Sejarah

Taman Nasional Kelimutu yang Mempesona

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Taman nasional yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Taman Nasional Kelimutu atau disingkat TN Kelimutu.

Luas TN Kelimutu adalah sebesar 5.456,5 ha dan TN Kelimutu juga termasuk sebagai objek wisata alam berbasis edukasi.

Sejarah Taman Nasional Kelimutu

Penetapan kawasan Taman Nasional Kelimutu itu terjadi melalui beberapa tahapan yang cukup panjang dan kronologisnya. Dimulai dengan adanya penunjukkan kawasan yang berdasarkan pada Surat Keputusan Residen van Timor en Onderhoorigheden ZB, tanggal 10 Desember 1930 nomor IV dan Surat Keputusan ZB tanggal 15 Agustus 1932 nomor 92/LK yang menetapkan danau tiga warna itu disebut Danau Kelimutu.

Kemudian, Pada tanggal 30 Maret 1982 Gubernur Kepala daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur menunjuk Kawasan Hutan Sokoria seluas ± 5000 Ha yang terletak di Kabupaten Tingkat II Ende sebagai Hutan Wisata yang selanjutnya diberi nama : Taman Wisata Kelimutu. Penunjukkan kawasan ini dilakukan dengan melalui SK. No. 45/BKLH/Tahun 1982.

Selanjutnya, Pada tanggal 2 desember 1983 Menteri Kehutanan menunjuk areal hutan di Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur seluas ± 1.667,962 Ha sebagai kawasan hutan tetap, diantaranya terletak di Kelompok Hutan Sokaria (RTK.52) Pulau Flores. Penunjukkan kawasan ini dilakukan dengan melalui SK. No.89/KPTS-II/1983.

Pada tanggal 1 Februari 1984 terbit berita acara pengumuman Pemancangan Batas Hutan dari Kelompok Hutan Sokaria (RTK.52) tanggal 1 Februari 1984 yang merupakan hasil dari dilakukannya pemancangan batas hutan dilapangan di bulan desember 1983 sampai dengan januari 1984.

Pada tanggal 19 Juni 1984 Panitia Tata Batas menandatangani Berita Acara Tata Batas dari Kelompok Hutan Sokaria (RTK.52) Wilayah Kabupaten Tingkat II Ende.

Kemudian, pada tanggal 4 Oktober 1984 Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan No. 185/KPTS-II/1984 menunjuk Danau Kelimutu dan Kawasan Hutan disekitarnya seluas ± 5000 Ha yang terletak di Daerah Tingkat II Ende Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur sebagai Hutan Suaka Alam cq Cagar Alam seluas 16 Ha, dan sebagai Hutan Wisata cq Taman Wisata seluas ± 4.984 Ha.

Pada Tanggal 6 Maret 1985, Menteri Kehutanan mengesahkan Berita Acara Tata Batas. Selanjutnya pada tanggal 26 februari 1982 Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan No. 279/KPTS-II/1992 merubah fungsi dan menunjuk Cagar Alam Danau Kelimutu dan Taman Wisata Kelimutu di Kabupaten Dati II Ende, Propinsi Tingkat I Nusa Tenggara Timur seluas ± 5000 Ha menjadi Taman Nasional dengan nama “Taman Nasional Kelimutu”.

Pada tanggal 10 oktober terbit berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.679/KPTS-II/1997 tentang Penetapan pengukuhan kawasan Taman Nasional Kelimutu sesuai hasil tata batas 1984 seluas 5.356,5 Ha. Selanjutnya pada tanggal 3 mei 2006 terdapat Keputusan Dirjen PHKA No.SK69/IV-Set/HO/2006 tentang penunjukkan 20 (duapuluh) Taman Nasional sebagai Taman Nasional Model.

Terkahir pada tanggal 8 September 2011 terdapat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: SK.515/Menhut-II/2011 tentang Perubahan Kepmenhut Nomor: 679/Kpts-II/1997 tentang Penetapan Kelompok Hutan Sokoria (RTK 52) P. Flores seluas 5.356,5 ha terletak di Kabupaten Ende DT I NTT sebagai Kawasan Hutan Tetap dengan Fungsi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Kelimutu.

Kondisi Alam Taman Nasional Kelimutu

Setiap taman nasional memiliki kondisi alam masing-masing. Begitu juga dengan Taman Nasional Kelimutu ini ternyata mempunyai topografi yang cukup bervariasi dengan beberapa iklim :

1. Letak dan Topografi Taman Nasional Kelimutu

Taman Nasional Kelimutu terletak di wilayah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara letak administratifnya berada di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Secara geografis Taman Nasional kelimutu ini terletak pada 8°43’ – 8°48’ LS dan 121°44’ – 121°51’ BT. Berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan yang tertuang di SK No.  279/Kpts-II/92 memutuskan bahwa luas kawasan Taman Nasional Kelimutu itu sebesar 5.356,5 hektar.

Selain itu, topografi wilayah Taman Nasional Kelimutu adalah daerah yang bergelombang dengan permukaan berbukit-bukit sampai bergunung-gunung serta memiliki lereng yang curam dan terjal. Jenis tanah dalam kawasan ini terdiri dari tanah regosol, tanah mediteran dan tanah latosol.

2. Iklim dan Hidrologi Taman Nasional Kelimutu

Secara umum, kawasan Taman Nasional Kelimutu itu beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 1.615 sampai 3.363 mm/tahun.

Musim hujan ini dimulai pada bulan desember hingga maret, Sedangkan musim kering terjadi pada bulan oktober sampai bulan november. Diketahui bahwa suhu udara berkisar antara 25,5 sampai 31 derajat Celcius.  

3. Ekosistem Taman Nasional Kelimutu

Kawasan Taman Nasional Kelimutu dibagi menjadi 5 zona yaitu zona inti, zona rimba, zona rehabilitasi, zona pemanfaatan, zona budaya, dan zona khusus. Selain itu, Ekosistem di zona rimba TN Kalimutu adalah ekosistem hutan penggunungan yang berada di ketinggian antara 1.000 – 1.700 mdpl.

Flora dan Fauna Taman Nasional Kelimutu

Setiap taman nasional memiliki kondisi alam masing-masing. Begitu juga dengan Taman Nasional Kelimutu ini ternyata mempunyai topografi yang cukup bervariasi dengan beberapa iklim :

1. Flora Taman Nasional Kelimutu

Terdapat 78 jenis pohon yang terkelompok dalam 36 suku. Suku yang memiliki jenis terbanyak yaitu Euphorbiaceae, Lauraceae, Fabaceae, Moraceae, Myrtaceae, Arecaceae, Actinidiaceae, Ulmaceae, Meliaceae, Melastomataceae, Ericaceae, Rubiaceae, Theaceae, Apocynaceae, dan Elaecarpaceae.  

Ditemukan flora endemik di kawasan TN Kelimutu adalah Begonia kelimutuensis atau Uta onga, Rhododendron renschianum atau Arangoni, Alstonia scholaris atau Jita (pulai), dan Timonius timon atau upe.

2. Fauna Taman Nasional Kelimutu

Terdapat berbagai macam jenis burung yang dimulai dari burung pemangsa, burung pemakan bangkai, burung pemakan serangga, burung pemakan biji-bijian, burung pemakan ikan sampai burung pengisap madu.

Salah satu jenis burung yang dapat di temukan di wilayah Danau Coklat adalah burung elang. Ditemukan juga hewan reptil seperti ular tikus, kadal, ular hijau ekor merah, dan biawak.

Selain itu, terdapat beberapa jenis fauna lainnya seperti hewan mamalia. Hewan mamalia pada kawasan TN Kelimutu yakni Bajing Kelapa, Codot Nusa Tenggara, Landak Jawa, Monyet Kera, Cecandu Pisang Kecil, Otomops Alor, Tikus Betu, Tikus Besar Flores, Musang Luwak, Tikus Polynesia, Tikus Ladang, Tikus Lawo, Tikus Sumba/Tikus Rumah, Munggis Rumah, Cucurut, dan Babi Flores.

Kegiatan Dan Destinasi Wisata Taman Nasional Kelimutu

Terdapat beberapa destinasi wisata yang dapat dikunjungi di Taman Nasional Kelimutu. Berikut adalah destinasi beserta penjelasannya :

1. Danau Kalimutu

Danau Kelimutu terdiri dari tiga danau kawah, antara lain yaitu Tiwu Ata Polo, Tiwu Nuwamuri Ko’ofai dan Tiwu Ata Bupu. Masing-masing danau tersebut memiliki warna yang selalu berubah-ubah. Adapun warna Tiwu Ata Polo itu berwarna merah, Tiwu Nuwamuri Ko’ofai itu berwarna biru, dan Tiwu Ata Bupu itu berwarna hijau.

Kegiatan yang dapat dilakukan di objek wisata tersebut adalah menikmati pemandangan alam, fotografi, dan melihat burung.

2. Arboretum

Arboretum adalah sarana Pendidikan mengenai keanekaragaman hayati flora di wilayah flores. Arboretum ini sebagai kawasan objek wisata alam, pengembangan ilmu pengetahuan serta Pendidikan konservasi.

Kegiatan yang dapat dilakukan di objek wisata tersebut adalah menikmati pemandangan alam, menambah pengetahuan, berfoto, mendengar kicauan burung dan melihat burung.  

3. Insektarium

Insektarium ini sebagai kawasan objek wisata Pendidikan konservasi dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Kegiatan yang dapat dilakukan di objek wisata tersebut adalah menikmati pemandangan alam, menambah pengetahuan, berfoto, dan melihat burung.  

4. Camping Ground dan Jalur Trekking

Camping ground dan Jalur Trekking ini sebagai kawasan objek wisata petualangan di Taman Nasional Kelimutu. Kegiatan yang dapat dilakukan di objek wisata tersebut adalah menikmati pemandangan alam, berfoto, mendengar kicauan burung dan melihat burung.  

Masyarakat Dan Budaya Taman Nasional Kelimutu

Kebudayaan yang ada pada kawasan TN Kelimutu adalah Masyarakat Lio atau lebih dikenal dengan Suku Lio. Masyarakat Lio hidup dalam komunitas adat masing-masing dan dalam satu desa terdapat beberapa komunitas adat.

Di dalam komunitas adat tersebut terdapat sistem sosial yang terdiri atas struktur, fungsi dan kultur. Diyakini oleh masyarakat suku Lio, bahwa terdapat tradisi adat yang kuat sehingga kemudian diwariskan secara turun temurun dan dikenal hingga kini dikenal sebagai tradisi adat Lio.

Suku Lio memiliki peradaban hidup dan keterampilan yang berbeda-beda seperti ada yang terampil berburu, ada yang mahir berlayar, ada yang mahir menangkap ikan, menanam padi ladang, menenun dan sebagainya.

Selain itu, salah satu kesenian dari Suku Ende-Lio adalah Gawi. Gawi merupakan tarian khas daerah yang seringkali digunakan untuk berbagai macam upacara adat, termasuk upacara adat tahunan Pati’ka yang dilaksanakan setiap tanggal 14 Agustus di Danau Kelimutu.

Pengelola Kawasan Dan Mitra Taman Nasional Kelimutu

Pengelolaan kawasan TN Kelimutu dipegang oleh Balai Taman Nasional Kelimutu yang dibawahi langsung oleh Kementerian kehutanan. Balai Taman Nasional  adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

Namun ada juga satuan Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) yang ditugaskan dalam pengelolaan kawasan konservasi. Sedangkan mitra Taman Nasional Kelimutu antara yaitu dengan kelompok Tani Rimbawan Desan Nduaria, Kelompok Desa Adat Saga, SPKP Desa Wologai Tengah, dan Desa Saga.

Peraturan Taman Nasional Kelimutu

Terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi ketika berkunjung ke Taman Nasional Kelimutu antara lain adalah sebagai berikut :

  • Pengunjung wajib mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap.
  • Pengunjung hanya dapat mendaftarkan lima orang dalam satu rombongan saat booking online, Namun, diharapkan booking dilakukan lima hari sebelum kedatangan.
  • Pengunjung wajib menunjukkan formulir konfirmasi dan identitas diri di loket.
  • Pengunjung menjaga kebersihan kawasan wisata.

Akses Menuju Kawasan Taman Nasional Kelimutu

Terdapat 2 akses jalan menuju ke area Taman Nasional Kelimutu itu antara lain adalah akses jalur utama dan akses jalur menuju tempat lokasi wisata di TN Kelimutu. Jalan utama kawasan TN Kelimutu sudah termasuk kondisi jalan yang sangat layak.

Serta sudah dibangun dengan aspal yang lebar sehingga semua jenis kendaraan sudah dapat melintas. Sedangkan akses jalur menuju tempat lokasi wisata di TN Kelimutu menggunakan jalur tracking.

Selain itu, perjalanan ke Ende memang jauh dan membutuhkan waktu lama. Sehingga terdapat rute alternaf yakni melalui jalur udara dari Kupang menuju Ende atau dari Kupang sampai Maumere jalur udara kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat selama kurang lebih 4 jam menuju Ende.

Fasilitas Dan Transportasi Taman Nasional Kelimutu

Fasilitas yang tersedia di TN Kelimutu antara lain yakni toilet, warung makanan, parkiran, papan petunjuk, papan informasi, tempat peristirahatan, dan penginapan/losmen bagi wisatawan yang masih layak dan semuanya dapat berfungsi.

Sedangkan untuk fasilitas transportasi umum dengan tujuan ke Ende atau Wisata Danau Kelimutu masih tergolong terbatas. Sehingga disarankan untuk lebih baik menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan sewa atau ikut travel agent.