Sejarah

Sejarah Hari Kesehatan Nasional – Manfaat Memperingati dan Cara Memperingatinya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kesehatan adalah salah satu hal yang menjadi tolok ukur kesejahteraan dan keberhasilan pembangungan sebuah negara. Kesehatan masyarakat erat kaitannya dengan tinggi rendahnya angka harapan hidup yang menjadi salah satu indikator maju tidaknya sebuah negara.

Mengingat pentingnya aspek kesehatan, maka terdapat sebuah peringatan terkait dengannya yang dikenal dengan Hari Kesehatan Nasional. Lantas, bagaimanakah awal mula dicanangkannya Hari Kesehatan Nasional ini?

Berikut adalah sejarah lengkap, manfaat, dan juga cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional.

Sejarah Hari Kesehatan Nasional

Beberapa tahun pasca proklamasi kemerdekaan, ketika Indonesia masih di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, pernah terjadi wabah malaria yang menjangkiti masyarakat. Wabah yang menelan ratusan ribu korban jiwa tersebut terjadi tepatnya di sekitar tahun 1950-an.

Untuk mengatasi wabah mematikan tersebut, pemerintah melakukan sejumlah upaya pembasmian malaria di penjuru tanah air. Pada tahun 1959, pemerintah membentuk Dinas Pembasmian Malaria yang kemudian diubah namanya menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM) pada Januari 1963. Selain membentuk satuan khusus untuk menangani masalah wabah, pemerintah juga menjalin kerjasama dengan World Health Organization (WHO) dan juga United States Agency for International Development (USAID) untuk menangani masalah tersebut, dengan menargetkan wabah akan hilang pada tahun 1970.

Upaya pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan ke rumah-rumah penduduk secara massal, mencakup daerah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung. Pada 12 November 1959, Presiden Soekarno juga turut melakukan penyemprotan secara simbolis di Desa Kalasan, Yogyakarta. Setelah program penyemprotan tersebut, pemerintah juga melanjutkan dengan mengadakan kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada masyarakat.

Lima tahun kemudian pemerintah mengumumkan keberhasilannya dalam membasmi wabah malaria. Keberhasilan tersebut sekaligus kemudian diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pertama pada tanggal 12 November 1964. Hal tersebut selanjutnya menjadi titik awal kebersamaan segenap komponen angsa dalam membangun kesehatan masyarakat Indonesia.

Manfaat Memperingati Hari Kesehatan Nasional

Ada banyak makna dan manfaat penting dari peringatan Hari Kesehatan Nasional ini. Berikut beberapa diantaranya:

  • Sebagai pengingat dan penyemangat bagi pemerintah dan segenap tenaga kesehatan untuk senantiasa meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu hak warga negara.
  • Sebagai pengingat bahwasanya kesehatan merupakan salah satu sektor kehidupan yang sangat vital. Kesehatan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat yang menjadi tujuan pembangunan nasional.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan penerapan hidup sehat dalam keseharian.
  •  Menyadarkan masyarakat akan bahaya penyakit, terutama penyakit yang menjadi pandemi seperti malaria dan covid-19.
  • Sebagai momentum untuk memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang telah banyak memberikan jasanya dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
  • Sebagai momentum dalam menyatukan tekad bersama dalam mewujudkan Indonesia yang sehat dan memiliki ketahanan kesehatan yang unggul.

Cara Memperingati Hari Kesehatan Nasional

Adapun cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional adalah sebagai berikut:

  • Mengadakan upacara atau ceremony khusus pada tanggal 12 November untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional.
  • Melakukan hening cipta dan doa bersama untuk para pahlawan kesehatan yang telah gugur, serta bagi semua tenaga kesehatan yang banyak memberikan jasa dan sumbangsihnya dalam upaya membangun kesehatan masyarakat.
  • Mengadakan kegiatan jambore kesehatan, seminar, atau pertemuan dalam bentuk kajian ilmiah untuk membahas masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia.
  • Mengadakan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, terutama kepada masyarakat yang masih tinggal di lingkungan kurang sehat atau kumuh.
  • Mengadakan pameran kesehatan, pameran foto terkait kesehatan, kegiatan perlombaan, dan semisalnya.
  • Melakukan pengabdian masyarakat, misalnya dengan mengadakan kerja bakti, membagikan masker gratis, senam bersama, bersih-bersih di fasilitas umum, dan sebagainya.

Hingga saat ini, peringatan Hari Kesehatan Nasional masih terus dilakukan setiap tanggal 12 November dengan mengusung tema yang berbeda-beda. Misalnya saja, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke-57 pada 12 November 2021 lalu, diangkat tema ‘Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku’. Tema tersebut diambil karena saat itu Indonesia masih berupaya untuk pulih dan terbebas dari wabah Covid-19 yang menyebar ke seantero dunia sejak akhir tahun 2019 silam.

Sementara itu, logo dari peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2021 adalah  berupa angka 57 yang berwarna kombinasi biru turqoise, hijau dan jingga. Biru turqoise melambangkan unsur sehat, kepercayaan, dan integritas. Hijau dipilih karena memberikan efek ramah, hangat dan semangat dalam melayani masyarakat. Sedangkan, warna jingga digunakan untuk melambangkan adaptasi, semangat dan pantang menyerah.

Kombinasi warna tersebut menggambarkan semangat dari segenap elemen kesehatan dan masyarakat dalam bekerja sama, berkolaborasi dan bergotong-royong untuk melawan pandemi Covid-19. Diantara bentuknya adalah dengan gerakan Vaksinasi Nasional yang diharapkan akan mampu membentuk herd immunity secara merata sehingga pada akhirnya akan mewujudkan Indonesia yang sehat dan terbebas dari Covid-19.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai sejarah lahirnya Hari Kesehatan Nasional yang masih terus diperingati secara rutin hingga saat ini. Melalui peringatan tersebut, diharapkan agar seluruh elemen masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan serta agar seluruh masyarakat memiliki semangat dan kemauan dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungannya sehingga pada akhirnya akan membentuk masyarakat Indonesia yang sehat, kuat, dan sejahtera.