10 Suku yang Mendiami Hutan Amazon

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hutan Amazon adalah salah satu hutan yang ada di Bumi dan merupakan yang terbesar. Luas hutan ini mencapai 6,7 juta km persegi dan melintasi 8 negara yakni Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guyana, Peru, Suriname dan Venezuela. Hutan ini dikenal sebagai hutan yang berbahaya karena terdapat banyak hewan-hewan buas mematikan hidup di dalam sana. 

Ada beberapa kelompok manusia yang tinggal di Amazon. Berdasarkan data dari Coordinator of Indigenous Organizations of the Amazon Basin (COICA) ada 350 kelompok etnis penduduk Amazon dan 9% dari mereka merupakan penduduk pribumi.

Sayangnya dari total suku tersebut sebanyak 60% belum dapat diidentifikasi atau terisolasi. Berikut ini adalah suku-suku asli yang menghuni hutan hujan Amazon. 

1. Suku Tupi

Suku Tupi merupakan suku asli yang ada di Brazil yakni di hutan Amazon. Diperkirakan mereka sudah datang dan menghuni hutan sejak 2.900 tahun lalu kemudian bermigrasi menuju ke selatan dan mulai mendirikan pemukiman di pantai Atlantik di Brasil bagian tenggara.

Mereka sudah ada jauh sebelum masa penjajahan dengan populasi pada abad 15 mencapai 1 juta jiwa. Pada masa itu suku Tupi merupakan suku terbesar di Brazil. 

Suku Tupi terbagi menjadi beberapa sub suku dan masing-masing suku biasanya berjumlah 200-300 jiwa. Namun karena berbagai faktor seperti penyakit, kini jumlah penduduk suku Tupi menurun dan hanya tersisa sub suku Tupinambá yang hidup di negara bagian Bahia. 

2. Suku Yanomami 

Suku Yanomami Atau suku Yanomama adalah penduduk asli hutan hujan Amazon di bagian Brazil dan Venezuela. Mereka adalah salah satu suku paling terasing di dunia bahkan keberadaannya baru diketahui pada awal abad 21.

Populasi mereka ada 16,069 di Venezuela dan 19,420 di Brazil bagian utara. Meski baru berhasil diidentifikasi pada awal abad ini namun laporan pertama mengenai suku Yanomami sudah ada sejak abad 17 oleh seorang penjelajah bernama El Salvadorian. 

Jika pada umumnya sebuah suku akan memilih satu orang sebagai ketua namun suku Yanomami tidak memilikinya. Hal itu karena mereka adalah suku yang menganut kesetaraan. Uniknya mereka akan tinggal di dalam rumah berbentuk yang besar dan terbuka di bagian tengahnya. Rumah tersebut mampu menampung anggota kelompok hingga 400 orang. 

3. Suku Kayapo 

Suku lainnya yang juga merupakan penghuni asli hutan hujan Amazon adalah suku Kayapo. Mereka berada di negara Brazil khususnya di sepanjang sungai Xingu dan di sungai Amazon bagian selatan. Pada tahun 2018 jumlah mereka ada sekitar 8,638 jiwa. 

Penampilan dari suku ini sangat unik dan mencolok karena sekujur tubuh mereka dicat hitam kecuali bagian telapak kaki berwarna merah  Menurut kepercayaan suku Kayapo nenek moyang mereka belajar berinteraksi dari serangga sehingga agar lebih memahaminya mereka mengecat tubuh mereka. Selain itu warna hitam membantu mereka ketika berburu. 

4. Suku Awá

Suku Awá merupakan salah satu penghuni asli Amazon yang kini keberadaannya terancam punah. Populasi mereka kini hanya tersisa tidak lebih dari 500 jiwa. Selain itu mereka juga suku paling terasing di dunia. Suku Awa mulai menempati pedalaman Amazon pada abad ke 19 untuk menghindari serangan orang-orang Eropa. 

Karena hidup terisolir maka kehidupannya pun tidak tersentuh oleh modernisasi dan hidup menyatu dengan alam. Bahkan orang-orang suku Awa memiliki kelihatan seperti monyet dan mereka akan menyusuinya hingga dewasa. 

5. Suku Akuntsu

Suku Akuntansi adalah kelompok kecil yang mendiami Amazon di Brazil tepatnya di Rondonia. Mereka adalah korban genosida yang dilakukan oleh seorang peternak sapi pada tahun 1980 di Brazil. Atas kejadian tersebut hanya menyisakan 4 orang saja. Suku ini juga termasuk sebagai suku yang menutup diri dari dunia luar hingga tahun 1970 an. 

6. Suku Ticuna 

Ticuna merupakan suku terbesar di Amazon Brasil dengan jumlah populasi nya yakni 36,377. Mereka juga menyebar ke Amazon Colombia (8,000 jiwa) dan Peru (6,982 jiwa).

Ummumnya manusia akan memilih tinggal di dekat sumber air seperti sungai namun suku ini justru tinggal jauh dari sungai. Hidup mereka juga terisolasi dan baru bersentuhan dengan dunia luar pada masa kolonialisasi Brasil. 

Namun kini mereka sudah hidup lebih modern. Hal itu terlihat dari kepercayaan mereka yang sudah meninggalkan kepercayaan aslinya yaitu Shamanism dan beralih ke Kristen. Mereka juga kini sudah bisa berbicara dalam bahasa nasional sesuai dengan tempat tinggal mereka. 

7. Suku Kaxinawá

Suku Kaxinawá memiliki banyak nama lain seperti Huni Kuin, Cashinahua, Kaschinawa, Kashinawa, Caxinauás. Mereka mendiami hutan hujan Amazon Peru yang meliputi wilayah adat Alto Purs. Selain di Peru suku Huni Kuin juga menyebar hingga ke wilayah Brazil. Total populasi mereka saat ini yakni ada 11.000 jiwa. 

Bahasa yang digunakan oleh suku Huni Kuin adalah bahasa Kaxinawá yang termasuk kelompok bahasa Panoa. Mereka termasuk suku yang tertinggal. Bahkan hanya sekitar 5-10 persen saja yang dapat berbahasa Spanyol dan Peru. Selain itu sebagian besar dari mereka tidak dapat baca tulis dan tidak mengenal huruf. 

8. Suku Nukak 

Suku Bukan disebut juga sebagai Nukak-Maku yakni penduduk asli Kolombia yang terancam punah. Mereka adalah suku pemburu yang menyebar ke hulu lembah barat Amazon.

Mereka adalah suku pedalaman yang tak tersentuh hingga tahun 1981. Sayangnya setengah dari jumlah mereka hilang karena serangan penyakit.  Kini populasi mereka hanya ada sekitar 750 penduduk. 

Mereka bertahan hidup dengan cara bercocok tanam seperti umbi-umbian, cabai, sayur, dan buah. 

9. Suku Asháninka 

Asháninka atau Asháninca adalah suku yang mendiami Amazon Peru dan juga di negara bagian Acre, Brazil. Suku Inca menyebut suku Asháninca sebagai suku Campa. Mereka dikenal sebagai etnis yang pandai berperang untuk melindungi diri dari kebudayaan mereka apabila mendapat ancaman dari dari luar. 

Mereka mempunyai pakaian tradisional yakni jubah panjang dengan lubang hanya untuk kepala dan lengan saja yang disebut sebagai kushma. Tradisi yang khas dari suku ini adalah budaya mewarnai wajah mereka dengan biji buah berwarna merah. Biasanya tradisi melukis wajah dilakukan ketika akan diadakan upacara ritual. 

10. Suku Huaorani 

Huaorani disebut juga suku Waorani, Waodani dan juga suku Waos. Mereka adalah penghuni dari wilayah Amazon Ekuador. Hingga pada tahun 2001 populasi mereka ada 2.500 jiwa.

Sebelumnya, suku Huaorani adalah suku yang terisolir namun sudah sejak 40 tahun terakhir sudah mulai terbuka dengan modernisasi. 

Meski sudah bersentuhan dengan dunia luar namun sebagian dari mereka masih memiliki tinggal di hutan. Bahkan mereka yang masih hidup di hutan tidak mengenakan pakaian sehelai pun. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn