Radio adalah suatu teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi satu arah pada zaman dahulu. Teknologi ini memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk mengirimkan sinyalnya. Radio banyak digunakan sebagai alat kominikasi militer.
Penemuan Guglielmo Marconi sangat berperan penting dalam perkembangan teknologi masa sekarang. Konsep-konsep yang digunakan radio masih menjadi patokan bagi teknologi-teknologi canggih modern.
Bahkan sinyal radio digunakan para astronaut untuk berkomunikasi dengan bumi. Penggunaan sinyal radio ini karena sifatnya yang merembat di ruang hampa udara.
Awal mula dari penemuan radio yaitu ditemukannya gramofon dan phonograph oleh Thomas Alfa Edison pada tahun 1877. Penemuan Edison ini kemudian menarik perhatian ilmuan Helmholtz Hertz dan James Clerk Maxwell untuk melakukan penelitian.
Penelitian Hertz dan Maxwell melahirkan sebuah gelombang radio dari gejala elektromagnetik. Teori mereka berbunyi gelombang radio merambat dengan bentuk bulatan. Hertz berhasil melakukan pengiriman dan penerimaan sinyal gelombang pada tahun 1887.
Riset-riset mengenai gelombang radio ini terus berkembang hingga pada tahun 1901 Gugliemo Marconi melakukan percobaan mengirim sinyal titik dan garis dari alat pemancar kepada sebuah alat penerima.
Percobaan ini pun berhasil, sinyal yang dikirim berhasil ditangkap oleh benda penerima tersebut. Penemuan itu lah yang dikenal dengan Radio dan menetapkan Marconi sebagai penemunya.
Pada masa peperangan Radio memegang peranan yang sangat penting. Pasalnya pasukan militer menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf dengan menggunakan sandi morse. Pada masa perang ini lah radio mulai marak digunakan di sektor maritime.
Sandi morse yang tersusun dari titik dan garis ini dikirim dari darat ke lautan dan sebaliknya. Contoh pengguanaan radio pada masa perang yaitu Angkatan Laut Jepang untuk mengintai pasukan Rusia.
Contoh lain yang terkenal adalah peristiwa Titanic pada tahun 1912. Titanic melakukan komunikasi dengan kapal-kapal lain yang berada dekat dengan daratan.
Penggunaan radio masih berlaku sampai ke perang dunia ke II. Negara-negara yang terlibat perang memanfaatkan radio untuk menyampaikan perintah antara Angkatan Darat dengan Angkatan Udara mereka.
Pada perang dunia ke II Britania Raya memutus saluran kabel bawah laut milik Jerman. Namun Jerman berhasil menggunakan radio untuk mengirim pesan diplomatnya.
Pada tahun 1920 siaran radio mulai bermunculan. Sejak saat itu radio mulai mengalami masa kejayaannya.
Di era yang serba digital seperti ini cukup menggeser posisi radio. Radio yang zaman dulu mengalami masa kejayaan kini mulai meredup dengan adanya tv, internet, dan sosial media lainnya. Namun bukan berarti radio kehilangan peminatnya.
Meski sudah jarang, sesekali orang-orang masih mendengarkan radio misalany ketika mereka berada di mobil.
Radio saat ini tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi satu arah tetapi juga menyampaikan berita, mendengarkan musik atau hiburan lainnya, bahkan untuk iklan. Kebanyakan pendengar radio saat ini adalah mereka yang berusia lanjut.
Sejarah Radio di Indonesia
Secara resmi stasiun Radio pertama di Indonesia adalah Radio Republik Indonesia atau disingkat RRI yang berdiri pada tahun 1945. Pendiri radio ini adalah para pejuang yang turut serta dalam pengembangan radio Jepang pada masa penjajahannya di Indonesia.
Pimpinan RRI yang pertama yaitu Abdurrahman Shaleh. RRI ini kemudian dikenal dengan nama kantor berita Indonesia. Radio berperan penting untuk menyebarkan berita kemerdekaan RI.
Pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, Jepang tidak melarang saluran-saluran radio untuk siaran. Bahkan Jepang memperbolehkan mereka untuk menyiarkan kebudayaan Indonesia. Oleh sebab itu meski terjajah namun kebudaan bangsa kita tetap dapat dinikmati dan dilestarikan.
Sebenernya RRI bukan merupakan stasiun radio pertama di Indonesia melainkan BRV (Batavia Radio Veriniging) yang berada di Batavia. Radio yang dibangun pada 16 Juni 1925 merupakan hasil iuran masyarakat Indonesia. Radio ini dimanfaatkan untuk melawan proganda Belanda.
Setelah itu banyak bermunculan radio-radio swasta lainnya seperti NIROM di Jakarta, MAVRO di Jogja, EMRO di Madiun, SRV di Solo, Radio Semarang di Semarang, VORO di Bandung, CIRVO di Surabaya dan lainnya.
Pada saat memasuki masa Orde Baru terdapat penyalahgunaan radio yaitu untuk menyebarkan propaganda pemerintah. Akibatnya hanya saluran RRI yang diperbolehkan melakukan siaran.
Rakyat Indonesia berhasil menggulingkan Presiden Soeharto pada tahun 1998, saat itulah demokrasi mulai terbuka. Begitu juga radio yang sebelumnya tidak leluasa menampilkan kesenian, sejak saat itu mulai bermunculan konten-konten yang kreativitas di radio.