Selubung Mielin : Pengertian, Fungsi, Peran dan Cara Kerja

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aktivitas manusia sebenarnya dikendalikan oleh sistem saraf. Manusia bisa bergerak, berlari, mengusap merupakan bentuk reaksi dari rangsangan yang diterima oleh sistem saraf. Di dalam sistem saraf terdapat berbagai saraf yang memiliki fungsi penting.

Saat tubuh menerima rangsangan maka yang memiliki peranan adalah saraf sensorik. Rangsangan tersebut akan diantarkan menuju ke sistem saraf pusat agar menjadi sebuah reaksi. Untuk menuju ke sistem saraf pusat, rangsangan ini melalui berbagai sel saraf lainnya.

Selubung Mielin

Salah satu struktur yang terdapat pada sel saraf adalah akson. Akson memiliki peranan penting untuk mengantarkan impuls listrik atau rangsangan menuju sistem saraf pusat. Untuk menjalankan tugasnya, akson memiliki selubung pelindung yang dinamakan dengan mielin.

Meskipun begitu, tidak semua akson dilindungi oleh mielin. Akson dilindungi oleh mielin akan terhindar dari kerusakan. Namun, tidak menutup kemungkinan akson dapat rusak juga karena faktor lain. Mielin memiliki peranan yang penting baik bagi kinerja sistem saraf maupun akson.

Berikut ini penjelasan mengenai selubung mielin.

Pengertian Selubung Mielin

Selubung mielin

Selubung mielin adalah selaput pelindung yang menutupi struktur sel saraf tertentu. Keberadaan Myelin dapat mempengaruhi kecepatan sinyal melintasi berbagai sel-sel saraf tersebut. Mielin terdiri dari lapisan pelindung lemak (lipid) serta protein yang menutupi struktur tubuh utama pada sel saraf yang dinamakan dengan akson.

Mielin dibuat oleh oligodendrosit di otak serta sumsum tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat atau SSP serta sel Schwann (bagian dari sistem saraf tepi). Sistem saraf tepi sendiri adalah jaringan saraf yang terletak di luar Sistem Saraf Pusat.

Saraf ini berinteraksi dengan Sistem Saraf Pusat dan seluruh tubuh. Selubung mielin bukanlah pelindung yang kokoh. Selubung ini merupakan barisan bagian-bagian dari mielin yang terpisah.

Di mana masing-masing dipisahkan oleh celah kecil. Celah kecil ini terlihat seperti sejumlah kecil ruang yang di antara gerbong-gerbong dalam satu kereta panjang. Setiap bagian mielin dinamakan dengan ruas. Sementara itu, setiap celah yang terdapat pada selubung mielin di antara ruas dinamakan dengan simpul Ranvier.

Node Ranvier memiliki banyak ion natrium positif. Saat sinyal atau impuls listrik bergerak di sepanjang akson, maka ia berpindah dari satu simpul ke simpul berikutnya. Saat melewati celah tersebut, ion natrium akan mengisi ulang sinyal listrik sehingga dapat melanjutkan perjalanannya tanpa kehilangan muatannya atau mengurangi kekuatan sinyal.

Mielin mengalami pematangan dalam perkembangan otak seiring adanya perkembangan kognitif dan perilaku. Fungsi mielin juga berperan untuk menjamin komunikasi antar sel saraf dalam otak yang cepat dan efisien.

Mielin di otak terletak di bagian putih otak (white matter). Mielin terdiri dari komponen air (40%), lemak dan protein (60%) dengan komponen lemak lebih dominan (70%) sedangkan protein (30%). Otak manusia merupakan organ dengan kandungan lipid tertinggi. Pembentukan mielin hanya memerlukan nutrisi.

Fungsi Selubung Mielin

  • Lapisan Pelindung

Selubung Mielin terdiri atas lapisan lemak dan protein. Kedua zat ini memiliki fungsi untuk melindungi struktur sel saraf. Selubung mielin diibaratkan seperti penutup insulasi kabel plastik yang melindungi keberadaan kabel listrik.

Selubung mielin menjadi lapisan pelindung yang mengelilingi struktur sel yang bercabang panjang yakni disebut akson. Akson merupakan tonjolan tipis panjang yang memanjang dari badan utama sel saraf atau neuron.

Mielin akan mengelilingi dan mengisolasi akson dan membangun struktur molekul khusus pada celah kecil yang tidak tertutup pada selubungnya, yang disebut sebagai simpul Ranvier.

Selubung mielin melindungi akson dari kerusakan. Secara alami, jika akson mengalami kerusakan maka akson dapat tumbuh kembali di dalam selubung mielin. Dalam kasus akson yang tidak bermielin, impuls saraf, atau potensial aksi, bergerak terus menerus di sepanjang akson.

Sebaliknya, pada serabut saraf bermielin, arus hanya dapat terjadi jika membran aksonal terbuka pada nodus Ranvier. Oleh karena itu, selubung mielin yang kaya lipid bertindak sebagai isolator, menawarkan resistensi transversal yang tinggi dan hanya memungkinkan arus mengalir sepanjang segmen yang terletak di antara simpul Ranvier ini.

Dengan mielin yang bertindak sebagai isolator maka akan mempercepat pengantaran impuls listrik.

  • Membuat Impuls Cepat Bergerak

Selubung mielin memiliki fungsi agar impuls listrik dapat bergerak dengan cepat. Setiap sel saraf atau neuron akan menerima impuls listrik. Impuls listrik terus bergerak melalui beberapa struktur sel saraf. Impuls listrik pertama akan diterima oleh dendrit.

Kemudian diteruskan menuju badan sel atau soma. Selanjutnya, badan sel akan melanjutkan impuls listrik menuju ke akson. Di dalam akson terdapat lapisan lemak yang melindunginya. Lapisan inilah yang dinamakan dengan selubung mielin.

Selubung mielin akan membantu impuls listrik untuk bergerak lebih cepat. Hal ini dikarenakan mielin dapat mengisolasi akson. Mielin dapat mengisolasi akson karena sebagian besar penyusun mielin adalah lipid.

Kecepatan konduksi pada akson yang paling bermielin (diameter 12–20 μm) adalah 70–120 m/s (kecepatan mobil balap), meskipun faktor lain seperti kaliber akson dapat memengaruhi kecepatan ini. Tidak semua akson dilindungi oleh selubung mielin.

Akson yang tidak dilapisi oleh selubung mielin dinamakan dengan nodus ranvier. Akson yang tidak dilindungi mielin akan membuat impuls listrik terus bergerak di sepanjang akson. Impuls listrik akan berjalan lebih lambat dibandingkan dengan akson yang memiliki selubung mielin.

Kecepatan akson yang tidak mempunyai mielin hanya 5 m/detik. Dengan begitu, pesan yang dibawa oleh impuls listrik akan lama sampai menuju sistem saraf pusat atau otak. Padahal, di dalam otak impuls saraf ini akan diterjemahkan untuk selanjutnya mendapatkan reaksi dari pesan yang dibawah oleh impuls listrik.

  • Mempertahankan Kekuatan Pesan Impuls

Selubung mielin memiliki fungsi untuk mempertahankan pesan yang dibawa oleh impuls listrik. Hal ini dikarenakan selubung mielin dapat menghindari dari kebocoran pada impuls listrik. Jika impuls listrik mengalami kebocoran maka pesan atau informasi yang dibawa tidak dapat tersampaikan.

Dengan begitu, sistem saraf pusat tidak akan menerima pesan yang dibawa oleh impuls listrik. Akibatnya, reaksi yang diperintahkan oleh sistem saraf pusat tidak akan sesuai dengan rangsangan yang diterima.

Di dalam sel tubuh manusia terdapat ion kalium yang bersifat negatif. Sementara itu, di luar tubuh terdapat ion natrium yang bersifat positif. Kedua ion ini diselingi oleh membran sel. Semua kegiatan manusia sejatinya dikendalikan oleh bagian otak yang dinyalakan lewat impuls listrik.

Oleh karena itulah, otak kerap dianggap sebagai pusat tubuh. Otak akan memerintahkan organ melalui impuls listrik yang terdapat pada sistem saraf. Dalam hal ini sel saraf atau neuro memiliki tanggung jawab mengantarkan listrik ke seluruh tubuh.

Semua sel saraf memiliki tugas yang demikian termasuk akson. Di luar akson terdapat selubung mielin yang membantu akson untuk menjalankan tugasnya. Selubung mielin ini akan menjaga pesan yang dibawa oleh impuls listrik.

Ketika impuls listrik ada di bagian ujung akson, maka sel saraf akan melepaskan bahan kimia yang dinamakan dengan neurontransmiter. Neurontransmiter akan melewati bagian di antara neuron pre sinaptik dan paska sinaptik. Ketika melewati bagian antara neuron pre sinaptik dan paska sinaptik, reseptor khsus akan mengikat neurontransmiter.

Akibatnya, akan membuat impuls listrik saling berdekatan. Impuls listrik ini kemudian di bawa menuju ke sistem saraf pusat untuk diterjemahkan. Sistem saraf pusat lalu menggerakkan organ terkait sebagai reaksi dari pesan yang dibawa oleh impuls listrik.

Peran Selubung Mielin

Selubung mielin selain memiliki peran untuk melindungi akson juga sebagai media tumbuh saat akson mengalami kerusakan. Selubung mielin dapat memperkuat sel akson yang mengalami kerusakan. Sel akson yang mengalami kerusakan kemudian akan diperbaiki di dalam selubung mielin.

Proses perbaikan akson dapat berjalan lancar selana selubung mielin tidak mengalami kerusakan. Namun, jika akson serta selubung mielin mengalami kerusakan maka perbaikan secara alami akan sulit dilakukan. Selain itu, keberadaan mielin juga berperan sebagai sumber nutrisi bagi akson.

Selubung mielin terdiri dari fosfolipid yang di mana memiliki peranan sebagai sumber nutrisi. Dengan adanya sumber nutrisi yang berasal dari mielin, maka akson akan menjalankan tugasnya dengan baik. Selain itu, keberadaan fosfolipid juga dapat melindungi akson dari kerusakan.

Selubung mielin dapat menjadi konduktor yang mengantarkan impuls listrik dengan cepat. Dengan kecepatan ini, maka tubuh akan melakukan reaksi tubuh secara tepat.

Selain itu, selubung mielin dapat mengunci aliran impuls. Fungsinya agar tidak mengalami kebocoran. Kebocoran yang terjadi pada impuls listrik akan berakibat fatal. Sebab, impuls listrik membawa banyak pesan rahasia untuk diantarkan ke sistem saraf pusat.

Cara Kerja Selubung Mielin

Selubung mielin dapat menyimpan mekanisme transmisi yang dinamakan dengan konduksi garam. Mielin dapat meningkatkan adanya resistensi listrik yang berasal dari sel saraf. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa sel tubuh memiliki kalium yang bermuatan negatif sedangkan di luar terdapat ion natrium dengan muatan positif.

Keduanya kemudian dibatasi oleh membran sel. Ketika terjadi rangsangan seperti adanya gigitan nyamuk, maka akan membuka membran sel. Saat membran sel terbuka, maka ion kalium akan bergerak keluar dan ion natrium akan masuk sehingga menghasilkan impuls listrik.

Impuls listrik ini kemudian akan dialirkan dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya termasuk akson yang memiliki mielin. Impuls listrik diantar akan bukan dengan cara merambat melainkan meloncat. Di akson terdapat selubung mielin yang akan mempercepat pengantaran impuls listrik.

Ketika impuls listrik tiba di sinapsis, maka neurontransmiter akan melepaskan ion sinyal listrik. Impuls listrik ini terus berpindah menuju neuron lain hingga akhirnya berhenti di sistem saraf pusat atau otak. Pesan yang dibawa oleh impuls listrik akan diterima oleh otak.

Otak akan menerjemahkan pesan tersebut. Setelah memahami pesan dari impuls listrik, maka otak akan menggerakkan organ yakni tangan. Otak akan menggerakkan tangan untuk mengusap bagian yang digigit oleh nyamuk sebagai reaksi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn