Daftar isi
Jika Anda sering mendengar ceramah ustadz, seorang Ustadz biasanya akan memberi penjelasan mengenai makna suatu istilah.
Misal jihad, berasal dari kata jahada- yajhadu- jahdan yang artinya berjuang dengan bersungguh-sungguh. Kata tersebut adalah shorof.
Pada artikel ini, materi ‘shorof’ akan dibedah secara singkat. Simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Apa itu Shorof?
Shorof adalah ilmu yang mempelajari bagaimana suatu kata dapat berubah (tashrif).
Biasanya shorof lebih berfokus pada perubahan kata, dari kata dasar menjadi objek/ masdar atau kerja/ fi’il.
Sebagaimana pada materi jenis-jenis kata dalam Bahasa Arab, diketahui bahwa kata dapat berubah berdasarkan waktu, posisi kata dalam struktur kalimat, bahkan jumlah dan jenis kelamin kata.
Shorof mengidentifikasi perubahan itu dengan memberikan aturan pola kata, penambahan imbuhan, dan perubahan harakat.
Manfaat Belajar Shorof
Ada banyak sekali manfaat belajar shorof. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Memudahkan dalam mempelajari Bahasa Arab. Bahasa Arab adalah bahasa yang cerdas dan efektif. Dengan mempelajari ilmu sharaf maka Anda dapat dengan mudah mengutarakan maksud saat berkomunikasi dengan Bahasa Arab.
- Membantu dalam memahami Al-Qur’an, Al-Hadits, dan kaidah-kaidah keagamaan lainnya. Agar tidak salah memahami perintah dalam agama, maka ada baiknya seorang muslim (terutama da’i) mempelajari bahasa Arab sebelum menyampaikannya.
- Meminimalisir salah paham mencerna informasi dalam bahasa Arab.
Istilah Dasar dalam Ilmu Shorof
Ada tiga istilah yang akan sering digunakan saat Anda mempelajari ilmu shorof: wazan, mauzun, dan tashrif. Berikut penjelasannya.
- Wazan
Wazan, sederhananya berarti rumus. Rumus ini dipakai untuk menentukan pola kata yang akan dipakai.
Misalkan seperti di Bahasa Inggris, bentuk present tense akan memiliki rumus v1.
Jika diubah ke dalam bentuk past tense maka akan menjadi v1+ed bagi regular verb.
Jika diubah ke bentuk future tense maka akan menjadi will+v1, dan seterusnya.
Pola wazan menggunakan huruf fa, ‘ain, dan lam ( ‘fa-‘a-la’/ فعل ). Setiap terjadi perubahan ‘bentuk’ atau tense, harakat fa’ala dapat berubah, atau kata ini mendapatkan huruf alif atau ya tambahan di depan, atau terdapat huruf waw di belakang.
- Mauzun
Mauzun adalah kata dasar yang akan diubah dengan wazan sebagai acuannya.
Misal, bentuk dasar memiliki wazan fa-‘a-la, maka bentuk dasar/ mauzun dari kata ‘menulis’ dalam Bahasa Arab adalah ‘ka-ta-ba’ (tulis).
Jika akan diubah menjadi ‘menulis’ maka ikuti wazan ya-f-‘u-lu menjadi ‘ya-k-tu-bu’.
- Tashrif
Tashrif berarti bentuk kata yang telah berubah dari bentuk dasarnya. Apa saja bentuk tashrif? Simak dalam bagian berikut ini.
Jenis-jenis Shorof/Tashrif
Setidaknya ada sepuluh jenis tashrif yang biasanya dipelajari dalam ilmu shorof. Apa sajakah itu?
- Fi’il madhi’ (kata kerja lampau/ past tense), kata kerja ini bertujuan untuk menjelaskan kejadian di masa lalu.
- Fi’il mudhari’ (kata kerja masa ini/ present tense), kata kerja ini bertujuan untuk menjelaskan kejadian masa kini dan masa depan.
- Masdar (kata dasar/ kata benda dasar), kata ini bertujuan untuk mengungkapkan tindakan sebagai kata benda.
- Isim fa’il (kata benda subjek/ pelaku). kata ini bertujuan untuk menunjukkan subjek/ pelaku kata kerja.
- Isim maf’ul (kata benda objek), kata ini bertujuan untuk menunjukkan objek/ benda yang diberlakukan kata kerja.
- Fi’il ‘Amr (kata kerja perintah), kata ini bertujuan untuk memberikan perintah untuk melakukan kata kerja kepada seseorang.
- Fi’il nahyi (kata kerja larangan), kata ini bertujuan untuk memberikan perintah untuk tidak melakukan kata kerja kepada seseorang.
- Isim zaman (kata penunjuk waktu), kata ini bertujuan untuk menunjukkan waktu.
- Isim Makan (kata penunjuk tempat), kata ini bertujuan untuk menunjukkan tempat.
- Isim Alat (nama alat), kata ini bertujuan untuk menunjukkan alat melakukan suatu pekerjaan.
Sepuluh jenis di atas berlaku untuk kata dasar yang terdiri atas tiga huruf (tsulatsy), empat huruf (ruba’i), dan seterusnya.
Kesepuluh tashrif diatas dibagi atas dua garis besar yaitu tashrif lughawiy dan tashrif istilahiy.
Tashrif istilahiy adalah perubahan kata yang didasarkan pada perbedaan bentuk kata (berdasarkan 10 jenis tashrif di atas).
Contoh Shorof
Contohnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tashrif | Wazan | Lafal | Kata/ Mauzun | Lafal | Arti |
Kata dasar | فَعَلَ | fa-‘a-la | عَلِمَ | ‘a-li-ma | tahu |
Fi’il madhi | فَعَلَ | fa-‘i-lu | عَلِمَ | ‘a-li-ma | sudah tahu |
Fi’il mudhari’ | يَفْعَلُ | ya-f-‘a-lu | يَعْلَمُ | ya’-la-mu | mengetahui |
FI’il amr | ﺃَﻓْﻌَﻞَ | i-f-‘a-l | اِعْلَمْ | i’-la-m | Ketahuilah |
Masdar | ﻓْﻌَﺎﻝَ | fi-‘-lan | عِلْمًا | ‘i-l-man | pengetahuan |
Isim Fa’il | ﻓَﺎﻋَﻞَ | faa-‘i-lun | عَالِمٌ | ‘aa-li-mun | Orang yang tahu (subjek) |
Isim Maf’ul | مفاعلن | ma-f-‘uu-lun | مَعْلُومٌ | ma-a’-luu-mun | Orang yang tahu (objek) |
Sedangkan tashrif lughawiy berati perubahan kata yang didasarkan pada perubahan jumlah (mufrad/ tunggal, mutsanna/ ganda, dan jamak/ plural) dan jenis kelamin pelaku (muzakkar dan mu’annats).
Contohnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tashrif | Bahasa Arab | Lafal | Arti |
FI’il madhi | هُوَ عَلِمَ | huwa ‘alima | dia laki2 telah mengetahui |
fi’il madhi | هُمَا عَلِمَتَا | humaa ‘alimtaa | mereka berdua laki2 telah mengetahui |
fi’il madhi | هُنَّ عَلِمْنَ | hunna ‘alimna | mereka berdua perempuan telah mengetahui |
fi’il madhi | أَنْتُمَا عَلِمْتُمَا | antumaa ‘alimtumaa | kamu sekalian laki-laki telah mengetahui |
fi’il mudhari | هُوَ يَعْلَمُ | huwa ya’lamu | kamu mengetahui |
fi’il mudhari | هِيَ تَعْلَمُ | hiya ta’lamu | dia peempuan mengetahui |
fi’il mudhari | هُمَا يَعْلَمَانِ | humaa ya’lamaan | mereka laki-laki mengetahui |
fi’il mudhari | هُمَا تَعْلَمَانِ | humaa ta’lamaani | mereka perempuan mengetahui |
fi’il ‘amr | اِعْلَمْ | i’lam | ketahuilah (lk)! |
fi’il ‘amr | اِعْلَمِي | i’lamii | ketahuilah (pr)! |