TAM: Pengertian, Tujuan, Kelebihan dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Technology Acceptance Model (TAM) yang diperkenalkan oleh Davis (1986) merupakan varian dari TRA yang dirancang khusus untuk memodelkan penerimaan pengguna terhadap sistem informasi. 

TAM bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang faktor-faktor umum dalam penerimaan komputer yang dapat menjelaskan perilaku pengguna di berbagai teknologi komputasi pengguna akhir dan kelompok pengguna, sekaligus hemat biaya dan sehat secara teoritis.

Sebelum munculnya model TAM, terdapat teori yang dikembangkan oleh Martin Fishbein dan Icek Ajzen (1975, 1980) yang dikenal dengan Theory of Reasoned Action (TRA). Definisi TAM

Apa Itu Technology Acceptance Model

Technology Acceptance Model

Model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model, TAM) adalah salah satu model yang dirancang untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan penggunaan teknologi komputer.

Venkantesh (2002) memodifikasi model TAM  dengan menambahkan variabel trust yang disebut: Trust Enhanced Technology Acceptance Model yang menguji hubungan antara TAM dan variabel trust.

Varian lain dari TAM adalah Trust and Risk  Technology Acceptance Model (TRITAM), yang menggunakan variabel kepercayaan dan risiko bersama dengan variabel TAM (Lui dan Jamieson, 2003).

Technology Acceptance Model (TAM) adalah model yang dirancang untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan penggunaan teknologi komputer. Pertama kali dilakukan oleh Fred Davis pada tahun 1986.

TAM merupakan hasil pengembangan dari teori penalaran tindakan. TRA sebelumnya dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1980.

Tujuan TAM

Tujuan TAM adalah untuk menggambarkan dan memprediksi penerimaan  pengguna dari sebuah sistem informasi. TAM memberikan landasan teoritis untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi dalam suatu organisasi.

TAM menjelaskan hubungan kausal antara keyakinan (manfaat dan kemudahan penggunaan sistem informasi) dengan perilaku, tujuan/kebutuhan, dan penggunaan aktual pengguna sistem informasi.

Manfaat Technology Acceptance Model (TAM)

Persepsi manfaat manfaat teknologi dapat diukur dengan beberapa faktor sebagai berikut (Wijaya, 2006):

  1. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan produktivitas pengguna.
  2. Pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan kinerja pengguna.
  3. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan oleh pengguna.

Faktor Technology Acceptance Model (TAM)

Faktor penyebab pengalaman nyata terkait erat dengan faktor kedua dalam TAM, yaitu persepsi kemudahan penggunaan teknologi. Menurut Wijaya (2006), beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan teknologi, yaitu:

  1. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri, seperti pengalaman pengguna menggunakan teknologi yang sesuai. Pengalaman yang baik dari pengguna dengan masing-masing teknologi  mempengaruhi bagaimana pengguna mempersepsikan teknologi.
  2. Faktor lainnya adalah reputasi teknologi yang diperoleh pengguna. Reputasi yang baik yang didengar oleh pengguna meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi tersebut dan sebaliknya.
  3. Faktor ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan  teknologi adalah adanya mekanisme pendukung yang handal. Keunggulan Verifikasi Teknologi TAM 

Kelebihan Technology Acceptance Model (TAM)

Memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :

  1. TAM adalah model perilaku berguna yang menjawab pertanyaan mengapa banyak sistem TI tetap tidak diterapkan karena pengguna tidak berniat menggunakannya.
  2. TAM dibangun di atas landasan teori yang kuat.
  3. TAM telah diuji dalam banyak penelitian dan hasilnya sebagian besar mendukung dan menyimpulkan bahwa TAM adalah model yang baik.
  4. Keunggulan utama TAM adalah modelnya yang parsimoni, yaitu model yang sederhana namun valid. Perceived usefulness Perceived ease of use Sikap terhadap penggunaan teknologi Behavior Intention to use technology Real external variable of technology 2.1.6.2

Kekurangan Technology Acceptance Model (TAM)

TAM juga memiliki beberapa kekurangan yaitu sebagai berikut :

  1. TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat umum tentang niat dan perilaku pengguna sistem saat mengadopsi sistem TI.
  2. Perilaku pengguna sistem teknologi informasi di TAM tidak dikendalikan oleh kontrol perilaku, yang membatasi niat perilaku manusia. Kontrol perilaku ini menjelaskan mengapa seseorang memiliki niat perilaku yang berbeda dalam situasi yang sama.
  3. Dalam TAM, perilaku yang diukur haruslah pengguna atau penggunaan aktual dari teknologi tersebut.
  4. Dalam studi TAM, kebanyakan hanya sistem informasi yang digunakan.
  5. Beberapa penelitian TAM menggunakan mata pelajaran mahasiswa.
  6. Sebagian besar studi TAM  hanya menggunakan satu mata pelajaran dari jenis yang sama, seperti hanya organisasi, departemen, atau kelompok siswa tertentu.
  7. Studi ini biasanya merupakan studi cross-sectional yang hanya mencakup satu periode waktu tetapi berisi beberapa sampel individu.
  8. Secara umum, model penelitian TAM tidak dapat sepenuhnya menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel dalam model.

Contoh Technology Acceptance Model (TAM)

 Penelitian ini menggunakan model penerimaan teknologi untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan informasi keuangan daerah (SIPKD). TAM menyatakan bahwa dua keyakinan menentukan niat perilaku untuk menggunakan sistem informasi: perceived usefulness (POU) dan perceived ease of use (PEU).

POU didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem akan meningkatkan kinerja mereka. PEU didefinisikan sebagai sejauh mana orang percaya bahwa suatu sistem mudah digunakan. Kajian ini menganalisis penerimaan SIPKD dalam konteks penerimaan  pengguna.

Pengguna adalah pegawai pemerintah daerah yang wajib melengkapi SIPKD. Analisis berfokus pada bagaimana pengguna mempersepsikan SIPKD yang harus mereka lakukan. Persepsi pengguna yang dianalisis adalah persepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan SIPKD dan persepsi pengguna terhadap manfaat SIPKD dalam pekerjaannya.

Kajian dilakukan di SIPKD  Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Responden penelitian ini adalah 67 orang dari berbagai instansi di wilayah Yogyakarta Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi manfaat berpengaruh terhadap penggunaan SIPKD, namun persepsi kemudahan penggunaan tidak.

  • Contoh Kasus 3: Penerapan  Technology Acceptance Model (TAM) pada Penerimaan KRS Online (STUDI KASUS: Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang)

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi prediktor kepercayaan mahasiswa ilmu komputer dan menganalisis ilmu komputer ‘penggunaan keyakinan. fasilitas KRS online dengan menggunakan pendekatan technology acceptance model (TAM) dimana variabel yang dianalisis adalah perceived ease of use (PEU), perceived usefulness (PU), behavioral intention (BITU) dimana respondennya adalah mahasiswa ilmu komputer Universitas Bina Darma Palembang.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Saat tahap pengujian dilakukan dengan  uji validitas, uji reliabilitas dan uji korelasi dengan variabel PEU dan PU.

Analisis diskriminan dilakukan untuk mengetahui prediksi tingkat kepercayaan diri siswa. Software SPSS sebagai pengolah data. Hasil yang diharapkan berasal dari variabel uji coba independen, yang penting dalam menentukan prediksi tingkat kepercayaan diri siswa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn