Teori Mekkah: Pengertian – Dasar Teori dan Kelemahan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat Indonesia adalah Islam yakni sebanyak 21 dari total di dunia. Diperkirakan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 masehi namun bagaimana cara ajaran nabi Muhammad ini masuk ke Nusantara masih belum dapat dipastikan. Sehingga banyak teori-teori muncul yang datang dari para ahli mengenai siapa yang menyebarkan Islam di Indonesia pertama kali. 

Setidaknya ada 5 teori yaitu Teori Mekah, Teori China, Teori Persia, Teori Gujarat, dan Teori Sufi. Pembahasan kali ini kita akan berfokus pada Teori Mekah yang telah terangkum di bawah ini. 

Apa Isi Teori Mekah 

Teori Mekah adalah teori mengenai masuknya agama Islam ke Nusantara melalui bangsa Mekah yang ada di Arab. Menurut teori ini Islam sudah masuk ke Indonesia pada awal masa kalender Hijriah atau sekitar abad ke 7 Masehi, Teori ini menguatkan teori sebelumnya yakni teori Arab yang menyatakan bahwa Islam dibawa oleh pedagang Arab. 

Meski menguatkan namun ada sedikit perbedaan terhadap kedua teori ini. Teori Mekah menekankan bahwa tujuan datangnya bangsa Arab ke Indonesia bukan lah dilandasi oleh faktor ekonomi melakukan dorongan dan motivasi untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok bumi. 

Pencetus Teori Mekkah  

Teori Mekkah dikemukakan oleh seorang ulama besar sekaligus  H. Abdul Malik Karim Amrullah dari Indonesia yakni Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo atau lebih dikenal sebagai  H. Abdul Malik Karim Amrullah yang kemudian disingkat menjadi HAMKA. Tokoh yang akrab disapa Buya HAMKA ini mengemukakan teori ini pertama kali pada acara perngatan Perguruan Tinggi Islam Negeri atau PTIN di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1963.

Dalam pidato tersebut Buya HAMKA membantah teori Gujarat yang mengatakan bahwa Islam di Indonesia dibawa oleh pedagang Gujarat pada abad ke-13.  Menurutnya Islam dibawa oleh bangsa Arab setelah wafatnya Rasulullah atau pada masa kekhalifahan. Islam tersebar luas hingga ke Spanyol dan Afrika pada abad ke 8 dan pada masa Dinasti Bani Umayah, Islam mulai masuk ke Indonesia. 

Tokoh Pendukung Teori Makkah 

Teori masuknya Islam berdasarkan Teori Makkah ini mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak seperti Van Leur, H. Johns, T.W Arnold, Naquib Al Attas, Keyzer, M. Yunus Jamil, Crawfurd. Lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini. 

  • Sir Thomas Walker Arnold

Sir Thomas Walker Arnold lebih dikenal dengan nama T.W Arnold merupakan seorang orientalis dan sejarawan seni rupa Islam berkebansaan Inggris. Ia setuju dengan dengan teori milik Buya HAMKA yaitu Teori Mekah. T.W Arnold mengatakan bahwa pada abad ke 7 sampai dengan abad ke 8 banyak pedagang dari Arab yang memenuhi Koromandel hingga Malabar yang wilayah perairan Arab yang digunakan untuk kegiatan perdagangan. 

Orang-orang itu kemudian berpindah tempat dan memilih Indonesia. Kedatangannya membawa serta agama mereka yaitu agama Islam. 

  • Sir John Crawford

Tokoh lain yang mendukung teori Mekah adalah Sir John Crawford adalah lebih dikenal sebagai Crawford. Penulis dan dokter asal Inggris ini mengatakan bahwa Islam datang langsung dari bangsa Arab. Hal tersebut didasarkan pada mazhab yang digunakan oleh kaum muslimin pada masa lalu sama dengan yang digunakan di Arab yaitu mazhab Syafi’i.  

  • Naquib Al-Attas

Syed Naquib Al-Attas atau lebih dikenal sebagai Naquib Al-Attas saja merupakan seorang Ilmuwan Islam yang telah memberikan banyak pengaruh. Ia mendukung teori Mekah sebab tidak ada catatan mengenai pengarang Islam dari Gujarat atau India dalam seluruh literatur agama Islam sebelum abad ke 17. 

  • Naskah Kuno

Buya HAMKA juga menjelaskan penemuannya dalam naskah kuno yang kemudian ia tulis dalam buku Sejarah Umat Islam tahun 1997. Naskah kuno tersebut memberikan informasi bahwa bangsa Arab sudah datang dan menetap di Nusantara sejak tahun 625 masehi di sekitar Pantai Barat Sumatera. 

  • Makam Syekh Rukunuddin 

Selain makan Fatimah binti Maimun, sebuah makam muslim kuno juga ditemukan di Sumatera Barat. Makam tersebut adalah milik Syekh Ruknuddin yang diketahui merupakan anak didik dari Mufti Makkah Syekh Said Yamani yakni guru besar dari Arab. 

Makam tersebut bertanggal 13 Safar 48 Hijriah dalam usia 102 tahun lebih 2 bulan. Artinya Syekh Rukunudin meninggal pada masa kekhalifahan Dinasti Umayyah.

Bukti Teori Mekah 

Dalam mencetuskan teori Mekah, Buya HAMKA dan para tokoh pendukung lainnya tentu memiliki bukti yang menjadi dasar dan penguat pendapat mereka. Berikut ini adalah bukti yang mendasari teori Mekah. 

  • Perkampungan Muslim di Sumatera Barat

Bukti pertama yang menjadi dasar teori Mekah adalah adanya perkampungan orang-orang Islam di wilayah Barus, Sumatera Barat. Menurut teori Mekah perkampungan ini didirikan oleh bangsa Arab yang merupakan utusan dari Dinasti Umayah yakni kekhalifahan Islam di Timur Tengah pada tahun 661 M

Orang-orang Dinasti Umayah tersebut  diutus untuk menyebarkan agama Islam ke China dengan melalui jalur laut. Namun sebelum sampai ke China, mereka singgah terlebih dahulu ke Sumatera tepatnya di bagian barat. Orang-orang ini kemudian menetap dan mendirikan perkampungan sekaligus menyebarkan agama Islam.

  • Mazhab Syafi’i Samudera Pasai 

Mazhab adalah sebuah pandangan mengenai suatu peraturan atau hukum dalam ajaran Islam. Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Nusantara yang didirikan pada abad ke 13.  Diketahui kerajaan yang didirikan oleh Meurah Silu ini menggunakan mazhab imam Syafi’i. Mazhab ini adalah mazhab yang banyak dianut oleh orang-orang di Arab.   

Mazhab ini bahkan menjadi mazhab yang paling banyak digunakan oleh umat Islam di Indonesia hingga saat ini. Kesamaan ini lah yang mendasari Samudera Pasai mendapatkan ajaran Islam dari bangsa Arab dan disebarkan juga kepada rakyatnya. 

  • Gelar Raja Samudera Pasai 

Selain bermazhab sama, ada kesamaan lain diantara kerajaan Samudera Pasai dan raja di Arab. Kesamaan tersebut adalah gelar yang digunakan oleh penguasa kedua kerajaan ini yaitu Al-Malik. Meurah Silu mendapatkan gelar Al-Malik setelah naik tahta sehingga namanya berganti menjadi Sultan Malik al- Saleh. 

  • Makam Siti Fatimah binti Maimun

Siti Fatimah Binti Maimun adalah seorang pendakwah wanita yang berasal dari pulau Jawa yang hidup pada abad 11 Masehi. Makamnya berhasil ditemukan di Dusun Leran, Desa Pesucian, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Jawa Timur pada tahun 1911. 

Penemuan dari Jean Pierre Moquette ini merupakan arkeolog Islam tertua yang pernah ditemukan di Nusantara. Makam tersebut bertuliskan menggunakan kaligrafi Arab dengan gaya Kufi yakni sebuah gaya huruf tertua yang berasal dari Arab. Penemuan ini menguatkan teori Mekah yang menegaskan bahwa Islam di Nusantara datang dari bangsa Arab. 

Hikayat adalah karya sastra kuno yang berbentuk prosa. Para raja Samudera Pasai menuliskan beberapa hikayat dimana salah satunya mengisahkan ada seorang bagsa Arab yang berkunjung kekkerajaan. Hikayat tersebut mengatakan Syaikh Ismail datang dari Mekkah, Arab Saudi ke Samudera Pasai melalui Malabar. 

Syaikh Ismail kemudian mengislamkan rajanya yaitu Meurah Silu kemudian memberikannya gelar Sultan Malik al- Saleh. 

Kelemahan Teori Mekah

Meski Teori makkah adalah pandangan masuknya Islam ke Nusantara yang paling banyak mendapat dukungan serta dasar teori namun masih memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut tentu menjadi kelemahan teori ini. Dalam teori Buya HAMKA ini kurang dijelaskan mengenai fakta-fakta peranan bangsa Arab dalam penyebaran ajaran Islam di Nusantara. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn