3 Sistem Saraf Chordata

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Chordata adalah filum atau takson dalam kerajaan hewan yang mencakup sekelompok hewan dengan karakteristik khusus. Karakteristik utama chordata adalah adanya notochord, yang merupakan struktur berbentuk batang yang berada di sepanjang punggung hewan tersebut.

Notochord tersebut memberikan dukungan struktural dan merupakan ciri khas dari hewan dalam filum chordata. Chordata juga dikenal karena memiliki sejumlah karakteristik penting lainnya, termasuk saraf punggung (dorsal), berupa tabung saraf yang berkembang menjadi sistem saraf, serta adanya saluran pencernaan dan lubang mulut yang pada beberapa kelompok berakhir dalam lubang anus (deuterostomia).

Kemudian chordata juga mencakup berbagai hewan, mulai dari invertebrata seperti amphioxus hingga vertebrata (hewan bertulang belakang) seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Hewan-hewan dalam chordata memiliki keragaman bentuk dan gaya hidup yang luas, tetapi memiliki karakteristik dasar yang mengidentifikasikan mereka sebagai bagian dari filum tersebut.

Sistem saraf chordata merujuk pada sistem saraf yang ditemukan pada hewan dalam filum chordata. Chordata adalah filum dalam kerajaan hewan yang mencakup vertebrata (hewan bertulang belakang) seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia, serta kelompok lain seperti amphioxus dan tali pusar laut.

Sistem saraf chordata terdiri dari saraf-saraf, otak, dan struktur terkait yang bertanggung jawab atas pengaturan fungsi-fungsi tubuh. Sistem tersebut memungkinkan organisme chordata untuk merespons rangsangan lingkungan, mengoordinasikan gerakan, dan menjalankan berbagai proses fisiologis.

Pada vertebrata (hewan bertulang belakang), sistem saraf tersebut lebih kompleks dan terdiri dari otak yang mengendalikan fungsi intelektual dan emosional, serta sumsum tulang belakang yang mengatur refleks dan komunikasi antara berbagai bagian tubuh.

Berikut sistem saraf chordata.

1. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat pada hewan dalam filum chordata, terutama pada vertebrata (hewan bertulang belakang), mencakup otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat adalah pusat pengendali yang memungkinkan hewan untuk merasakan, berpikir, bergerak, dan mengambil tindakan. Beberapa informasi lebih lanjut mengenai sistem saraf pusat pada chordata adalah sebagai berikut.

Otak

Otak adalah pusat kendali utama dalam sistem saraf pusat. Pada vertebrata, otak terdiri dari beberapa bagian yang berfungsi mengatur berbagai aspek aktivitas mental dan fisiologis. Bagian-bagian utama otak meliputi otak besar (telencephalon), otak kecil (cerebellum), otak tengah (mesencephalon), dan otak depan (diencephalon). Otak mengendalikan fungsi-fungsi seperti persepsi sensorik, emosi, koordinasi gerakan, dan proses kognitif.

Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang adalah saluran yang menghubungkan otak dengan bagian tubuh lainnya serta berperan dalam mengatur refleks dan meneruskan sinyal saraf antara otak dan bagian tubuh yang memerlukan respons cepat. Misalnya, ketika manusia merasakan panas dan secara refleks menarik tangannya, semua itu melibatkan sumsum tulang belakang.

Sistem saraf pusat pada chordata berfungsi untuk mengoordinasikan respons tubuh terhadap stimulus lingkungan dan menjalankan berbagai fungsi fisiologis. Selain itu menjadi salah satu komponen kunci yang memungkinkan hewan dalam filum chordata untuk beradaptasi dan bertahan dalam berbagai kondisi.

2. Sistem Saraf Perifer

Sistem saraf perifer adalah bagian dari sistem saraf yang terdiri dari jaringan saraf di luar sistem saraf pusat, yang mencakup otak dan sumsum tulang belakang. Hal itu mencakup seluruh jaringan saraf yang menjalar ke seluruh tubuh, menghubungkan organ-organ dan jaringan tubuh dengan sistem saraf pusat.

Fungsi utama sistem saraf perifer adalah mengirimkan informasi sensorik dari lingkungan sekitar ke otak, serta mengirimkan sinyal motorik dari otak ke otot-otot dan jaringan tubuh atau menjaga keseimbangan tubuh, termasuk koordinasi gerakan dan menjaga postur tubuh yang tepat.

Dengan adanya saraf perifer akan memungkinkan hewan untuk berinteraksi dengan anggota lain dari spesiesnya melalui komunikasi visual, auditif, atau taktil serta membantu menjaga homeostasis tubuh, yaitu keseimbangan internal yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang optimal.

Selain itu saraf tersebut menjadi bagian dari sistem saraf hewan dan berperan dalam memungkinkan hewan untuk bertahan hidup.

Saraf-saraf perifer

Saraf perifer adalah bagian dari sistem saraf yang terdiri dari saraf-saraf yang menjalankan sinyal dari dan ke organ-organ serta jaringan tubuh hewan, menghubungkan mereka dengan otak dan sumsum tulang belakang.

Saraf perifer memungkinkan hewan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, seperti merespons bahaya, mencari makanan, atau berkomunikasi dengan individu lain. Saraf perifer mengambil informasi dari reseptor sensorik yang telah tersebar di seluruh tubuh.

Reseptor tersebut dapat mendeteksi rangsangan seperti suhu, tekanan, sentuhan, rasa sakit, cahaya, suara, dan banyak rangsangan lainnya. Dalam neuron sensorik, dendrit adalah serabut-serabut yang menerima sinyal dari reseptor sensorik serta berfungsi sebagai antena neuron, mengirimkan sinyal ke badan sel neuron.

Saraf perifer juga bekerja sama dengan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) untuk mengkoordinasikan fungsi tubuh dan perilaku hewan. Sistem tersebut sangat penting dalam menjaga homeostasis tubuh dan merespons perubahan lingkungan dengan cara yang sesuai.

Saraf-saraf motorik

Saraf-saraf motorik adalah bagian dari sistem saraf perifer yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) ke otot-otot tubuh. Fungsi utama saraf-saraf motorik adalah mengontrol gerakan otot dan menyampaikan instruksi dari otak kepada otot untuk melakukan tindakan fisik tertentu.

Saraf-saraf motorik memungkinkan hewan untuk bergerak, berbicara, bernapas, dan melakukan berbagai aktivitas fisik. Selain itu juga terlibat dalam berbagai tindakan otomatis seperti detak jantung dan peristaltik usus, serta gerakan sadar seperti mengangkat tangan atau berjalan.

Saraf-saraf motorik pada chordata merujuk pada bagian dari sistem saraf yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal dan perintah motorik dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) ke otot-otot tubuh.

Hal tersebut memungkinkan hewan dalam filum chordata, terutama vertebrata (hewan bertulang belakang), untuk melakukan gerakan dan respon terhadap perintah otak. Saraf-saraf motorik memainkan peran penting dalam mengatur kontraksi otot, mengontrol gerakan tubuh, dan menjalankan tugas-tugas motorik yang diperlukan dalam aktivitas sehari-hari.

Perintah motorik yang dikirim oleh saraf-saraf motorik membantu hewan untuk bergerak, berjalan, berenang, terbang, dan menjalankan berbagai aktivitas fisik lainnya. Semua itu adalah komponen kunci dalam sistem saraf yang memungkinkan hewan untuk berinteraksi dengan lingkungannya dan menjalankan tugas-tugas fungsional.

Saraf-saraf sensorik

Saraf-saraf sensorik adalah bagian dari sistem saraf perifer yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal sensorik dari reseptor sensorik (seperti reseptor kulit yang mendeteksi sentuhan atau reseptor panas yang merasakan suhu) ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).

Fungsi utama saraf-saraf sensorik adalah untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungan eksternal dan internal tubuh, seperti suhu, tekanan, sentuhan, rasa, dan lainnya. Saraf-saraf sensorik memungkinkan hewan untuk merasakan dunia sekitar dan tubuhnya merespons stimulus lingkungan dan fisik.

Informasi-informasi yang dikumpulkan oleh saraf-saraf sensorik sangat penting dalam mengoordinasikan respons tubuh terhadap perubahan dan stimulus.

3. Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom pada chordata, terutama pada vertebrata (hewan bertulang belakang), adalah bagian dari sistem saraf perifer yang mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak selalu dikendalikan secara sadar. Sistem saraf otonom terdiri dari dua cabang utama yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

Sistems simpatik

Sistem saraf simpatis mengatur respons fight or flight atau respons tubuh terhadap situasi darurat atau stres. Hal itu termasuk peningkatan denyut jantung, pelebaran saluran udara, peningkatan aliran darah ke otot-otot, dan pelepasan hormon stres seperti adrenalin. Sistem tersebut membantu tubuh bersiap untuk menghadapi situasi berbahaya atau merespons situasi yang memerlukan energi ekstra.

Sistem saraf parasimpatis

Sistem saraf parasimpatis bertanggung jawab atas respons rest and digest atau respons tubuh terhadap relaksasi dan pencernaan serta mencakup penurunan denyut jantung, kontraksi usus untuk pencernaan, dan peningkatan aktivitas sistem pencernaan.

Sistem tersebut bekerja untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal setelah respons stres. Sistem saraf parasimpatis sangat berlawanan dengan sistem saraf simpatik, yang berperan dalam respons fight or flight pada situasi stres.

Kedua saraf tersebut bekerja dalam keseimbangan untuk mengatur berbagai fungsi tubuh dan menjaga homeostasis. Sistem saraf otonom memastikan bahwa tubuh dapat merespons dengan tepat terhadap situasi yang berbeda dan menjaga fungsi organ-organ secara optimal.

Sistem-sistem saraf chordata adalah contoh-contoh sistem saraf yang ditemukan pada hewan dalam filum chordata terutama pada vertebrata, juga membantu hewan-hewan untuk merespons lingkungannya, bergerak, dan menjalankan fungsi-fungsi tubuh yang kritis.

fbWhatsappTwitterLinkedIn