9 Fungsi Saraf Simpatik Bagi Tubuh Manusia

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tubuh manusia dapat berfungsi dengan baik dan maksimal karena adanya berbagai struktur komponen dalam tubuh yang berperan besar. Manusia memiliki berbagai organ dan sel di dalam tubuh yang saling terhubung dan bekerja sama.

Salah satunya adalah keberadaan sistem saraf yang menjadi penghubung antara sumsum tulang belakang dan otak sehingga seluruh bagian tubuh bisa bekerja. Untuk pertahanan dan keseimbangan tubuh, tubuh manusia mempunyai sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik, yakni pembagian dari sistem saraf.

Cara kerja kedua jenis sistem saraf tersebut pada dasarnya berlawanan, namun sama-sama bekerja di luar kesadaran tubuh.

Berikut fungsi saraf simpatik

1. Mempercepat Denyut Jantung

Ada kalanya beberapa masalah pada sistem kardiovaskular membuat denyut jantung melemah atau melambat. Padahal normalnya, terdapat reseptor beta 1 dan beta 2 saraf simpatik yang ada dalam organ jantung dengan fungsi utama mempercepat denyut jantung.

Selain denyut jantung, fungsi saraf simpatik dengan kedua reseptor tersebut dapat membuat laju konduksi lebih cepat, membuat kontraksi lebih kuat, dan menjadikan suplai oksigen lebih cepat menuju seluruh jaringan tubuh.

2. Merelaksasi Bronkus Paru-paru

Bronkus pada paru-paru merupakan saluran untuk jalan masuk ke paru-paru sekaligus menjadi jalan keluar udara dari paru-paru, maka dalam keadaan darurat, penting bagi bronkus untuk melebar dan dalam keadaan rileks agar pernafasan lancar. Saraf simpatik adalah jenis saraf yang mampu merelaksasi bronkus paru-paru dan melebarkannya supaya udara bisa masuk dan keluar paru-paru secara normal.

3. Menghambat Kinerja Kelenjar Air Liur

Setiap manusia memiliki kelenjar air liur yang berfungsi utama sebagai penghasil air liur; terletak di dalam mulut, produksi air liur per hari normalnya mencapai 1-2 liter yang terkadang karena masalah kesehatan tertentu bisa berkurang atau justru berlebih.

Jika saraf parasimpatik membuat produksi air liur menjadi lebih banyak, saraf simpatik justru sebaliknya, yakni menghambat kinerja kelenjar air liur sehingga produksi air liur menurun atau lebih sedikit.

4. Melebarkan Pupil Mata

Saraf simpatik yang sudah teraktivasi mampu membuat otot radial iris berkontraksi dan otot siliaris beristirahat (lebih rileks). Saat otot radial iris berkontraksi atau menegang, artinya pupil mata melebar atau membesar dan penglihatan menjadi normal serta dianggap dalam kondisi lebih baik ketika otot siliaris tidak berkontraksi.

5. Menghambat Pengosongan Kandung Kemih

Agar kandung kemih kosong, proses pengosongan ini dilakukan tubuh secara alami dengan cara mengeluarkan urine. Saraf parasimpatik berperan dalam mempercepat pengosongan kandung kemih dan memperlancar jalannya urine untuk keluar.

Namun, saraf simpatik adalah kebalikannya yakni menyebabkan kontraksi pada sfingter dan relaksasi pada otot detrusor sebagai efek penghambatan pengosongan kandung kemih tersebut.

6. Merangsang Medula Adrenal

Sebagai perangsang medula adrenal, yakni bagian dalam dari kelenjar adrenal yang membuat tubuh manusia dapat mengeluarkan fight or flight response (respon melawan atau lari). Hal ini merupakan istilah untuk ketika manusia dapat bereaksi secara spontan saat berada dalam tekanan atau ancaman untuk bisa bertahan.

Saat medula adrenal telah aktif karena saraf simpatik, sekresi hormon epinefrin dan norepinefrin akan terjadi. Ketika sekresi keduanya meningkat, tubuh memperoleh proteksi secara otomatis dari ancaman maupun tekanan yang sedang dialami tubuh maupun stres yang terjadi jangka panjang.

7. Menghambat Aktivitas Pankreas

Pankreas merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia karena menjadi penghasil enzim pencernaan. Normalnya, usus halus maupun saluran pencernaan lain menerima enzim pencernaan dari pankreas karena tanpa enzim ini proses pengolahan dan pemecahan makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak akan terjadi.

Dan berkaitan dengan hal tersebut, saraf simpatik memiliki fungsi utama sebagai pengurang kadar sekresi enzim tersebut. Selain menghasilkan enzim pencernaan, pankreas adalah organ penghasil hormon glukagon dan insulin.

Seperti kita tahu, adanya insulin sebagai hormon alami dalam tubuh mampu mengendalikan kadar gula darah agar tidak berlebihan. Saraf simpatik juga memiliki fungsi sebagai penurun sekresi insulin selain berfokus menjadi penurun kadar sekresi enzim.

8. Menghambat Aktivitas Usus, Lambung, dan Kandung Empedu

Saraf simpatik juga berfungsi utama sebagai penghambat aktivitas pencernaan, seperti usus, lambung, dan kandung empedu. Proses penghambatan aktivitas ketiga organ pencernaan tersebut bertujuan untuk energi tubuh bisa dipindahkan ke bagian lain dalam tubuh.

9. Merangsang Pelepasan Glukosa dari Organ Hati

Saraf simpatik juga memiliki fungsi yang berkaitan dengan pelepasan glukosa dari organ hati dengan tujuan sebagai sumber energi utama tubuh. Tidak hanya itu, pelepasan glukosa juga bermanfaat untuk menjalankan kinerja otak dan menyuplai oksigen ke seluruh tubuh.

Deretan fungsi saraf simpatik di atas bersama dengan fungsi saraf parasimpatik mendukung proses alami homeostatis tubuh (kemampuan tubuh menjaga kondisi tetap stabil dan normal terlepas dari adanya perubahan lingkungan dari luar tubuh).

fbWhatsappTwitterLinkedIn