrol kadar hormon yang terdapat di dalam tubuh. Sebab, setiap hormon dapat mempengaruhi sel melakukan komando ketika terjadinya metabolisme tubuh.
Contohnya pada bagian pankreas yang menghasilkan insulin untuk mengontrol kadar gula yang ada pada darah. Jika tidak dikontrol maka kadar gula tersebut dapat membahayakan tubuh bahkan menjadi penyakit yang berbahaya.
Protein antibodi dinamakan pula dengan protein defensif. Jenis protein ini memiliki fungsi untuk mengatur benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus dan bakteri. Oleh karena itu, protein antibodi berfungsi untuk melindungi tubuh dari benda asing.
Protein antibodi akan memproduksi antibodi yang dibutuhkan oleh tubuh. Contoh antibodi yang dihasilkan dari protein antibodi adalah fibrinogen dan trombin. Di mana antibodi ini memiliki fungsi untuk membekukan darah, dan juga untuk mencegah tubuh kehilangan darah saat mengalami cidera atau luka.
Ketika luka, tubuh akan mengeluarkan darah. Darah yang dikeluarkan ini perlu dikontrol sebab jika dikeluarkan berlebih akan mengakibatkan tubuh kekurangan darah.
Protein transport memiliki fungsi untuk pengangkutan zat dan molekul yang ada di dalam tubuh lalu diedarkan ke seluruh tubuh. Contohnya seperti hemoglobin yang memiliki fungsi untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Selain itu, ada pula lipoprotein yang memiliki berperan dalam proses mengantarkan lipid di dalam tubuh.
Protein pengikat memiliki fungsi untuk mengikat berbagai zat yang dibutuhkan tubuh seperti asam amino serta ion logam Di mana protein jenis ini berperan sebagai cadangan makanan ketika sewaktu-waktu tubuh membutuhkannya.
Protein ini menjadi sumber energi kedua setelah karbohidrat dan lemak. Contohnya adalah zat besi yang terdapat pada protein ferritin. Zat besi yang disimpan ini akan digunakan ketika tubuh membutuhkannya.
Sesuai dengan namanya, Protein penggerak memiliki fungsi sebagai penggerak otot yang ada di dalam tubuh. Misalnya saat tubuh bergerak, maka protein ini akan mengontrol kecepatan dari gerak jantung. Selain itu, saat tubuh berkontraksi, maka protein ini juga mengatur otot. Selain sebagai penggerak otot, Protein penggerak juga terlibat dalam proses mengantarkan nutrisi, pengaturan otot dan menyusun genetik.
Daging ayam merupakan contoh makanan yang mengandung protein. Meskipun memiliki harga yang lebih murah dibandingkan daging sapi, daging ayam ini termasuk jenis makanan kaya akan protein. Selain terdapat protein, pada daging ayam ditemukan pula Vitamin B, kolin serta selenium.
Namun, untuk mendapatkan daging ayam yang sehat, sebaiknya memilih daging ayam tanpa lemak dan kulit. Sebab, pada bagian tersebut mengandung banyak kolesterol.
Selama ini kita tahu, bahwa ikan merupakan makanan yang bergizi. Ikan juga termasuk makanan yang mengandung protein. Beberapa jenis ikan baik yang hidup di air tawar maupun air laut mengandung protein serta omega 3.
Contohnya pada 100 gram ikan salmon terdapat sekitar 20 gram protein. Selain pada ikan salmon, pada beberapa hewan laut seperti cumi-cumi dan udang juga banyak mengandung protein. Meskipun begitu, perlu berhati-hati karena bisa saja ikan dan hewan laut lainnya mengandung merkuri.
Telur termasuk makanan yang mengandung protein tinggi. Bahkan tidak hanya kaya akan protein, di dalam telur juga terdapat berbagai zat penting lainnya seperti vitamin dan lemak tidak jenuh. Oleh karena itu, telur kerap dijadikan sebagai bahan untuk melakukan diet dan menjaga kesehatan jantung. Selain itu, telur juga sangat tepat untuk mempercepat proses penyembuhan.
Namun, sebaiknya mengonsumsi telur dalam keadaan yang benar-benar matang. Bukan mentah ataupun setengah matang. Sebab, dikhawatirkan terdapat bakteri salmonella. Di mana bakteri berasal dari luar kemudian masuk lewat cangkah telur dan terdapat pada putih telur
Terdapat beberapa jenis kacang-kacangan yang mengandung protein tinggi. Adapun contoh kacang yang memiliki protein tinggi seperti kacang tanah dan kacang almond. Pada satu gelas penuh kacang almond setidaknya terdapat sekitar 30 gram protein.
Selain mengandung protein, keduanya juga mengandung serat, vitamin E, dan magnesium. Keduanya juga terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol jahat yang ada di dalam tubuh. Kacang almond dan kacang tanah juga dapat menjaga kadar kolesterol baik yang ada di dalam tubuh.
Kedelai termasuk ke dalam makanan yang mengandung protein utuh. Hal ini dikarenakan pada kedelai terdapat 9 macam asam amino esensial. Oleh karena itu, kedelai sangat tepat untuk dijadikan makanan sehari-hari. Salah satu jenis kedelai yang tepat dijadikan cemilan adalah edemade.
Pada satu gelas edemade yang telah dimasak akan terdapat 18 gram kedelai. Bahkan tidak hanya kedelai utuh, olahan kedelai juga memiliki kandungan protein seperti tempe dan tahu. Selain kaya akan protein, keduanya juga mengandung zat yang berfungsi untuk menjaga dari paparan radikal bebas.