Sitoskeleton: Pengertian – Fungsi dan Strukturnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah lama hanya dianggap di sel eukariota, sel prokariota dapat juga ditemukan di sitoskeleton. Berikut ini akan dijelaskan mengenai sitoskeleton.

Pengertian Sitoskeleton

Sitoskeleton merupakan jaringan serat dan kerangka sel yang mengorganisasikan struktur dan aktivitas didalam sel. Dimana jaringan yang terbuat dari protein menciptakan sitoplasma didalam sel.

Dimasa awal mikroskop elekton, seorang ahli biologi berspekulasi bahwa organel sel eukariot akan tumbuh bebas di dalam sitosol sehingga perbaikan mutu dari mikroskopi cahaya ataupun elektron mengungkapkan keberadaan sitoskeleton.

Sitoskeleton memiliki peran yang penting dalam pengorganisasian struktur dan didalam aktivitas sel sehingga tersusun atas tiga struktur yaitu molekular, mikrofilamen dan filament intermedit.

Fungsi Sitoskeleton

Berikut ini beberapa fungsi dari sitoskeleton, yaitu:

  • Dapat memberikan bentuk serta mempertahankan struktur sel.
  • Sebagai tempat bergantung banyaknya organel bahkan molekul enzim sitosol.
  • Sebagai pergerakan materi-materi dan organel dalam sel.
  • Dapat menghantarkan gaya mekanis dari permukaan sel ke bagian dalam bahkan keserabut lain.

Struktur Sitoskeleton

struktur situskeleton

Sitoskeleton memiliki beberapa struktur di dalam penyusunannya, yaitu:

Mikrotubulus

Mikrotubulus merupakan polimer tubulin yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dengan menopang dan menahan serta sebagai motalitas sel dan pergerakan kromosom atau organel.

Di dalam mikrotubulus, memiliki bentuk yang sangat kaku sehingga berguna untuk mempertahankan sel dan bertindak sebagai sel kulit.

Kemudian ciri-ciri dari mikrotubulus lainnya memiliki batang yang berongga dan diameter sekitar 25 nm, panjang antara 200 mm.

Selain itu, mikrotubulus juga memiliki fungsi dalam pembentukan terhadap sentriol, silia dan flagella.

Dimana ketika berada di sentriol memiliki bentuk silinder dan diatur pada mikrotubulus biasa yang kemudian membelah dan membentuk benang spindel sedangkan pada silia dan flagella memiliki tonjolan yang bergerak dan berkembang dengan bebas.

Filamen Intermediat

Filamen intermediat merupakan suatu rantai molekul protein yang memiliki bentuk seperti untaian yang saling melilit.

Dimana memiliki diameter berukuran 8 sampai dengan 12 nm yang lebih besar dibandingkan dengan mikrofilamen namun lebih kecil dibandingkan dengan mikrotubulus.

Filamen intermediat juga memiliki serabut yang disusun dari protein yang disebut dengan fimetin namun tidak semua sel tersusun dari fimetin.

Filamen intermediat berfungsi sebagai pengukuh sel yang lebih permanen dibandingkan dengan mikrofilamen dan mikrotubulus yang dapat diuraikan dan dirakit kembali kedalam berbagai sel.

Meskipun sel tersebut mati, jaringan filamen intermediat tetap bertahan seperti lapisan terluar dari kulit yang terdiri dari sel-sel kulit mati yang penuh dengan protein keratin.

Selain itu, filamen intermediat berguna untuk dapat mempertahankan bentuk dari sela tau unsur penahan-tegangan dan tambahan nucleus serta organel tertentu lainnya.

Mikrofilamen

Mikrofilamen merupakan rantai ganda protein dimana masing-masing saling terkait dan sangat tipis serta tersusun atas protein aktin.

Mikrofilamen juga sering disebut dengan filamen aktin karena tersusun oleh molekul-molekul aktin.

Mikrofilamen memiliki ciri berdiameter sangat kecil yaitu 5 sampai 6 nm sehingga perlu menggunakan mikroskop elektron untuk dapat melihatnya dan memiliki tekstur yang lebih lembut.

Selain itu, mikrofilamen memiliki fungsi untuk dapat mempertahankan bentuk dari sela tau unsur penahan tegangan, motilitas sel, perubahan bentuk serta pembelahan pada sel.

fbWhatsappTwitterLinkedIn