Daftar isi
Bahasa adalah bagian dari kebudayaan suatu kelompok yang amat penting dan sangat unik. Tidak ada teori pasti mengenai bagaimana bahasa manusia bermula. Namun para ahli bahasa telah mengelompokkan beberapa bahasa sesuai dengan kesamaan perintisnya. Kelompok bahasa tersebut biasanya terdiri dari beragam bahasa yang digunakan oleh berbagai suku bangsa yang kemudian disebut sebagai rumpun bahasa.
Di dunia ini terdapat beragam rumpun bahasa yang tersebar di seluruh muka Bumi. Rumpun bahasa yang terbesar berdasarkan jumlah bahasanya telah terangkum dalam pembahasan berikut ini.
1. Niger-Kordofania
Rumpun bahasa Niger-Kordofania dikenali juga sebagai Niger-Kongo merupakan rumpun bahasa yang terbesar di dunia. Rumpun bahasa ini juga dianggap sebagai bahasa induk dari seluruh bahasa di dunia. Niger-Kongo terdiri dari 1500 bahasa yang tersebar di seluruh penjuru Afrika.
Rumpun bahasa Niger-Kordofania memang merupakan yang terbesar dari segi jumlah bahasanya. Namun, jika dilihat dari jumlah penuturnya Niger-Kongo berada di urutan ketiga dengan jumlah penutur sebanyak 437 Juta. Rumpun bahasa ini kalah dengan rumpun bahasa Indo-Eropa dan Bahasa Sino-Tibet.
Bahasa yang termasuk ke dalam kelompok bahasa ini adalah Swahili yang merupakan bahasa Niger-Kongo yang paling banyak memiliki penutur. Sementara itu bahasa utama lain dari kelompok ini adalah Zulu (Afrika Selatan), Yoruba (Nigeria, Benin, dan Togo), Hausa (Chad), Igbo (bahasa orang Igbo), Shona (Zimbabwe), dan Fula (Afrika Barat dan Afrika Tengah).
Niger-Kongo dibagi lagi menjadi beberapa sub-rumpun bahasa yakni
- Dogon yakni bahasa yang digunakan perbatasan antara Mali dan Burkina Faso.
- Ijo atau Ijaw ini adalah bahasa-bahasa yang ada di delta Sungai Niger di pesisir.
- Mande yang terdapat di Nigeria.
- Volta-Kongo yang ada di Afrika Barat.
- Katla yakni bahasa yang ada di Perbukitan Nuba di Sudan.
- Rashad yang ada sebagian kecil Perbukitan Nuba di Sudan
- Atlantik-Kongo adalah seluruh bahasa yang ada di Niger-Kongo kecuali bahasa Mande, Dogon, Ijo, Siamou, Kru, Katla dan Rashad.
2. Austronesia
Rumpun bahasa Austronesia adalah kelompok bahasa yang terbesar kedua dari segi jumlah bahasanya. Kelompok ini memiliki setidaknya terdiri dari 1.257 bahasa yang artinya menyumbang 17,7 persen total bahasa di dunia. Sedangkan dari segi jumlah penuturnya yakni ada 386 Juta dan menempati posisi ke 4 sebagai rumpun bahasa paling banyak digunakan.
Penutur rumpun bahasa yang memiliki makna “bahasa kepulauan selatan” ini tersebar luas yaitu mencakup Asia Tenggara, Oseania, Madagaskar, Taiwan, Suriname, Tonga, Selandia Baru, Tahiti, dan Hawai. Rumpun bahasa ini memiliki sub-bagian diantaranya adalah Rukai
Tsouik, Puyuma, Formosa Barat Laut, Formosa Dataran Barat, Atayalik, Formosa Timur, Bunun, Paiwan, Melayu-Polinesia.
Rumpun bahasa Austronesia dibedakan menjadi dua golongan besar yakni Austronesia Barat yang disebut sebagai bahasa Nusantara dan Austronesia Timur yang disebut sebagai bahasa Oceania.
Bahasa Nusantara
Bahasa Nusantara dibagi lagi menjadi dua bagian yakni Nusantara Barat dan bahasa Nusantara Timur.
- Bahasa Nusantara Barat
Bahasa Nusantara Barat terdiri dari bahasa Formosa (bahasa Tavorlang dan bahasa Singkang), bahasa Filipina (bahasa Tagalog, Bisaya, dan Sangir Talaud), bahasa Sumatra (Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, dan Nias), bahasa Jawa (bahasa Jawa, Sunda, dan Madura), bahasa Dayak (bahasa Ngaju dan Kayan Busang), bahasa Bali-Sasak ( Bali, Sasak, dan Sumbawa), bahasa Sulawesi (Bugis, Makasar, Toraja, Gorontalo, dan Buton), bahasa Minahasa (Tombulu, Tonsea, dan Tondano), bahasa Malagasi (Madagaskar), bahasa Cham (Indocina Selatan).
- Bahasa Nusantara Timur
Bahasa Nusantara Timur adalah kelompok bahasa yang terdiri dari bahasa bahasa Sikka (Flores), Tetun (Timor Leste), Solor (Flores Timur), dan Rote (Nusa Tenggara Timur).
Bahasa Oceania
Bahasa Oceania adalah kelompok bahasa Austronesia yang mencakup bahasa Polinesia (Maori, Hawaii, dan Tahiti), bahasa Melanesia (New Caledonia, Hybrid, Fiji, Solomon, dan Santa Cruz), bahasa Mikronesia (Kepulauan Gilbert, bahasa di Kepulauan Marshall, dan bahasa di Kepulauan Carolina).
3. Rumpun Bahasa Trans-Nugini
Trans Nugini adalah kelompok bahasa terbanyak ketiga dari segi jumlah bahasanya yaitu ada 482 bahasa. Sementara itu dari segi jumlah penuturnya rumpun bahasa ini hanya beberapa ribu orang saja yakni sekitar 50.000 penutur. Bahasa dari rumpun ini terdistribusikan di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
Bahasa utama dari kelompok bahasa ini adalah bahasa-bahasa di Papua. Bahasa-bahasa ini memang hanya memiliki sedikit penutur bahkan hanya ada 4 bahasa saja yang dituturkan oleh lebih dari 100 ribu orang. Bahasa tersebut adalah bahasa Makasae yang digunakan oleh orang di Timor Timur.
Bahasa lainnya adalah Bahasa Melpa (Papua Nugini bagian Gunung Hagen dan Provinsi Dataran Tinggi Barat) Bahasa Enga (Provinsi Enga), Bahasa Dani Barat (Papua Barat), dan Bahasa Ekari ( Kabupaten Paniai).
Adapun sub-bagian dari rumpun bahasa ini adalah:
- Teluk Berau yang dapat ditemukan di Teluk Berau Papua Barat dan Timor Leste.
- Sumeria yang dapat ditemukan Semenanjung Bomberai.
- Dataran Tinggi Irian yakni sub rumpun bahasa yang ada di Dataran Tinggi Papua Barat.
- Asmat–Mombum yang dapat ditemukan di sepanjang pantai selatan Papua Nugini.
- Kayagar–Kolopom adalah sub rumpun bahasa yang tersebar di Guga River, Papua Nugini.
- Nugini Barat Tengah adalah sub rumpun bahasa yang tersebar di Nugini Tengah.
- Oksapmin yang dapat ditemukan di Provinsi Sandaun, Papua Nugini.
4. Rumpun Bahasa Sino-Tibet
Sino-Tibet adalah rumpun bahasa yang terdiri dari 455 bahasa sehingga menjadi kelompok terbesar ke 4 dari segi jumlah bahasa. Sedangkan jika mengacu pada jumlah penuturnya, rumpun bahasa ini berada di posisi kedua dengan jumlah penutur sebanyak 1,268 Miliar jiwa. Bahkan salah satu anggota kelompok bahasa ini adalah bahasa terbanyak penuturnya di dunia yakni bahasa Mandarin yang memiliki 918 juta penutur.
Bahasa Sino Tibet yang juga banyak memiliki penutur adalah bahasa Burma dengan 33 juta penutur dan bahasa Tibet dengan 6 Juta penutur. Penutur dari bahasa Sino-Tibet adalah mereka yang berada di Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan.
Sub rumpun bahasa dari kelompok ini adalah:
- Sinitic atau Chinese yang dituturkan di Kanton dan Wu.
- Lolo-Burmese yang dituturkan di Burma dan China Selatan
- Tibetic yang digunakan di Baltistan, Ladakh, Nepal, Sikkim, Bhutan, Assam dan Arunachal Pradesh.
- Karenic yang digunakan di Myanmar Tenggara dan Thailand Barat.
- Bodo–Gar yang ada India Timur Laut dan sebagian Bangladesh.
- Kuki-Chin yakni bahasa yang digunakan oleh bangsa Mizo, Kuki, Zomi, Chin.
- Meitei yang dituturkan di India bagian timur laut).
- Tamangic yang digunakan di Himalaya Nepal.
- Bai yang digunakan oleh orag-orang Bai di Yunnan.
- Jing Pho–Luish yang dituturkan di India timur dan juga Burma.
5. Indo-Eropa
Rumpun bahasa Indo-Eropa adalah kelompok bahasa yang menempati posisi ke lima dari segi jumlah bahasa yakni ada 448 bahasa. Namun jika dilihat dari sudut pandang jumlah penutur maka rumpun bahasa ini ada di urutan pertama dengan 2,910 Miliar. Rumpun bahasa Indo-Eropa tersebar di
Pada masa lampau yakni sebelum abad ke 15 kelompok bahasa ini hanya tersebar di Eropa, Asia Selatan, Asia Tengah, dan Asia Barat Daya. Namun pada masa sekarang persebarannya sudah mencakup seluruh dunia.
Bahasa-bahasa yang termasuk ke dalam kelompok bahasa ini adalah bahasa Spanyol, bahasa Inggris, bahasa Hindi, bahasa Portugis, bahasa Bengali, bahasa Rusia, bahasa Jerman, bahasa Marathi, bahasa Prancis, bahasa Italia, bahasa Punjabi, dan bahasa Urdu.
Sub-bagian dari kelompok bahasa ini antara lain:
- Albania yakni bahasa resmi di Albania dan dituturkan oleh sebagian orang di Jazirah Balkan.
- Anatolia yakni bahasa yang dituturkan di Asia Kecil namun saat ini telah punah.
- Armenia adalah bahasa yang digunakan di pegunungan Kaukasus.
- Balto-Slavik yakni bahasa yang ada di Eropa Utara, Eropa Timur, Eropa Tengah, Eropa Selatan, Asia Utara, wilayah Asia Tengah.
- Keltik yakni bahasa yang dituturkan Cornwall, Wales, Skotlandia, Irlandia, Brittany, Pulau Man, Patagonia dan Nova Scotia.
- Jermanik adalah bahasa-bahasa yang ada di Eropa utara, Eropa barat, Eropa tengah, Anglo-Amerika, Belanda Karibia, Suriname, Afrika bagian selatan, dan Oseania.
- Hellenik adalah bahasa-bahasa yang tersebar di Yunani, Siprus, Italia, Anatolia dan wilayah Laut Hitam.
- Indo-Iran adalah bahasa-bahasa yang tersebar Asia Selatan, Tengah, dan Barat.
- Italik adalah bahasa-bahasa yang ada di Semenanjung Italia, Austria, Swiss, Eropa Selatan, Amerika Latin, Kanada dan sebagian Afrika.
- Tokharia adalah bahasa yang dulu ada di Cekungan Tarim, Asia Tengah namun ini telah dinyatakan punah.
6. Afro-Asiatik
Rumpun bahasa Afro-Asiatik adalah kelompok bahasa yang terbesar ke 6 dengan jumlah 377 bahasa. Rumpun bahasa ini setidaknya dituturkan oleh 285 juta jiwa dan menjadi bahasa ke 4 paling banyak penuturnya. Wilayah distribusi rumpun bahasa ini adalah di Afrika Utara, Afrika Timur, Sahel, dan Asia Barat Daya.
Bahasa-bahasa ini dianggap sebagai bahasa purba namun sebagian dari para ahli masih mempertimbangkan pendapatan ini. Anggota dari kelompok bahasa ini terdiri dari dua jenis bahasa yakni berintonasi dan yang tidak berintonasi.
Sementara itu kelompok bahasa ini memiliki 6 bagian yakni :
- Semit yang tersebar di Timur Tengah, Afrika Utara dan Afrika Timur.
- Mesir yang tersebar di negara Mesir.
- Berber yakni bahasa yang dikenal juga sebagai Amazigh. Bahasa ini ada di Maroko dan Aljazair, sebagian di Tunisia, Libya, Mesir, Mauritania, Niger, dan Mali.
- Chad yakni sub kelompok bahasa yang ada di Nigeria Utara, Nigeria Selatan, Chad Selatan , Republik Afrika Tengah dan Kamerun Utara.
- Kush yakni sub kelompok Afro-Asiatik yang ada di Tanzania, Kenya, Sudan, dan sebagian Mesir.
- Omotik adalah ub kelompok Afro-Asiatik yang tersebar di Ethiopia bagian barat daya.