Daftar isi
Pulau Jawa adalah salah satu pulau terbesar ke 5 di Nusantara dan ke 13 di dunia. Luas Pulau Jawa yakni 126.700 kilometer dengan populasi 145 juta jiwa. Pulau Jawa menjadi pulau paling padat di Indonesia yang menampung 60 persen dari total penduduk Indonesia.
Pulau jawa memiliki sejarah yang panjang karena telah dihuni oleh manusia sejak jutaan tahun lalu. Bahkan para ahli meyakini Pulau Jawa berkaitan dengan evolusi homo erectus dan homo sapiens.
Dari sekian banyaknya penduduk Jawa, mereka berasal dari kelompok atau suku yang berbeda. Di bawah ini adalah daftar suku-suku yang mendiami Pulau Jawa.
Suku Jawa adalah suku terbesar yang ada di Pulau Jawa sekaligus di Indonesia. Berdasarkan sebuah data, penduduk suku Jawa mengisi 40,22 persen dari total populasi Indonesia. Wilayah persebaran orang Jawa mencakup hampir seluruh pulau yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Bahkan suku ini juga bermigrasi ke luar pulau.
Suku Jawa diperkirakan datang ke Indonesia pada 1500 SM–1000 SM. Mereka adalah orang-orang keturunan dari ras Austronesia. Beberapa kebudayaan Jawa yang paling terkenal adalah batik dan seni pertunjukan wayang.
Suku Sunda juga merupakan salah satu suku terbesar yang ada di Pulau Jawa dan juga di Indonesia. Populasi orang Sunda ada sekitar 36.701.670 jiwa atau 15 persen dari total penduduk Indonesia.
Orang-orang dari Suku Sunda disebut sebagai Urang Sunda. Para ahli memperkirakan suku ini datang hampir bersamaan dengan Suku Jawa.
Suku Sunda diyakini lebih dulu datang daripada Suku Jawa. Bahkan orang-orang Sunda adalah yang pertama kali mendirikan kerajaan di Nusantara yakni Kerajaan Salakanagara. Suku Sunda menyebar ke berbagai penjuru pulau yang meliputi Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah di bagian barat.
Wilayah-wilayah yang dihuni oleh suku Sunda disebut sebagai Pasundan. Beberapa kebudayaan dari Suku Sunda yang paling terkenal adalah senja tari jaipongan, tari topeng serta seni pertunjukan wayang golek.
Suku Bawean adalah sebutan untuk kelompok masyarakat yang mendiami salah satu pulau di Jawa yakni Pulau Bawean. Lokasinya yakni berada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Orang-orang Suku Bawean merupakan hasil perkawinan silang antara Suku Madura, Melayu, Suku Jawa, Suku Banjar, Bugis, dan Makassar yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
Ada beberapa teori yang menyatakan tentang asal usul orang Bawean. Teori pertama mengatakan orang Bawean datang dari pada tahun 1819 di Malaka yakni seseorang bernama Tok Anyar. Teori kedua mengatakan Suku Bawean datang pada tahun 1824 pada masa kolonial Inggris.
Selain berada di Pulau Bawean mereka juga menyebar ke Kuala Lumpur, Johor Bahru, Melaka, Seremban dan Ipoh. Kebudayaan Suku Bawean yang terkenal adalah seni bela diri pencak Bawean dan tradisi cukup jambul serta masih banyak lagi.
Suku Betawi adalah adalah salah satu suku di Jawa yang mendiami wilayah DKI Jakarta dan sebagian Jawa Barat. Suku ini diperkirakan mulai terbentuk sejak tahun 1815 hingga 1893. Jumlah total suku Betawi ada 6.807.968 jiwa yang artinya mengisi 2,88 persen penduduk Indonesia.
Menurut penelitian asal-usul Suku Betawi yakni dari perkawinan campur antara berbagai etnis yang datang pada masa kolonial Belanda. Orang-orang Betawi berbicara dalam bahasa Indonesia namun dengan logat betawi yang khas yakni berakhiran dengan huruf “e”. Orang Betawi memiliki kebudayaan yang khas dan terkenal yakni berbalas pantun, seni musik gambang kromong dan alat musik tanjidor.
Suku Samin merupakan salah satu suku di Pulau Jawa yang keberadaannya jarang diketahui oleh banyak orang. Hal itu karena suku ini termasuk suku yang lebih suka mengisolasi diri dari dunia luar. Pada mulanya orang-orang Samin adalah kelompok yang dibentuk oleh Samin Surosentiko untuk melawan para penjajah.
Perlawanan yang mereka berikan kepada penjajah tidak dalam bentuk kekerasan melainkan dengan menolak untuk membayar upeti.
Mereka hidup berkelompok di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur serta di kawasan pegunungan Kendeng. Orang-orang samin berbicara dalam bahasa Jawa ngoko dan tidak memiliki tingkatan bahasa. Populasi suku ini tidak begitu banyak yakni hanya 5 persen dari penduduk Jawa.
Suku Osing adalah sebutan yang digunakan untuk orang-orang yang tinggal di Jawa Timur khususnya di Banyuwangi. Mereka kerap disebut juga sebagai lare osing atau Laros dan Wong Blambangan. Orang-orang suku Osing adalah keturunan dari kerajaan Blambangan yang menganut agama Hindu.
Ketika VOC datang orang-orang ini menilai untuk tunduk dan membentuk komunitas tersendiri hingga menciptakan kebudayaan yang berbeda dengan suku Jawa dan suku lainnya. Bahkan bahasa yang digunakan pun berbeda dimana bahasa Osing merupakan perkembangan dari bahasa Jawa Kuno. Kebudayaan suku Osing yang masih bertahan hingga saat ini adalah tradisi tumpeng sewu dan barong ider bumi.
Suku Tengger adalah kelompok masyarakat yang mendiami wilayah Jawa Timur khususnya di pegunungan Bromo-Tengger-Semeru. Namun mereka juga menyebar ke wilayah Jatim lainnya seperti Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Probolinggo.
Menurut sejarah suku Tengger adalah keturunan dari Raden Kusuma yang merupakan anak terakhir dari Roro Anteng dan Joko Seger yang berasal dari Kerajaan Kediri.
Suku Tengger adalah suku yang terus menjunjung tinggi adat istiadat dan kebudayaannya. Contoh kesenian yang masih terus dipertahankan adalah kesenian jaranan, bentangan, upacara Yadnya Kasodo dan masih banyak lagi.
Suku Madura juga merupakan salah satu suku besar di Indonesia dengan total populasi 7.179.356 juta penduduk. Suku Madura adalah etnis yang mendiami wilayah Madura, Jawa Timur.
Wilayah persebaran suku Madura cukup luas yakni meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Ciri khas mereka ada pada gaya berbicaranya yang terdengar keras dan terkesan kasar.
Salah satu tradisi dari suku Madura terkenal hingga ke mancanegara yakni tradisi karapan sapi yang diadakan setiap tahun pada bulan Agustus atau September. Selain karapan sapi ada pula tradisi lainnya yaitu tradisi ojung.
Suku Baduy adalah salah satu suku yang mendiami Pulau Jawa khususnya di Provinsi Banten. Jumlah mereka diperkirakan ada sekitar 26.000 jiwa dan sebagian besar menutup diri dari dunia luar. Suku Baduy yang memilih untuk hidup secara tradisional disebut sebagai Baduy Dalam sedangkan yang sudah tersentuh dunia luar disebut sebagai Baduy Luar.
Suku Baduy dipercaya sebagai keturunan dari Kerajaan Pajajaran yang mengasingkan diri ke Pegunungan Kendeng. Sedangkan teori para ahli mengatakan bahwa nenek moyang Suku Baduy sudah ada sejak ribuan tahun lalu mendiami wilayah Kaolotan. Kebiasaan orang Baduy yang paling khas adalah pakaiannya yang serba hitam serta tidak mengenakan alas kaki.