Sejarah

Sejarah Sekolah Pendidikan Guru Terlengkap

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Membahas tentang sejarah pendidikan guru, maka kita akan mundur ke zaman penjajahan belanda, karena pada zaman itu indonesia sudah memiliki sekolah pendidikan guru yang bernama Kweekschool.

Sekolah ini merupakan satu satu nya sekolah pendidikan resmi untuk menjadi guru pada zaman belanda. Kweekschool berdiri karena ada nya penyebaran agama kristen di Ambon pada tahun 1934.Didasari atas keputusan pemerintah pada tahun 1851, kweekschool pertama didirikan pemerintah belanda tahun 1852 di Surakarta.

Kweekschool mulai muncul sebagai sekolah pendidikan guru dikarenakan adanya peraturan pada tahun 1871 yang menyatakan bahwa pengadaan sekolah dasar harus didahului oleh pengadaan tenaga guru. Kweekschool didirikan di beberapa kota diantara nya: Ambon pada tahun 1874, Tondano pada tahun 1873, Magelang, Probolinggo, Banjarmasin pada tahun 1875, Makassar pada tahun 1876 dan Padang sidempuan pada tahun 1879.

Selain Kweekschool muncul beberapa sekolah pendidikan, diantaranya: HKS atau hogere kweekschool yang pada tahun 1927 berganti nama menjadi Hollands Inlandsche Kweekschool atau HIK, Cursus Voor Volkschool Onderwijzers (CVO) yang kemudian berganti nama menjadi Opleiding Voor Volkschool Onderwijzers (OVVO), dan yang terakhir yaitu Noormalschools.

Pada tahun 1942-1945 dibawah pemerintahan jepang, sistem sekolah guru sedikit berubah. Pada zaman ini terjadi pemisahan antara siswa laki-laki dan perempuan. SGL adalah sekolah guru yang ditempati laki-laki, sedangkan SGP adalah sekolah guru yang ditempati oleh siswa perempuan.Siswa-siswi yang bertempat di SGL dan SGP merupakan lulusan sekolah dasar yang mengikuti pendidikan selama 4 tahuun di Asrama.

Pasca kemerdekaan

Pada awal kemerdekaan, terjadi krisis tenaga kerja guru setelah pengakuan kedaulatan 1949, maka dikerahkan nya tenaga mahasiswa sebagai guru di indonesia.

Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di ciptakan oleh Mohamad Yamin selaku mentri P&K pada tahun 1954. PTPG dibangun di beberapa kota, yaitu:

  • PTPG Manado (Manado)
  • PTPG Malang (Malang)
  • PTPG Bandung (Bandung)
  • PTPG Batu sangkar (Batu sangkar, Sumatera Barat).

Pada tahun 1960 terjadi konflik tentang nama PTPG, yang akhirnya diubah menjadi Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan FKIP. Ada perbedaan pendapat antara kubu “kiri” dan “kanan”. Kubu “kiri” menginginkan nama PTPG diubah menjadi IPG (Institut Pendidikan Guru), sedangkan kubu “kanan” tetap pada nama FKIP. Sampai akhirnya Pada Tahun 1960 Presiden Soekarno mengadakan musyawarah dan memutuskan untuk mengubah PTPG menjadi IKIP (institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan).

Pada tahun 1960 IKIP tersebar hampir ke seluruh indonesia yang total 10 buah, berlokasi di kota: Manado, Malang, Bandung, dan batusangkar, Jakarta, Makassar, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Padang, Medan.

Karena kekurangan jumlah guru, maka setip Universitas PTS/PTN dibangun FKIP sebagai Fakultas yang bersangkutan dengan PTS/PTN.

Pada tahun 1994 atas desakan-desaan kelompok yang memandang rendah IKIP, dan dari Bank dunia yag selalu menyesatkan negara berkembang, maka diubah nama IKIP menjadi Universitas.Alasan yang menjadi latar belakang desakan ini adalah agar lembaga ini dapat melakukan apa yang mereka sebut “wider mandate” yang berarti pemberian mandat yang diperluas dalam misi di samping.Namun yang terjadi justru berbanding terbalik dengan misi-misi tersebut.

Status Guru di Kalangan Masyarakat

Paradigma yang tersebar di kalangan masyarakat karena adanya nya sikap dan persepsi masyrakat terhadap pemberian imbalan atas prestasi kerja kepada guru yang membuat guru memiliki status dan posisi tertentu. Ungkapan tersebut yang memanifestasikan posisi guru membuat terjadinya manifestasi terhadap guru di kalangan masyarakat.

Pandangan baku masyarakat yang disebabkan oleh kondisi objektif yang terbentuk dari lingkungan alam, sosial dan budaya tersebut membuat posisi guru memiliki objektif lain baik itu sosial maupun posisi dikalangan masyarakat.

Tetapi situasi ini tentu dapat berlalu dengan cepat jika masyarakat lebih menyadari dan memprioritaskan pembangunan yang berfokus pada : pembangunan mutu sumber daya, peningkatan mutu kesehatan, pembangunan sarana dan prasarana.

Terutama pembangunan mutu sumber daya yang berarti pendidikan akan semakin kuat posisi nya dalam masyarakat.

Pendidikan Guru

Pre-service Teacher Education (Pendidikan guru pra-jabatan) resmi ditetapkan dengan tujuan untuk mempersiapkan guru secara profesional dan bertanggung jawab, yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat Indonesia, agar mencapai tujuan pendidikan guru dengan penilaian objektif yang telah ditetapkan, yang berarti setiap guru harus mampu mendemonstrasikan dirinya sebagai guru profesional.

Syarat yang harus dipenuhi unttuk menjadi guru profesional adalah sehat secara fisik dan mental.

LPTK adalah lembaga pendidikan guru pra jabata yang sudah berkembang di indonesia.Program yang dibangun oleh LPTK ini memprioritaskan mahasiswa yang memiliki idealisme dan mengembangkan dirinya dalam karir guru profesional.

Pembelajaran di lembaga pendidikan guru (LPTK) adalah proses pencapaian dimana peserta didik memahami dan menguasai apa-apa yang diharapkan dan mereka harus memotivasi diri untuk mencapai dan menguasai tugas teori mupun praktek yang diberikan kepada peserta didik melalui keterlibatan langsung dalam pengalaman sebagai guru.

Perkembangan dan Tantangan Guru di Masa Depan

Saat Indonesia masih kekurangan jumlah guru profesional, kekurangan ini tentu harus di penuhi agar peran guru dalam masyrakat akan meningkat dan juga akan meningkatkan status guru dan posisi guru dalam masyarakat.

Seiring perkembangan zaman, maka manusia akan menghadapi berbagai situasi, maka guru harus lah mengikuti perkembangan zaman dan mampu melakukan perubahan baik itu secara pribadi, sosial, dan perkembangan akademik.