Sejarah

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Harkitnas atau Hari kebangkitan nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei. Kebangkitan nasional meruapakan salah satu peristiwa yang penting bagi bangsa Indonesia, peristiwa kebangkitan nasional berlangsung dari tahun 1908 yang ditandai dengan berdirinya Organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang didirikan oleh Dr. Soetomo bersama dengan para pelajar STOVIA (School Tot Opleiding Van Idlandche Artsen).

Organisasi Budi Utomo membuka kesadaran masyarakat Indonesia bahwa mereka mempunyai kehendak dan juga hak-hak untuk bisa merdeka. Budi Utomo merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern, organisasi Budi Utomo bergerak di dalam bidang sosial, kebudayaan dan juga ekonomi dengan tujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.

Upaya-upaya yang dilakukan Budi Utomo untuk membangkitkan nasionalisme yaitu:

  • Membuat program perbaikan pendidikan dan juga pengajaran yang bersifat sosial seperti memberikan beasiswa, mengadakan sekolah kejuruan untuk perempuan, mendirikan taman kanak-kanak untuk masyarakat pribumi
  • Berusaha meningkatkan mata pencaharian dan penghidupan bangsa Indonesia dengan memperdalam kebudayaan dan kesenian
  • Membuka pemikiran seluruh penduduk Hindia tanpa melihat perbedaan agama, kelamin maupun keturunan

Setelah lahirnya Budi Utomo mulai lahir oranisasi-organisasi lainnya yang memulai perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia, diantaranya yaitu Perhimpunan Indonesia, Sarekat Islam, Indische Partij, Partai Nasional Indonesia dan lainnya.

Kebangkitan nasional juga ditandai dengan lahirnya sumpah pemuda pada tahun 1928. Langkah konkrit dari kesadaran nasional yaitu terwujud dalam kongres pemuda yang dipelopori oleh para kaum pemuda dari berbagai daerah di Indonesia yang berhasil menyatukan cita-cita bersama melalui persatuan yang menginginkan kemerdekaan Indonesia. Setelah lahirnya sumpah pemuda bangsa Indonesia lebih memantapkan persatuan melalui berdirinya partai-partai politik dan gerakan bawah tanah. Puncak dari perjuangan kebangkitan nasioanal yaitu pada proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Pada masa seperti sekarang ini kebangkitan nasional masih tetap relevan dengan kondidi bangsa, di tahun 2022 hari kebangkitan nasional mengusung tema “Ayo bangkit bersama” tema tersebut menyerukan kebangkitan bangsa Indonesia yang berjuang menghadapi pandemi covid-19.

Faktor pendorong kebangkitan nasional

  • Faktor Internal, faktor ini muncul karena adanya kesamaan penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia akibat dari penjajahan sehingga memunculkan dan membangkitkan semangat persatuan untuk melawan penjajah, kemudian munculnya kaum-kaum terpelajar atau kaum intelektual yang menjadi pemimpin suatu gerakan serta adanya kenangan kejayaan pada masa lalu dengan begitu membangkitkan perasaan bahwa bisa membangun bangsa dengan kekuatan sendiri
  • Faktor Eksternal, faktor ini muncul karena adanya nasionalisme atau munculnya gerakan-gerakan nasionalisme di negara-negara Asa-Afrika seperti India, Filipna, China dan lainnya, kemudian kemenangan Jepang atas Rusia yang menyadarkan bangsa Indonesia bahwa bangsa Asia dapat mengalahkan bangsa Barat serta masuk dan berkembangnya berbagai paham baru dari Amerika dan Eropa seperti paham liberalisme, nasionalisme, demokrasi, sosialisme dan lain sebagainya

Nilai-nilai nasionalisme

  • Cinta tanah air
  • Rela berkorban demi bangsa dan negara
  • Menghargai jasa-jasa pahlawan
  • Mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
  • Bangga kepada budaya Indonesia yang beragam
  • Melestarikan budaya Indonesia
  • Menempatkan persatuan dan kesatuan
  • Berani membela keadilan dan kebenaran
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
  • Mengembangkan sikap tenggang rasa atau menghargai orang lain

Penyebab lunturnya nilai nasionalisme

  • Terlalu mementingkan kepentingan pribadi
  • Sikap di lingkungan sekitarnya yang kurang mencerminkan rasa dan nilai nasionalisme
  • Dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi, seperti generasi muda yang cenderung lebih menyukai dan mengikuti kebudayaan barat dan generasi muda yang lebih menyukai barang-barang impor dibandingkan produk lokal
  • Arus globalisasi yang membawa dampak negatif seperti krisis sosial, krisis moral hingga krisis identitas bangsa
  • Munculnya sikap etnosentrisme atau pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain

Seberapa penting memperingati hari kebangkitan nasional dan apa saja manfaatnya?

Hari kebangkitan nasional dijadikan sebagai momen untuk mengenang jasa para pejuang atau tokoh bangsa di masa lampau yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan menumbuhkan rasa nasionalisme. Apalagi di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini peringatan hari kebangkitan nasional penting untuk memberikan semangat kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menghadapi tantangan dan bangkit bersama untuk memperkuat persatuan bangsa Indonesia. Hari kebangkitan nasional penting untuk diperingati karena diharapkan menjadi pembangkit semangat persatuan, khususnya bagi para generasi muda penerus bangsa untuk bisa menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan di masa depan.

Manfaat memperingati hari kebangkitan nasional

  • Menumbuhkan, memelihara dan menguatkan jiwa nasionalisme
  • Membantu menegakkan demokrasi berdasarkan etika dan moral bangsa Indonesia
  • Mempererat persaudaraan

Apa saja kegiatan yang bisa dilakukan ketika memperingati hari kebangkitan nasional?

  • Mengunjungi museum nasional Indonesia untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah kebangkitan nasional, mengenang para pahlawan dan lain sebagainya
  • Berziarah ke makam pahlawan
  • Mengikuti upacara peringatan hari kebangkitan nasional baik yang diselenggarakan oleh sekolah, kantor, instansi dan lainnya
  • Melakukan bakti sosial
  • Meramaikan media sosial dengan hashtag, kampanye dan lainnya
  • Menonton film sejarah
  • Membeli produk-produk lokal
  • Belajar atau membaca