Sistem Nilai Tukar Tetap: Pengertian – Faktor yang Mempengaruhi dan Hal yang Harus diperhatikan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perekonomian dan permasalahan moneter merupakan hal yang vital bagi suatu negara. Apabila sistem perekonomian dan kondisi moneter di sebuah negara tidaklah stabil tentunya akan berdampak langsung pada sektor lainnya. Untuk itu, untuk meminimalisir adanya pengaruh yang besar pada sektor lainnya, negara berupaya untuk menetapkan strategi dan kebijakan yang tepat akan hal ini.

Salah satu kebijakan yang sudah diadopsi beberapa negara kecil seperti Denmark, Brunei, Qatar, dan lain sebagainya adalah kebijakan mengenai sistem nilai tukar tetap. Penerapan kebijakan tersebut diasumsikan dapat menyetabilkan permasalahan moneter dan juga perekonomian negara.

Lalu, apa sih sebenarnya sistem nilai tukar tetap itu? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai nilai tukar tetap.

Pengertian Sistem Nilai Tukar Tetap

Sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate) merupakan suatu sistem yang berkaitan dengan sistem moneter suatu negara. Dimana dalam sistem ini, nilai tukar mata domestik diberikan patokan tetap terhadap nilai mata uang negara lain. Tidak hanya nilai mata uangnya saja, nilai dari emasnya juga diberikan patokan sehingga tidak akan berubah.

Nilai tukar yang telah ditetapkan itu akan terus berlaku dari waktu ke waktu. Tentunya tanpa adanya pengaruh dari hal lainnya seperti, kondisi permintaan serta penawaran yang ada di pasar kurs. Untuk dapat menerapkan sistem ini, pemerintah memegang peranan penting.

Tanpa adanya campur tangan dari pemerintah, kestabilan perekonomian suatu negara tidak dapat terjamin. Adapun beberapa negara berkembang yang telah menerapkan sistem nilai tukar tetap ini, seperti Bahrain, Arab Saudi, Qatar, Bahama dan lain sebagainya.

Faktor yang Mempengaruhi Kredibilitas Sistem Nilai Tukar Tetap

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kredibilitas dari penerapan sistem nilai tukar tetap ini.

  • Penerapan dari sistem nilai tukar tetap ini agar dapat berjalan sesuai dengan rencana harus diimbangi dengan kedisiplinan yang ketat dalam penerapan kebijakanya.
  • Tidak hanya itu, sistem nilai tukar tetap ini juga membutuhkan intervensi aktid dari bank sentral ataupun otoritas pemerintahan lainnya.
  • Dalam penerapannya memerlukan komitmen yang kredibel dan juga kebijakan yang efektif untuk tetap mempertahankannya, terutama mempertahankan suku bunga tetapnya.
  • Penerapan sistem nilai tukar tetap ini mengindikasikan bahwa suatu negara telah memiliki cadangan devisa yang mencukupi untuk beberapa waktu mendatang.
  • Besar kecilnya cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara. Hal ini nanti berkaitan dengan tingkat kredibel dari intervensi pasarnya.

Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Sistem Nilai Tukar Tetap

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan secara mendetail untuk dapat mempertahankan penerapan sistem nilai tukar tetap ini dalam jangka waktu yang relatif panjang.

  • Spread suku bunga harus tetap
    Untuk dapat menjaga kestabilan dari penerapan nilai tukar tetap ini, pemerintah terkait harus dapat memastikan apakah selisih suku bunga yang ada dalam negeri dengan suku bunga internasional tetap. Mengenai hal tersebut dibutuhkan komitmen yang kredibel  dari bank sentralnya untuk tetap menjaga spread dari suku bunga ini. Karena pada dasarnya setiap penyimpangan yang terjadi pada suku bunga akan berdampak secara langsung pada arus modal. Sehingga nilai tukar akan berubah dari yang semestinya.
  • Dalam intervensi dibutuhkan cadangan devisa yang signifikan
    Untuk dapat menjalankan tugasnya, bank sentral harus melakukan intervensi. Intervensi tersebut diwujudkan dengan melakukan transaksi jual beli mata uang. Hal itu tidak lain dan tidak bukan diperuntukan guna menyerap sedikit variasi nili tukar. Dan untuk mendukung proses intervensi tersebut, bank sentral membutuhkan cadangan devisa yang cukup besar. Hal itu nantinya berguna untuk mempertimbangkan nilai transaksi yang besar di pasar valuta asing.
  • Kontrol Modal
    Selain kedua hal di atas, faktor penting yang perlu untuk diperhatikan adalah kontrol dari modal yang dimiliki. Kontrol modal ini memiliki peranan penting untuk mendukung sistem nilai tukar tetap. Hal tersebut tentunya melibatkan intervensi dari aliran modal yang masuk dan keluar.

Keunggulan dan Kekurangan Penerapan Sistem Nilai Tukar Tetap

Adapun beberapa keuntungan serta kerugian yang didapatkan dari penerapan kebijakan sistem nilai tukar tetap.

Keunggulan Penerapan Sistem Nilai Tukar Tetap

Berikut merupakan beberapa keunggulan yang didapatkan dari penerapan sistem nilai tukar tetap.

  • Mendukung stabilitas perekonomian suatu negara. Karena nilai tukar tidak dipengaruhi oleh angka penjualan dan penawaran yang ada di pasar.
  • Inflasi impor yang seringkali terjadi karena perubahan nilai tukar nilaina menjadi nol. Hal itu dikarenakan nilai tukarnya tidak terdepresiasi.
  • Menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor karena tidak melibatkan adanya risiko translasi.
  • Pengembalian dari transaksi investasi lebih mudah terukur.
  • Negara yang menerapkan kebijakan ini tidak perlu khawatir untuk memproyeksikan nilai tukar mata uangnya di masa mendatang.
  • Penerapan sistem nilai tukar tetap memfasilitasi proses perdagangan internasional.

Kekurangan Penerapan Nilai Tukar Tetap

Berikut kekurangan yang dimiliki dalam penerapan sistem nilai tukar tetap.

  • Memperburuk kondisi neraca perdagangan. Karena nilai tukar dapat saja terjadi overvalued ataupun undervalued.
  • Minimnya cadangan devisa yang dimilikinya membuat bank sentral suatu negara sangat rentan terhadap serangan spekulatif. Yang mana dapat menyebabkan kerusakan penerapan sistem ini.
fbWhatsappTwitterLinkedIn