3 Struktur Lapisan Bumi dan Karakteristiknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam proses pembentukan Bumi, ketika Bumi masih panas, terjadi pemilahan material dalam Bumi berdasarkan perbedaan komposisinya. Peristiwa ini menghasilkan pembentukan tiga lapisan di dalam Bumi, yaitu kerak, mantel, dan inti.

Pengetahuan akan lapisan-lapisan ini diperlukan untuk memahami proses-proses yang terjadi di dalamnya, seperti gempa bumi, vulkanisme, dan pembentukan pegunungan.

1. Kerak

Kerak adalah lapisan paling luar dari Bumi yang berbatu dan relatif tipis. Ada dua jenis kerak, yaitu kerak benua dan kerak samudera.

Ciri-ciri kerak benua:

  • Memiliki ketebalan sekitar 35 km. Akan tetapi, di beberapa tempat seperti Pegunungan Himalaya yang tinggi, ketebalan kerak benua bisa mencapai 70 km.
  • Kerak benua tersusun atas berbagai jenis batuan. Jenisnya bisa sangat beragam dari satu tempat ke tempat lainnya.
  • Batuan di kerak benua rata-rata berumur 2 miliar tahun, bahkan ada yang mencapai 4 miliar tahun.
  • Batuan di kerak benua memiliki densitas rata-rata 2,7 g/cm3.

Ciri-ciri kerak samudera:

  • Memiliki ketebalan hanya sekitar 7 km.
  • Kerak samudera bersifat homogen, umumnya tersusun atas batuan beku basalt.
  • Batuan di kerak samudra rata-rata berumur 180 juta tahun atau kurang, lebih muda daripada kerak benua.
  • Batuan di kerak samudra memiliki densitas rata-rata 3 g/cm3, lebih padat daripada kerak benua.

2. Mantel

Di bawah kerak Bumi, terdapat lapisan mantel. Mantel merupakan lapisan yang paling mendominasi struktur dalam Bumi. Lebih dari 82% volume Bumi berada di mantel.

Mantel meluas dari kerak hingga kedalaman hampir 2.900 km. Mantel Bumi terbagi menjadi mantel atas dan mantel bawah yang dipisahkan oleh zona transisi.

Ciri-ciri mantel atas:

  • Mantel atas meluas dari batas antara kerak dan mantel hingga kedalaman sekitar 660 km.
  • Didominasi oleh jenis batuan peridotit, yang kaya akan magnesium dan besi.
  • Mantel atas terbagi menjadi litosfer yang kaku dan astenosfer yang lebih lemah.

Ciri-ciri mantel bawah:

  • Mantel bawah meluas dari kedalaman 660 km hingga kedalaman 2.900 km.
  • Mantel bawah mengalami tekanan yang lebih tinggi akibat beban lapisan batuan di atasnya. Oleh karena itu, semakin dalam mantel akan semakin kuat, tetapi memiliki temperatur sangat panas.

Litosfer terbentuk dari kerak dan mantel bagian paling atas. Litosfer ini kemudian terbagi lagi menjadi lempeng-lempeng Bumi.

Lempeng Bumi terus aktif bergerak, meskipun kita tidak bisa merasakannya. Akibat pergerakan ini, terbentuklah pegunungan, gunung berapi, dan terjadi gempa bumi.

3. Inti

Inti adalah lapisan Bumi yang paling dalam. Komposisi inti Bumi diperkirakan terdiri atas besi dan nikel, dengan sedikit oksigen, silikon, dan sulfur.

Inti Bumi mengalami tekanan yang sangat ekstrem sehingga memiliki densitas yang tinggi. Material kaya besi dalam inti memiliki densitas rata-rata hingga 11 g/cm3.

Inti Bumi terbagi menjadi dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam.

Ciri-ciri inti luar:

  • Inti luar berupa lapisan cair dengan tebal sekitar 2.260 km.
  • Medan magnet Bumi terbentuk dalam lapisan ini akibat pergerakan besi.
  • Temperatur di inti luar mencapai sekitar 2.000-4.000°C.

Ciri-ciri inti dalam:

  • Inti dalam berupa bola dengan radius 1.216 km atau sekitar 19% dari radius Bumi.
  • Besi di inti dalam berbentuk padat karena tekanan yang sangat tinggi, meskipun temperaturnya lebih tinggi daripada inti luar.
  • Temperatur di inti dalam mencapai sekitar 5.000°C.
fbWhatsappTwitterLinkedIn