Siklus Fosfor: Pengertian – Sifat dan Prosesnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Siklus Fosfor

Siklus fosfor merupakan daur biogeokimia yang menggambarkan transformasi dan translokasi fosfor di dalam tanah, air, dan juga bahan organik hidup maupun mati.

Penambahan fosfor pada tanah terjadi karena penambahan pupuk anorganik dan organik seperti pupuk kandang dan degradasi serta dekomposisi bahan organik. Fosfor merupakan mineral penting yang ditemukan pada seluruh hewan dan tanaman, serta di dalam air, tanah dan sedimen. Namun perlu kamu ketahui bahwa fosfor tidak dapat di temukan dalam kandungan udara.

Pada daur fosfor, udara tidak memiliki peran yang penting pada prosesnya karena fosfor umumnya berwujud padat dengan rentang suhu tertentu. Karena siklus fosfor adalah proses bergeraknya fosfor dalam ekosistem litosfer, hidrosfer dan biosfer.

Siklus fosfor juga melibatkan komponen biotik dan bersumber dari komponen abiotik serta melibatkan unsur organis dan reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.

Sejarah Terjadinya Siklus Fosfor

Fosfor pertama kali ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg, Jerman ketika sedang melakukan percobaan untuk menggali bebatuan. Beliau menemukan senyawa ini dengan cara menyuling air urin melalui proses penguapan. Setelah menghasilkan 50 ember air urin dari proses penguapan, Hannig Brand baru dapat menemukan unsur yang beliau inginkan.

Unsur atau senyawa tersebut dinamai phoshoros yang berasal dari bahasa latin dan memiliki arti pembawa terang karena keunikannya fosfor yang bercahaya ketika di dalam gelap (glow in the dark).

Sifat Siklus Fosfor

Berikut ini sifat dari siklus fosfor yang perlu kamu ketahui, yaitu:

Sifat Fisika

Fosfor merupakan unsur yang tidak berwarna, namun beberapa dapat ditemui dengan warna merah atau putih. Fosfor memiliki titik didih pada 277°C dan titik leleh sebesar 44,2° C dengan massa jenis yang terdiri dari fosfor merah (2,34 g/cm3), fosfor putih (1,823 g/cm3), dan fosfor hitam (2,609 g/cm3).

Fosfor yang murni tidak memiliki warna dan transparan, berbentuk padatan putih bersifat lengket dan memiliki bau yang tidak sedap. Fosfor putih lebih mudah menguap dan larut dalam pelarut non polar benzena, sedangkan fosfor merah lebih sulit larut dalam pelarut.

Sifat Kimia

Fosfor putih bersifat sangat reaktif, mudah terbakar di udara, beracun, dan memancarkan cahaya. Dalam dunia industri, fosfor putih dimanfaatkan sebagai bahan baku asam fosfat. Sedangkan fosfat merah memiliki sifat tidak reaktif dan tidak terlalu beracun. Fosfor merah dapat dimanfaatkan sebagai campuran pembuatan korek api gesek.

Proses Siklus Fosfor

Proses Siklus Fosfor

Berikut ini 5 proses terjadinya siklus fosfor yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

  • Pelapukan Batuan
    Daur fosfor diawali dengan ditemukan dalam batuan melalui proses pelapukan. Proses pelapukan tersebut dipengaruhi secara alami oleh faktor cuaca, hujan, dan erosi yang mengakibatkan fosfor berpindah ke tanah. Saat bebatuan yang mengandung fosfor terkena air hujan, maka akan melepaskan ion fosfat dan mineral lainnya.
  • Penyerapan oleh tanaman dan hewan
    Fosfat yang terkandung di dalam tanah akan dimanfaatkan oleh tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme di sekitarnya. Sedangkan pada hewan herbivora dan manusia, akan menyerap fosfor yang terkandung di dalam tanah saat mengonsumsi tumbuhan. Dan pada hewan karnivora, fosfor akan diperoleh dari hewan ketika memangsa hewan karnivora.
  • Dekomposisi
    Melalui proses dekomposisi ini fosfor akan kembali ke alam atau lingkungan. Fosfat yang telah masuk dalam tanaman atau hewan akan diurai oleh dekomposer saat tanaman atau hewan tersebut mati, sehingga fosfat organik akan kembali ke tanah atau air.
  • Mineralisasi
    Proses mineralisasi merupakan daur fosfat yang dilanjutkan oleh peran bakteri dalam tanah yang akan memecah bahan organik menjadi bentuk fosfat yang dapat diserap tanaman.
  • Proses terakhir
    Pada proses ini, fosfor yang terkandung di dalam air akan terus berjalan sesuai siklusnya hingga menjadi sedimen dan menuju ke lautan.

Manfaat Siklus Fosfor

Unsur fosfor memiliki manfaat bagi kehidupan, berikut ini manfaat fosfor yang perlu kamu ketahui yaitu:

  • Fosfor mempunyai manfaat untuk proses dalam tubuh, seperti metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
  • Fosfor bermanfaat untuk pembuatan pupuk, bahan peledak, kembang api, pasta gigi, deterjen, korek api, dan pestisida
  • Fosfat berpengaruh secara biologis pada komponen nukleotida dan asam nukleat pembentuk DNA dan RNA tubuh
  • Fosfor bermanfaat untuk membersihkan, melunakkan air, dan menjaga korosi pipa
  • Fosfor bermanfaat untuk sel-sel protoplasma dan jaringan tulang dan saraf.

Dampak Siklus Fosfor

Tidak hanya memiliki manfaat, fosfor juga memiliki dampak buruk bagi kehidupan. Brikut ini dampak buruk fosfor, yaitu:

  • Fosfor bermanfaat sebagai bahan pembuat peledak, apabila tidak digunakan dengan bijak maka akan menimbulkan ancaman bahaya. Gas fosfor memiliki kemampuan menempel di usus, paru, paru dan kulit selama bertahun-tahun. Gas tersebut akan membakar dan menyebabkan nyeri berkepanjangan.
  • Pencemaran atau polusi air dapat diakibatkan oleh kandungan fosfat dalam air yang berlebihan.

Kesimpulan Pembahasan

Siklus fosfor merupakan salah satu jenis dari siklus biogeokimia yang menggambarkan transformasi dan translokasi fosfor di dalam tanah, air dan juga bahan organik seperti hewan atau manusia yang hidup atau mati.

Siklus fosfor ini pertama kali ditemukan di Hamburg, Jerman oleh Hannig Brand pada tahun 1669. Siklus fosfor memiliki dua sifat fisika dan sifat kimia.

Walaupun fosfor sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup namun fosfor juga memiliki dampak buruknya dalam kehidupan. Jadi sebaiknya hati-hati dalam menggunakan fosfor.

fbWhatsappTwitterLinkedIn