Dalam kingdom animalia, kita mengenal hewan-hewan vertebrata dan invertebrata, yakni hewan dengan tulang belakang dan hewan tanpa tulang belakang, dan salah satu contoh hewan invertebrata adalah Holothuroidea.
Hewan yang lebih dikenal dengan istilah teripang atau timun laut ini lebih mudah dan banyak dijumpai di Samudra Pasifik Barat dan Samudra Hindia walaupun penyebaran spesiesnya merata di laut di seluruh dunia.
Istilah lain untuk menyebut Holothuroidea selain teripang dan timun laut adalah gamat atau trepang di mana memang bentuk fisik hewan ini mirip seperti timun laut (sea cucumbers). Di dunia ini terdapat sekitar 1.200 jenis kelompok timun laut yang tersebar di seluruh dunia, namun ada 30 jenis kelompok teripang diantaranya yang berciri khas pada gerakannya yang lambat.
Sistem Reproduksi Holothuroidea Kelamin Terpisah
Sifat dari sistem reproduksi Holothuroidea adalah dioceos atau gonochoristic dan secara umum Holothuroidea memiliki kelamin terpisah (terdapat individu jantan dan individu betina). Sifat dioceos atau gonochoristic tersebut menandakan bahwa dimorfisme kelamin tidak nampak pada individu jantan maupun betina. Hanya ketika mengamati gonad, baru akan dapat terlihat perbedaan kedua individu tersebut.
Dimorfisme kelamin atau seksual adalah ketika terdapat spesies hewan yang sama namun berbeda kelamin tidak memiliki persamaan pada sistematik luar keduanya; pada kasus Holothuroidea, perbedaan hanya bisa terlihat dari gonad apabila diamati secara jeli. Gonad sendiri merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut organ reproduksi hewan laut seperti ikan (termasuk juga teripang).
Gonad memiliki istilah lain, yakni sperma untuk ikan atau teripang jantan dan sel telur untuk ikan atau teripang betina di mana gonad ini dapat berkembang tergantung dari seberapa mendukung lingkungan tempat ikan/teripang berada, kondisi organ reproduksi, serta kondisi sistem hormon.
Pada Holothuroidea, gonad bila diperhatikan seksama bentuknya menyerupai sikat, hanya saja di bagian tentakel memiliki saluran penghubung yang bersifat terbuka. Holothuroidea memiliki siklus reproduksi yang bergantung pada lingkungan tempat tinggal mereka.
Beberapa faktor eksternal seperti tingkat dan perubahan salinitas perairan serta suhu air tempat mereka hidup sangat memengaruhi apakah akan terjadi pemijahan secara normal atau tidak. Pemijahan Holothuroidea pada dasarnya dapat terjadi sepanjang tahun walau mereka ada di perairan tropis, namun dalam setahun tersebut hanya di waktu-waktu tertentu saja (beberapa bulan) ada puncak pemijahan Holothuroidea.
Sistem Reproduksi Holothuroidea Kelamin Ganda
Walau banyak dari Holothuroidea memiliki kelamin terpisah (individu jantan sendiri dan individu betina sendiri), ada pula sebagian Holothuroidea yang bersifat hermafrodit. Keuntungan dari Holothuroidea kelamin ganda adalah satu individu bisa melakukan perkawinan dengan Holothuroidea kelamin mana saja, baik itu individu jantan atau individu betina selama masih dalam satu spesies yang sama.
Memiliki dua jenis kelamin pada satu tubuh, baik kelamin jantan maupun kelamin betina tersebut biasanya memiliki fungsi yang normal dan penuh. Hewan kelamin ganda ada pula yang mampu melakukan pembuahan secara berpasang-pasangan (dengan sesama hewan hermafrodit), dan ada pula yang membuahi diri sendiri karena memiliki kemampuan tersebut.