Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di Indonesia. Pulau-pulau yang ada di Indonesia sangatlah banyak dan memanjang dari Sabang hingga Merauke. Oleh karena itu, tidak heran apabila Indonesia ini adalah negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia.
Kekayaan tersebut mulai dari macam-macam laut, selat, teluk, tanjung hingga ekosistem pantai. Nah, bagian laut yang terbilang cukup banyak adalah selat. Selat adalah laut sempit yang letaknya di antara dua pulau atau dua daratan. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Selat Madura. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya!
Apa itu Selat Madura?
Selat Madura merupakan selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dan Madura. Jarak terdekat diantara kedua pulau ini yaitu berada pada ujung barat Pulau Madura atau Kabupaten Bangkalan dan di wilayah Kabupaten Gresik serta Kota Surabaya.
Di selat ini terdapat pulau-pulau kecil seperti Pulau Kambing, Pulau Giliraja, Pulau Genteng dan Pulau Ketapang. Selain itu Selat Madura juga adalah salah satu prasarana dan sarana penunjang bagi perekonomian yang sangat penting bagi masyarakat sekitar Jawa Timur. Selat ini memiliki kedalaman sekitar 81 meter.
Dalam beberapa sumber lama Nusantara dan Barat, selat ini sering sekali disebut sebagai Selat Surabaya, namun secara resmi nama ini tidak diterima dalam ketentuan kartografi.
Asal Usul Selat Madura
Sejarah migrasi dari penduduk Madura melintasi Selat Madura memiliki sejarah yang jauh lebih tua dibandingkan kisah perjalanan lainnya. Telah disebutkan oleh Hub de Jong bahwa sejak pertengahan abad ke-18 yakni ada sekitar 833.000 penduduk Madura yang tinggal di Jawa Timur di mana dua kali lipatnya jumlah penduduk Madura.
Di tahun 1930, sudah hampir sekitar 2,5 juta penduduk Madura ini bertempat tinggal di luar Madura dan sebagian besar juga tinggal di Jawa Timur. Mereka menemukan pantai Jawa di sepanjang Selat Madura yang serupa dengan alam Madura. Penduduk Madura membantu pembukaan Hutan Tarik yang nantinya sebagai cikal bakal Kerajaan Majapait. Disinilah Selat Madura mulai dikenal karena telah dilintasi hingga abad ke-18 karena tidak ada jalan yang memadai di Madura. Selat Madura inilah yang menjadi rute termudah menuju Jawa. Sehingga Selat Madura disebut sebagai Laut Keluarga.
Ciri Khas Selat Madura
Adapun ciri-ciri khas dari Selat Madura antara lain:
- Selat pemisah antara Pulau Jawa dan Madura.
- Sering disebut sebagai Selat Surabaya.
- Memiliki kedalaman sekitar 81 meter.
- Digunakan sebagai objek wisata, industri dan sarana transportasi.
Fakta Selat Madura
Ternyata Selat Madura ini memiliki fakta-fakta menarik yang jarang diketahui oleh banyak orang, lho. Adapun beberapa fakta menarik dari Selat Madura yaitu:
- Jembatan Suramadu
Jembatan Suramadu adalah jembatan terpanjang yang ada di Indonesia. Selain kemegahannya yang banyak diincar oleh wisatawan lokal atau asing, jembatan ini ternyata melintasi Selat Madura. Oleh karena itu, jembatan ini menjadi salah satu fakta menarik dari Selat Madura. - Pusat perekonomian
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Selat Madura dimanfaatkan sebagai objek industri, pariwisita dan sarana transportasi. Salah satu bidang industri yang berada di pesisir selat ini adalah PLTU Paiton yang merupakan pembangkit listrik terbesar di Pulau Jawa. Di pesisir selat juga dijadikan sebagai objek wisata seperti Pantai Kenjeran di Surabaya, Pantai Bentar di Probolinggo dan banyak lagi. Selain itu, sarana trasportasi seperti kapal feri dan Jembatan Suramadu. - Fenomena Halocline
Fenomena Halocline pernah terjadi di Selat Madura yang membuat perbedaan gradasi warna laut di Jembatan Suramadu. Perbedaan gradasi tersebut yaitu air laut yang berwarna hijau keruh dan hijau pekat namun tidak menyatu. Menurut pakar, hal itu disebabkan karena fenomena ilmiah saja yakni adanya perbedaan arus timur dan barat Laut Jawa, kerapatan air, tekanan permukaan, tingkat kekeruhan hingga kadar garam yang berbeda.
Dari pembahasan yang sudah dipaparkan, dapat kita simpulkan Selat Madura adalah selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Madura. Kedalamannya mencapai 81 meter dan sering dimanfaatkan untuk objek wisata, industri hingga sarana transportasi.