Nelayan adalah salah satu sumber mata pencaharian bagian sebagian orang penduduk Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia diberikan kekayaan alam yang melimpah khususnya pada laut. Laut memberikan banyak manfaat salah satunya sebagai sumber mata pencaharian. Ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada laut. Mereka mencari nafkah dari sana agar bisa makan setiap harinya. Banyak ada juga yang tinggal di sekitar pesisir. Mereka sudah terbiasa dan bersahabat dengan laut.
Laut tidak hanya memberikan sumber pencaharian bagi sebagian orang melainkan juga menjadi sumber makanan. Laut menghasilkan banyak ikan-ikan segar yang kaya akan protein. Protein inilah yang diperlukan dalam membantu proses tumbuh kembang anak. Untuk bisa menikmati ikan tentunya kita harus menangkap ikan terdahulu dan itulah yang menjadi tugas bagi nelayan.
Mereka biasanya pergi pada malam hari untuk melaut dan mencari ikan. Mereka menerjang badai, ombak dan dinginnya angin malam hanya untuk menangkap ikan yang nantinya akan kita makan. Maka dari itu, sudah seharusnya kita bersyukur akan keberadaan nelayan. Tanpa mereka mungkin kita akan merasakan yang namanya ikan laut.
Untuk menghormati dan sebagai bentuk penghargaan ternyata ada yang namanya hari nelayan nasional. Terlebih lagi negara kita ini negara maritim dan nenek moyang kit adalah pelaut. Maka, wajar saja rasanya jika ada hari nelayan nasional. Hari ini dikhususkan bagi nelayan yang ada di Indonesia. Penasaran, bagaimana sejarah dari hari nelayan nasional? Selengkapnya akan kita bahas berikut ini.
Indonesia merupakan negara maritim yang di mana sebagian besar wilayahnya merupakan perairan. Bahkan konon katanya nenek moyang kita adalah seorang pelaut. Kekayaan lautan Nusantara yang sangat berlimpah menjadi salah satu sumber pendapatan negara. Oleh karena itu, tak heran rasanya jika terdapat hari nelayan nasional. Sejak dahulu, masyarakat Indonesia sangat percaya dengan yang namanya kekuatan mistis.
Hal ini terbukti dengan adanya kepercayaan animisme dan dinamisme pada zaman pra aksara. Hal tersebut rupanya terus melekat pada setiap kebudayaan masyarakat Indonesia seperti berbagai macam tradisi. Salah satunya tradisi ucapan rasa syukur kepada laut. Tentunya tradisi ini bukanlah hal yang baru bagi masyarakat kita. Saat panen tiba pun biasanya selalu diadakan tradisi rasa syukur kepada alam.
Mereka percaya bahwa alam telah berbaik hati memberikan mereka berkah dengan kelimpahan kekayaan sumber daya alam. Begitupun dengan halnya laut. Mereka percaya bahwa hasil tangkapan ikan yang didapat merupakan salah satu wujud baik hatinya laut pada manusia. Meskipun pada hakikatnya yang memberikan itu semua adalah Tuhan. Namun, melalui perantara laut. Maka dari itu, diadakanlah tradisi mengucapkan rasa syukur.
Ucapan rasa syukur biasanya dilakukan sesuai dengan tradisi dan adat setempat. Jadi, setiap daerah biasanya berbeda-beda. Adapun ucapan rasa syukur atas laut yang biasa dilakukan adalah di Teluk Pelabuhan Ratu, Banten. Tradisi itu dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada penjaga laut. Masyarakat setempat biasanya akan melarung sesajen yang telah dibawanya ke laut.
Pelarungan tersebut dengan harapan agar ke depannya hasil tangkapan para nelayan bisa lebih banyak dari sebelumnya. Tidak hanya itu, mereka meminta penjagaan agar saat nelayan sedang melaut diberikan keselamatan. Sebab, pekerjaan menjadi nelayan bukanlah hal yang mudah. Mereka harus bergelut dengan angin serta ombak besar yang berisiko besar bahkan dapat menghilangkan nyawa mereka sendiri. Berawal dari tradisi tersebutlah yang menjadi cikal bakal lahirnya hari nelayan nasional. Hari nelayan nasional kemudian dicetuskan pada tanggal 6 April.
Sayangnya, meskipun keberadaan nelayan telah mendapatkan tempat, namun kesejahteraan mereka masih belum diperhatikan. Padahal, hal ini berbanding terbalik dengan apa yang mereka korbankan demi bisa menangkap ikan yang akan gizi. Banyak nelayan yang tinggal di pesisir dan hidup di bawah garis kemiskinan. Bahkan terkadang mereka tidak bisa menikmati hasil tangkapannya karena untuk dijual dan menyambung hidup mereka ke depan. Tentunya kondisi ini sangat memprihatikan. Dengan adanya Hari Nelayan Nasional menjadi pengingat akan keberadaan profesi nelayan di tengah kemajuan peradaban. Diharapkan masyarakat bisa memiliki kesadaran akan keberadaan mereka dan bisa membantu meningkatkan taraf hidup nelayan.
Tentunya pemerintah tak serta merta menetapkan sebuah hari tanpa ada maksud dan tujuannya. Begitupun dengan penetapan hari nelayan nasional. Indonesia patut bersyukur diberikan kondisi geografis yang strategis yakni terletak di antara samudra Hindia dan Pasifik. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi Indonesia yakni dengan melimpahnya ikan di perairan Nusantara. Dengan adanya Hari Nelayan Nasional menjadi titik refleksi bagi pemerintah di dunia perikanan. Diharapkan pemerintah dapat mengelola sektor perikanan dengan baik. Dengan harapan agar sektor ini bisa menjadi lebih maju dan nelayan Indonesia sejahtera.
Hari Nelayan juga menjadi bentuk apresiasi dari pemerintah atas kerja keras nelayan dalam menangkap ikan. Kita semua tau, tidak mudah menjadi seorang nelayan. Maka dari itu, kita harus mengapresiasi kerja keras nelayan. Hari nelayan nasional juga menjadi pengingat bahwa di Indonesia ini masih ada loh pekerjaan menjadi seorang nelayan. Kita tidak boleh menganggap remeh mereka karena tanpa mereka kita mungkin tidak bisa merasakan yang namanya ikan. Selain itu, nelayan juga memiliki peranan penting dalam memajukan sektor perikanan dan berjasa dalam pemenuhan kebutuhan boga bahari yang kaya akan protein bagi masyarakat.
Sekitar 60 tahun terakhir ini masyarakat Indonesia telah memperingati hari nelayan nasional. Upacara peringatan hari nelayan ini sama dengan upacara rasa syukur pada zaman dahulu. Masyarakat pesisir pantai sudah terbiasa melakukan upacara ini. Mereka biasanya akan melarung sesajen ke laut dengan harapan agar nelayan diberi hasil tangkapan ikan yang banyak.
Jangan salah, sesajen yang dilempar bukan sembarang sesajen loh. Sesajen ini berupa bibit hewan akuatik seperti benih ikan, bibit udang, hingga anakan penyu. Dengan pelarungan bibit ini diharapkan dapat meningkatkan populasi satwa laut dan bisa bermanfaat di kemudian hari. Selain itu, upacara rasa syukur ini biasanya diawali dengan doa yang ditujukan agar nelayan diberikan keselamatan saat menangkap ikan.
Itulah sejarah hari nelayan nasional. Mungkin bagi sebagian orang pekerjaan menangkap ikan adalah pekerjaan sepele. Namun, pekerjaan ini mengandung risiko yang cukup berat yakni nyawa sebagai taruhannya. Dengan adanya perayaan hari nelayan nasional semoga bisa menambah kepedulian kita akan kehidupan nelayan. Selain itu, hari tersebut seharusnya menjadi refleksi bagi seluruh masyarakat Indonesia bahwa kita ini mempunyai laut yang akan sumber daya alam. Maka, sudah seharusnya kita menjaga kekayaan tersebut dengan menjaga kelestariannya. Jangan sampai nanti kita yang terkena imbasnya karena enggan menjaga kelestarian alam.
Hari nelayan nasional kiranya bukan hanya menjadi ajang perayaan yang terus dilakukan setiap tahun. Seharusnya, hari nelayan menjadi sarana membuka mata pemerintah untuk lebih peduli akan keberadaan nelayan. Hari nelayan juga menjadi pengingat bagi pemerintah untuk terus meningkatkan sektor perikanan. Tidak lupa juga, untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para nelayan.