Pada tumbuhan yang berkembang biak secara generatif bunga merupakan alat yang penting dalam proses reproduksi. Bunga pada tumbuhan angiospermae berperan dalam menghasilkan gamet untuk pembuahan.
Bunga memiliki komponen penting yang menjadi alat kelamin yakni benang sari dan putik. Benang sari menjadi alat kelamin jantan yang menghasilkan serbuk sari, sedangkan putik menjadi alat kelamin betina yang mengandung bakal buah.
Oleh karena itu, serbuk sari atau disebut juga sebagai polen yang dihasilkan oleh benang sari ini menjadi salah satu komponen yang sangat penting pada tumbuhan. Serbuk sari adalah sel kelamin jantan untuk berlangsungnya proses reproduksi sehingga terjadi pembuahan pada tumbuhan.
Serbuk sari sebagai sel jantan dalam tumbuhan terdiri dari tiga inti nukleus yakni inti generatif I, ini generatif II dan inti vegetatif. Sel dalam serbuk sari ini dilindungi oleh dua lapisan yakni intine dan exine dari dehidrasi. Lapisan intine berfungsi untuk melindungi pada bagian dalam sedangkan lapisan exine berfungsi untuk melindungi pada bagian luar.
Serbuk sari memiliki bentuk bola atau serbuk biji yang berukuran kecil sekitar 0,006 mm hingga 0,1 mm. Serbuk sari terdapat dalam ruangan yang ada pada kepala sari. Kepala sari ini berada diujung tangkai sari yang biasanya lebih tinggi dari kelopak bunga atau berada di sekeliling putik.
Perkembangbiakan atau reproduksi seksual pada tumbuhan angiospermae berlangsung melalui proses penyerbukan. Penyerbukan adalah proses saat sel kelamin jantan pada serbuk sari jatuh pada putik yang mengandung sel kelamin betina.
Dalam setiap sel sperma pada serbuk sari ini mengandung spermatozoid yang nantinya akan membuahi sel telur. Saat sel kelamin jantan masuk ke dalam kepala putik akan menuju pada bakal biji melalui saluran putik.
Sel kelamin jantan yang bertemu dengan bakal biji akan menyatu dan di sinilah terjadi proses pembuahan pada tumbuhan. Jadi dapat dipahami pembuahan akan terjadi apabila serbuk sari jatuh atau berpindah menuju putik.
Proses penyerbukan atau jatuhnya serbuk Sali pada kepala putik bisa berlangsung secara alami melalui pengaruh seperti angin atau hewan lain dan secara buatan. Oleh karena itu, proses penyerbukan dapat dibagi menjadi beberapa macam baik berdasarkan proses penyerbukannya maupun berdasarkan yang menjadi perantaranya.
Berdasarkan proses dan asal serbuk sari penyerbukan dapat dibedakan menjadi empat macam yakni:
1. Penyerbukan Autogami
Penyerbukan Autogami adalah penyerbukan yang terjadi secara mandiri atau serbuk sari berasal dari satu bunga yang sama. Penyerbukan ini juga disebut dengan penyerbukan tertutup contohnya adalah saat penyerbukan terjadi pada bunga turi.
2. Penyerbukan Geitonogami
Penyerbukan Geitonogami atau penyerbukan tetangga adalah penyerbukan yang terjadi saat serbuk sari jatuh dari bunga yang berbeda akan tetapi masih dalam satu pohon yang sama. Misalnya suatu serbuk sari yang jatuh dari bunga yang berada pada tangkai lain yang masih satu pohon baik karena ada perantara hewan, angin atau yang lainnya.
3. Penyerbukan Alogami
Penyerbukan Alogami atau penyerbukan silang adalah penyerbukan yang terjadi saat serbuk sari jatuh dari bunga pohon lain yang masih sejenis. Contohnya penyerbukan serbuk sari bunga mawar merah dengan putik bunga mawar merah yang berbeda pohon.
4. Penyerbukan Bastar
Penyerbukan Bastar atau penyerbukan hibridisasi adalah penyerbukan yang terjadi saat serbuk sari berasal dari bunga dan pohon lain yang berbeda jenisnya namun masih dalam satu genus yang sama. Misalkan penyerbukan yang terjadi antara serbuk sari dan putik dari tanaman jambu batu berwarna putih dengan tanaman jambu batu berwarna merah.
Adapun macam-macam penyerbukan yang terjadi berdasarkan perantaranya dapat dibedakan menjadi: