Psikologi Komunikasi: Pengertian – Pendekatan dan Contoh Kasus

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam bermasyarakat kita tentunya sudah melakukan komunikasi antara satu orang dengan yang lainnya. Dalam prakteknya banyak orang yang sudah paham dan tidak ada kesulitan sama sekali.

Namun tak pelak kadang ada saja hal yang membuat perseteruan antar sesama orang atau sesama individu. Hal inilah yang membuat kita harusnya paham tentang psikologi dalam berkomunikasi, gar tidak terjadi kesalahpahaman.

Lalu , bagaimana psikologi komunikasi itu sendiri? Berikut akan kami bahas apa itu psikologi komunikasi.

Pengertian Psikologi Komunikasi

Pengertian Secara Umum

Pengertian Psikologi Komunikasi Psikologi berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.

Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah.

Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu.

Singkatnya, psikologi komunikasi adalah cara menyampaikan sesuatu hal atau maksud kepada lawan bicara baik perorangan atau kelompok.

Pengertian Menurut Para Ahli

Raymond S. Ross mendefinisikan komunikasi sebagai ’a transacsional
process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbol in such away as to help another elicit from his own experiences a meaning or responses similar to that intended by the source.

Yang artinya, proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respons yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber.

Pengertian di atas menunjukkan makna komunikasi sebagaimana yang digunakan dalam dunia psikologi. Bila diperhatikan, dalam dunia psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem atau organisme.

Kata komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses, pesan, pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.

Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dan alat-alat indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh diantara berbagai sistem dalam diri organisme dan di antara organisme.

Teori Psikologi Komunikasi

Agar lebih mudah dalam memahaminya, para Ahli membuat beberapa teori dalam psikologi komunikasi, yaitu :

Teori Kultivasi (Cultivation Theory)

Teori yang dicetuskan oleh George Gerbner ini mengasumsikan bahwa media massa, khususnya televisi, merupakan media yang paling ampuh untuk menanamkan ideologi kepada khalayak.

Teori kultivasi adalah teori yang berusaha untuk melakukan analisa terhadap akibat yang ditimbulkan dari penanaman ideologi ini.

Teori Spiral Keheningan (The Spiral of Silence Theory)

Pertama kali digagas oleh Elisabeth Noelle-Neumann (1974). Spiral keheningan adalah istilah digunakan merujuk pada kecenderungan manusia untuk tetap diam.

Kecenderungan ini terlihat ketika mereka merasa bahwa pandangan mereka bertentangan dengan pandangan mayoritas.

Teori ini berpendapat bahwa mereka tetap diam karena terisolasi serta mendapat konsekuensi negatif. Konsekuensi ini datang dari kelompok atau masyarakat karena menyuarakan pendapat yang berbeda.

Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa saat manusia mengemukakan pendapat, mereka berusaha mengikuti pendapat mayoritas atau konsensus.

Agenda Setting Theory

Pendekatan agenda setting dikembangkan oleh Maxwell E. Comb dan Donald E. Shaw. Fokus agenda setting adalah efek media massa terhadap pengetahuan. Menurut pendekatan ini, media massa memiliki pengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang.

Kemudian disimpulkan bahwa media massa memilih informasi yang diinginkan serta dianggap penting untuk mempengaruhi khalayak tentang informasi.

Tujuannya adalah pembentukan persepsi oleh khalayak berdasarkan informasi yang diterima tentang suatu peristiwa.

Teori Peluru (Bullet Theory)

Penggagas teori ini adalah Melvin DeFleur. Menurut teori ini, media menyajikan stimuli perkasa yang secara seragam diperhatikan oleh massa (DeFleur dalam Rakhmat, 2001 : 197).

Teori ini mengasumsikan bahwa massa tidak memiliki kekuatan dalam menghadapi stimuli yang dikirim oleh media massa.

Teori ini dikenal dengan sebutan “teori peluru” atau model jamum hipodermis. Teori ini menganalogikan pesan komunikasi seperti obat yang disuntikkan dengan jarum ke bawah kulit pasien.

Teori ini disebut juga dengan “the concept of powerful mass media” oleh Elisabeth Noelle-Neumann (1973).

Teori ini menunjukkan kekuatan media massa untuk mengarahkan dan membentuk perilaku khalayak. Dalam kerangka behaviorisme, media massa adalah factor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, operan, atau imitasi.

Khalayak diangap sebagai kepala kosong yang siap menampung pesan komunikasi yang dicurahkan kepadanya.

Teori Kegunaan dan Kepuasan (Uses and Gratifications Theory)

Pendekatan uses and gratification diungkapkan pertama kali oleh Elihu Katz. Pendekatan ini berpandangan bahwa khalayak sebagai komunikan berpartisipasi aktif sebagai bagian dari sistem komunikasi massa.

Partisipasi aktif dimaksudkan dalam menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, efek media massa diartikan sebagai situasi ketika kebutuhan tersebut terpenuhi.

Faktor-faktor personal juga mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa. Faktor tersebut meliputi organisasi personal dari sisi psikologis individu diantaranya potensi biologis, nilai, kepercayaan, sikap, serta bidang pengalaman.

Dan lainnya adalah kelompok-kelompok sosial dimana individu menjadi anggota juga hubungan-hubungan interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan penyampaian informasi.

Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi

Dalam psikologi, komunikasi memiliki makna yang luas yang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem atau organisme.

Intinya, psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat indera ke otak, peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, proses saling pengaruh di antara berbagai kinerja dalam diri organisme dan di antara organisme.

Pendekatan Psikologi Komunikasi

Fisher(1978) dalam Rakhmat (2001 : 9) menguraikan 4 ciri pendekatan psikologi komunikasi, yaitu :

  • Penerimaan stimuli secara inderawi atau sensory reception of stimuli.
    Psikologi melihat komunikasi diawali dengan penerimaan data oleh indera – indera manusia.
  • Proses Stimuli atau internal mediation of stimuli
    Stimuli yang mempengaruhi kita kemudian diolah dalam jiwa.
  • Prediksi Respon atau prediction of response
    Psikologi komunikasi menelaah bagaimana pengalaman yang terjadi pada masa lalu dapat mempengaruhi respon yang akan datang. Dari sinilah timbul pengaruh dari kenangan dan pengalaman yang merupakan jembatan antara  masa lalu dan sekarang. Salah satu unsur sejarah respon adalah peneguhan.
  • Peneguhan Respon atau reinforcement of reponses
    Peneguhan adalah respon lingkungan atau orang lain pada respon organisme yang asli. Peneguhan inilah yang disebut dengan feedback atau umpan balik oleh Bergera dan Lambert.

Contoh Kasus Psikologi Komunikasi

Ketika saya mencoba mengungkapkan perasaan ingin tahu dan berusaha untuk mengekspresikannya dalam sebuah kelompok. Kemudian, menanyakan sebuah pertanyaan baik lisan maupun tertulis dalam bentuk pertanyaan langsung.

Seperti saat ketika bertemu seseorang di pasar, saya berintraksi dengan seseorang. saya pun ingin menawar suatu barang yang dijualnya. Dan saya mengajukan beberapa tawaran, kemudian hal tersebut berlangsung secara atraktif.

Hasilnya pun sangat memuaskan, karena didalam penawaran tersebut akan mengeluarkan sisi asli dari penjual kepada pembeli begitupun sebaliknya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn