Etnosentrisme: Pengertian – Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.

Pengertian Etnosentrisme

Pengertian Secara Umum

Etnosentrisme adalah sebuah cara pandang yang dimiliki oleh individu yang beranggapan bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih tinggi atau lebih baik dari budaya lainnya.

Atau bisa dikatakan sebuah pandangan yang menganggap budaya lain lebih rendah.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Dayakisni dan Yuniardi (2004)
    Dayakisni dan Yuniardi mengatakan bahwa etnosentrisme adalah sebuah sikap atau pandangan terhadap seseorang atau kelompok lain berdasarkan nilai-nilai yang ada pada budayanya sendiri. Pendek kata dapat diartikan membedakan budaya lain dengan ukuran nilai budaya yang dimiliki.
  • Barger
    Menurut Barger etnosentrisme adalah kecenderungan berpikir bahwa kelompok yang dimilikinya lebih superior dari kelompok lain atau menilai kelompok lain inferior dari kelompoknya sendiri.
  • Poerwanti
    Poerwanti mengartikan etnosentrisme sebagai pandangan bahwa kelompok sendiri adalah pusat segalanya. Kelompok lain selalu dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelompoknya sendiri.
  • Matsumoto
    Etnosentrisme adalah salah satu kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui perspektif budayanya sendiri.
  • Sumnel
    Etnosentrisme menurut Sumnel yaitu kecenderungan manusia untuk mengikuti naluri biologinya yang mementingkan diri sendiri. Individu merasa lebih unggul dari individu lain dan menjadi seorang Individualistik.
  • Daft
    Menurut Daft, Etnosentrisme adalah suatu kepercayaan bahwa semua kelompok, semua budaya dan subkultur pada hakekatnya sama.
  • Levine dan Campbell
    Etnosentrisme adalah sebuah pandangan kelompok tertentu yang berasal dari satu budaya untuk menilai budaya lain yang memiliki nilai berlawanan atau berbeda dengan kebudayaannya.
  • Adorno
    Etnosentrisme adalah seseorang atau individu yang cenderung kurang terpelajar, kurang bergaul, pemeluk agama yang fanatik.

Ciri-ciri Entosentrisme

Etnosentrisme memiliki ciri-ciri atau karaktersistik. Menurut Larry ada 3 tingkatan dalam etnosentrisme, berikut penjelasannya.

  • Ciri Positif

Sebuah keyakinan seorang individu bahwa budaya yang dimilikinya lebih baik dari budaya lain.

Karakter ini terbentuk alami berasal dari budaya asli individu.

  • Ciri Negatif

Di mana seorang individu percaya bahwa budayanyaadalah pusat dari segalanya dan budaya lain harus dinilai dan diukur berdasarkan standar budaya individu tersebut.

  • Sangat Negatif

Karakteristik ini berbahaya karena menganggap budaya yang dimiliki dan diyakininya sebagai yang paling benar dan bermanfaat.

Sebuah karakteristik yang juga menganggap budayanya sebagai yang paling berkuasa dan percaya bahwa nilai dan kepercayaan yang dimilikinya harus diadopsi atau diikuti oleh orang lain.

Etnosentrisme pada dasarnya terletak pada identitas sosial yang mendasar yaitu: “Kami”.

Manusia mengkotak-kotakkan dirinya sendiri kemudian menciptakan kategori berdasarkan persepsinya dan muncullah istilah “Kami” dan “Bukan Kami”

Solidaritas dalam kelompok ini dapat tercipta dalam waktu satu menit di dalam sebuah laboratorium.

Hal ini dibuktikan oleh Henri Tajfel dan rekan-rekannya pada tahun 1971, ia mengadakan sebuah eksperimen di sekolah khusus lelaki di Inggris.

Faktor Penyebab Etnosentrisme

1. Budaya Politik

Budaya Politik berkembang di masyarakat cenderung bersifat tradisional dan tidak rasional.

Hal ini membuat masyarakat cenderung bersikap subjektif, primordial dan penuh emosional dalam merespon dan bertindak.

Masyarakat berinteraksi dengan keadaan-keadaan politik yang ada, hal ini membuat masyarakat lebih memikirkan kepentingannya sendiri atau golongannya.

Golongan yang dimaksud yaitu agama, suku, etnis dsb.

2. Pluralitas Bangsa Indonesia

Keadaan Indonesia yang kaya akan bermacam-macam suku, ras, etnis dan budaya menjadi salah satu faktor yang rawan memunculkan etnosentris di masyarakat.

Golongan, suku, ras dan agama bahkan etnis yang bermacam-macam mudah menyebabkan beberapa perselisihan dan masalah sosial.

Kondisi tersebut karena keberagaman yang ada membuat setiap golongan, suku, ras dan agama masing-masing saling berdaulat dan menguasai satu sama lain.

Contoh Etnosentrisme Di Indonesia

Budaya Carok dalam masyarakat Madura. Yaitu adat atau kebiasaan suku Madura yang dilakukan oleh laki-laki Madura untuk membunuh atau menghilangkan nyawa seseorang yang membuat harga dirinya terusik.

Konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal jika dipandang dari kaca mata kebudayaan kelompok lain.

Karena merupakan tindakan yang tidak manusiawi dan tidak masuk akal.

Namun, bagi masyarakat Madura harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi di dalam masyarakatnya.

Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya tentang carok dalam masyarakat Madura banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial.

Koteka atau pakaian yang digunakan oleh masyarakat Papua di pedalaman juga menjadi contoh etnosentrisme.

Ketika koteka dipandang sebagai hal yang tidak beradab dan memalukan oleh orang-orang yang memiliki kehidupan moderen atau jika dinilai dari golongan beragama tertentu.

Tetapi warga pedalaman papua melihat koteka sebagai pakaian yang wajar bahkan mereka memakai koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggaan.

Dampak Etnosentrisme

Dampak Negatif Etnosentrisme

  • Berdampak mengakibatkan perselisihan sosial antar suku dan agama.
  • Menjadi aliran politik tertentu.
  • Membatasi proses integrasi dan asimilasi.
  • Membatasi ilmu pengetahuan yang objektif.
  • Membatasi adanya pertukaran budaya.

Dampak Positif Etnosentrisme

  • Mengembangkan dan memunculkan perilaku patriotisme.
  • Melindungi kestabilan dan keutuhan budaya.
  • Mengembangkan rasa cinta kepada bangsa dan negara.
fbWhatsappTwitterLinkedIn