Daftar isi
Sebuah cerita sejarah dapat diakui kebenaranya, apabila didukung dengan berbagai sumber sejarah dan fakta fakta lainnya. Sumber sejarah itu digunakan untuk memperjelas dan juga mendukung semua pernyataan yang dicantumkan dalam pembahasan.
Untuk mendapatkan sumber sejarah yang telah diakui kesahihannya, sejarawan harus melakukan analisis terlebih dahulu. Secara umum, sumber sejarah merupakan kumpulan informasi yang berisikan mengenai peristiwa sejarah, baik dipaparkan secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam perkembangannya, sumber sejarah dibagikan menjadi beberapa jenis.
Berikut pemaparan mendetail mengenai sumber sejarah.
Sumber sejarah tertulis merupakan sumber sejarah yang didapatkan dari berbagai sumber tertulis yang ada. Tulisan berbagai peristiwa sejarah itu seringkali dituliskan dalam secarik kertas, atapun bebatuan.
Banyak media yang digunakan nenek moyang kita pada jaman dahulu, untuk mengekspresikan berbagai perasaan dan pengalaman yang mereka alami.
Tulisan tulisan bersejarah itu menjadi sebuah peninggalan bersejarah bagi kita yang ada saat ini. Banyak sekali sumber sumber tertulis yang dapat kita jadikan sebagai data ataupun fakta pendukung penelitian. Berikut merupakan contoh sumber sumber tertulis,
Sumber sejarah benda merupakan kumpulan data mengenai peristiwa sejarah yang tercantum dalam sebuah aset peninggalan nenek moyang. Aset berharga itu dapat berbentuk sebuah bangunan, masjid, alat atau benda budaya masa lalu, dan lain sebagainya.
Sumber sejarah yang didapatkan secara langsung dari pengakuan seorang saksi mata. Yang mana sebelumnya kita harus memastikan bahwa saksi mata itu melihat semua kejadian masa lalu yang terjadi secara spesifik.
Sehingga nantinya, keterangan yang kita dapat dari ia merupakan keterangan yang benar benar terjadi dan tidak dimanipulasi sama sekali.
Sumber sejarah primer ini dapat ditemukan denganĀ melakukan pengumpulan berbagai keterangan dari para saksi mata sejarah. Dan nantinya akan disempurnakan dengan sumber lainnya seperti catatan sejarah, arsip organisasi dan sebagainya.
Apabila sejarawan tidak dapat menemukan sumber sejarah primer, sebagai rencana kedua, sejarawan dapat mencari sumber sejarah sekunder. Yang nantinya dapat ditemukan atau didapat dari majalah dan koran koran yang pernah diterbitkan.