Sistem Reproduksi Bintang Laut

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bintang laut adalah hewan laut yang mampu bereproduksi dengan lebih dari satu cara. Bintang laut sendiri mempunyai lengan yang mengelilingi central disc. Di bawah lengannya terdiri dari celah amburakal di mana memiliki kaki tabung sebagai alat gerak.

Pada bagian ujung lengan, terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap cahaya. Bahkan bagian aboralnya memiliki tekstur halus dan berduri di mana biasa ditutupi dengan membran. Selain itu, bintang laut juga memiliki warna yang beragam seperti merah muda, oranye, cokelat hitam, dan juga kelabu.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, spesies ini berkembangbiak melalui dua cara yakni seksual dan asek sual. Adapun perbedaannya sebagai berikut:

Reproduksi Secara Seksual

Reproduksi bintang laut secara seksual merupakan proses yang terjadi secara alami. Cara reproduksinya yaitu dengan pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sel sperma oleh induk jantan yang dipertemukan oleh perkawinan.

Kemudian bintang laut akan berkumpul dalam kelompok untuk bereproduksi yang dapat meningkatkan kemungkinan sel telur dan sperma agar saling menemukan satu sama lainnya. bintang laut mempunyai organ seksual (gonad) yang berada di setiap lengan.

Selama musim kawin, gonad dari induk jantan akan terisi dengan sel sperma sementara gonad betinya terisi dengan sel telur. Ketika bintang laut bertelur, induk jantan akan mengeluarkan sel spema dan betina mengeluarkan sel telur dalam jumlah yang besar. Induk betina mampu melepaskan jutaan telur kecil ke dalam air selama sesi perkawinan.

Reproduksi Secara Aseksual

Pada cara ini, bintang laut biasanya bereproduksi dari pemotongan yang menghasilkan dua bintang laut utuh dengan DNA yang sama. Dengan kata lain, apabila lengan bintang laut dipotong bersama pula bagian cakram pusatnya, maka hewan ini baru bisa terbentuk kembali dari bagian yang terlepas.

Selain itu, bintang laut yang diamputasi juga mampu meregenerasi lengan baru untuk menggantikan anggota tubuh yang telah hilang. Hal ini dikarenakan hewan tersebut sudah terbentuk dari satu. Inilah yang disebut dengan reproduksi aseksual.

Apabila melihat bintang laut terdapat beberapa lengan yang secara signifikan lebih panjang dibanding yang lain, hal ini menandakan bahwa hewan itu sudah meregenerasi beberapa anggota tubuhnya.

Sistem reproduksi pada bintang laut ini berhubungan dengan tahap perkembangannya yang kompleks dalam daur hidupnya. Adapun penjelasan daur hidup bintang laut sebagi berikut:

  • Melakukan fertilisasi eksternal melalui proses pemijahan.
  • Kemudian induk bintang laut jantan dan betina masing-masing akan mengeluarkan sel sperma dan sel sperma ke permukaan air. Pertemuan tersebut menyebabkan adanya pembuahan.
  • Pembuahan yang berhasil berkembang itu nantinya menjadi telur yang membungkus zigot.
  • Pada awal pertumbuhannya, tubuh dari sepsis ini akan terbentuk melengkung dengan pusat tubuh terangkat jauh dari intinya.
  • Setelah gamet yang tumbuh menjadi zigot dapat dilihat dengan mata telanjang. Biasanya zigot ini seperti gumpalan susu atau awan putih yang berkumpul di permukaan air.
  • Beberapa spesies bintang laut juga melakukan pemijahan secara musiman. Akan tetapi perkembangbiakan mereka dapat berlangsung selama musim.

Setelah zigot terbentuk, maka akan masuk ke tahap awa perkembangannya. Secara keseluruhan, bintang laut memiliki daur hidup yang sama meskipun beberapa jenis menunjukkan pola yang berbeda-beda.

  • Pada tahap ini, zigot berkembang menjadi sejenis larva bilateral atau biasa disebut bipinnaria.
  • Larva kecil tersebut memakan mikroorganisme yang ukurannya lebih kecil di sekelilingnya.
  • Kemudian larva mengapung di dalam air kurang lebih beberapa hari sampai minggu dan bertransformasi menjadi brachiolaria.
  • Setelah mengalami perubahan, maka brachiolaria itu menetap di dasar laut

Tahap perkembangbiakan bintang laut selanjutnya yaitu masuk ke metamorphosis menuju individu dewasa. Setelah bintang laut memilih dan menetap di habitatnya yang sesuai, maka tubuh brachiolaria akan berkembang menjadi simeteris radial.

Secara bertahap brachiolaria itu akan bermetamorfosis menjadi individu atau bintang laut dewasa. Bahkan beberaoa penelitian telah menunjukkan bahwa brachiolaria ini akan mencari daeraj yang mengandung feromon bintang laut dewasa untuk dijadikan tempatnya.

Selain itu, feromon ini juga menjadi pertanda bagi brachiolaria untuk menunjukkan daerah tersebut telah sesuai dengan habitat hidupnya. Setelah semuanya sempurna, maka bintang laut mulai tumbuh dan berkembang hingga seukuran bintang laut dewasa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn