Daftar isi
Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keberagaman mulai dari suku, ras, bahasa, dialek hingga agama. Sesuai dengan sila pertama pancasila maka setiap warga negara Indonesia berhak untuk menganut kepercayaan dan agama yang diyakininya.
Salah satu agama yang ada di Indonesia adalah agama Islam yang telah masuk sejak abad ke-7 melalui jalur perdagangan bangsa Persia. Sehingga tak heran jika di Indonesia sangat mudah menemukan masjid sebagai tempat ibadah umat Islam.
Dari sekian masjid yang ada di Indonesia berikut ini adalah yang tertua dan masih bertahan hingga hari ini.
1. Masjid Wapauwe
Maluku sejak dahulu dikenal dengan tanahnya yang subur dan kaya akan rempah-rempah sehingga menarik banyak pedagang dari berbagai bangsa termasuk pada saudagar Islam. Selain berdagang mereka turut menyebarkan agama Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan penyebaran agama Islam di Maluku adalah masjid Wapauwe yang sudah berusia lebih dari 600 tahun.
Masjid ini berdiri di Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah dan dibangun oleh seseorang bernama Jamilu pada tahun 1414 Masehi. Usia tersebut menjadikannya sebagai masjid tertua di Indonesia Timur.
Masjid yang berdiri seluas 10×10 meter dan bermaterial kayu ini masih berdiri kokoh hingga saat ini dan telah dilakukan renovasi pada 1464 dan 1895.
2. Masjid Saka Tunggal
Berlokasi di Desa Cikakak, kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah berdiri sebuah masjid yang didirikan pada tahun 1288 Masehi. Jika perkiraan ini benar maka usia masjid ini lebih tua dari usia Majapahit yang baru ada pada 1293 M.
Masjid ini dibangun oleh salah satu pendakwah yang lama menetap di desa Cikakak yaitu Kyai Mustolih. Keunikan dari masjid ini adalah memiliki 4 sayap yang terbuat dari kayu dan hanya ditopang oleh satu tiang penyangga saja.
Maksud dari 4 sayap tersebut dan 1 penyangga adalah ”papat kiblat lima pancer” yang artinya empat mata angin dengan satu titik pusat.
Bagian dalam masjid yang masih kokoh hingga hari ini dihiasi dengan ornamen-ornamen bernuansa gabungan antara Islam dengan kebudayaan Jawa.
3. Masjid Al Hilal
Masjid yang berada di jalan Syekh Yusuf, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa ini merupakan masjid tertua di Sulawesi Selatan dan juga di Indonesia. Berdiri pada tahun 1603, masjid ini dibangun pada masa pemerintahan raja Gowa ke-14 yakni I Mangngerangi Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tumenanga Ri Gaukanna.
Masjid ini juga dikenal dengan nama masjid Katangka karena pada awal pembangunannya menggunakan material kayu katangka. Dianggap sebagai bangunan bersejarah masjid ini dijaga dan dirawat oleh pemerintah Sulawesi Selatan dengan melakukan revolusi sebanyak 7 kali.
Masjid ini terakhir kali dipugar pada tahun 1980 oleh Gubernur Sulsel. Meski sudah berkali-kali direnovasi namun bentuk asli masjid Katangka ini masih terjaga.
4. Masjid Tuo Kayu Jao
Berdiri sejak abad ke-16 di Dusun 3, Kayu jao, Gn. Talang, Solok, Sumatera Barat masjid Tuo Kayu Jao menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid yang dibangun di wilayah perbukitan ini menjadi saksi penyebaran agama Islam di solok ratusan tahun silam yang yang di bawa oleh Syeh Mansyur, Angku Labai dan Angku Malin.
Ke tiga pendakwah tersebut juga lah yang mendirikan masjid yang dibangun dengan menggunakan kayu jao ini. Bangunannya memadukan antara ornamen Islam dengan sentuhan corak Minangkabau. Masjid ini memiliki tinggi 15 meter dengan ditopang oleh 27 tiang yang menggambarkan suku-suku yang hidup di sekitar masjid.
Selain bangunannya yang masih terjaga hingga hari ini bedug yang digunakan masjid ini pun masih sama dengan bedug pada awal pembangunan.
5. Masjid Mantingan
Masjid Mantingan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa yakni kesultanan Demak. Berada di 5 km dari pusat kota Jepara, Masjid Mantingan berdiri sejak dibangun tahun 1559 M tepatnya pada masa kepemimpinan Ratu Kalinyamat yang merupakan putri dari Sultan Trenggono.
Keunikan dari masjid ini dapat terlihat dari bangunannya yang mengusung perpaduan gaya arsitektur China, Jawa dan Hindu-budha. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk atap limas dan gapura yang berbentuk gerbang candi Bentar pada masjid ini.
6. Masjid Sunan Ampel
Sunan Ampel adalah salah seorang dari walisongo yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Ia bersama dengan sahabatnya yakni Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji membangun masjid Jl. Petukangan I, Ampel, Kec. Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur pada tahun 1421.
Tempat ibadah sekaligus pusat penyebaran agama Islam ini berdiri di atas tanah seluas 120 x 180 meter persegi. Bangunannya terbuat dari kayu jati dengan mengusung gaya perpaduan antara Jawa Kuno dan Arab Islami.
Ciri khas dari masjid ini adalah menara yang menembus ke atap dan dasarnya berasa di dalam bangunan. Menara ini dapat berada di bagian selatan masjid dan telah mengalami pemugaran sebanyak tiga kali. Menyimpan banyak sejarah, masjid Sunan Ampel ditetapkan sebagai destinasi wisata religi oleh pemerintah kota Surabaya sejak tahun 1972.
7. Masjid Agung Demak
Kota Demak erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam di Jawa mengingat kerajaan Islam pertama berada di provinsi Jawa Tengah ini. Selain itu Demak juga merupakan pusat dari tempat berkumpulnya para wali songo. Sehingga Raden Patah yang merupakan sultan pertama dari Kesultanan Demak memberikan fasilitas tempat yaitu masjid Agung Demak.
Raden Patah mendirikan masjid ini pada abad ke-15 dengan menerapkan atap limas bersusun dan 8 tiang penyangga yang disebut dengan saka Majapahit. Di dalam masjid ini juga menyimpan peninggalan kerajaan Majapahit yakni terdapat pada mimbar khotbah yang diberi nama Dampar Kencono.
Dampar Kencono diberikan oleh Prabu Brawijaya ke V Raden Kertabumi kepada Raden Patah.
8. Masjid Agung Sang Ciptarasa
Sunan Gunung Jati bersama dengan sahabat wali songo lainnya membangun masjid di kompleks Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Masjid yang dibangun pada tahun 1480 tersebut diberi nama Masjid Agung Ciptarasa.
Sunan Gunung Jati mendirikan masjid ini sebagai hadiah untuk istrinya yaitu Nyi Mas Pakungwati. Desain dan interior masjid ini merupakan hasil karya dari arsitek Majapahit yang kala itu menjadi tawanan perang Demak-Majapahit bersama dengan Sunan Kalijaga dan Raden Sepat.
Sehingga jangan heran jika masjid tertua di kota Cirebon ini terlihat seperti perpaduan antara Hindu dan Islam.
9. Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Kalimantan yang sudah berdiri antara tahun 1525-1550 M. Berdiri di di tepi Sungai Kuin, Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan ini didirikan oleh Sultan Suriansyah yang merupakan raja kesultanan Banjar pertama yang memeluk Islam.
Sultan Suriansyah yang juga dikenal sebagai Raden Samudera ini membangun masjid ini dengan mengusung arsitektur tradisional banjar dengan atap tumpang tindih.
Pada bagian puncak masjid Sultan Suriansyah yang asli adalah berupa sungkulan yang terbuat dari kayu ulin namun telah diganti menjadi berbentuk kubah. Meski sudah diganti namun sungkulan tersebut masih tersimpan dengan baik di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru.
10. Masjid Menara Kudus
Di kota Kudus, Jawa Tengah juga terdapat jejak peninggalan dari penyebaran agama Islam di Nusantara yakni masjid Menara Kudus. Masjid yang dikenal juga dengan nama Masjid Al Aqsa Manarat Kudus berada di Jl. Menara, Pejaten, Kauman, Kec. Kota Kudus.
Masjid ini dibangun pada tahun 1549 oleh Syekh Ja’far Shodiq atau lebih dikenal sebagai Sunan Kudus.
Nama “menara” disematkan pada bangunan bersejarah ini karena memiliki menara yang unik sebagai bukti akulturasi antara budaya Hindu dengan Islam. Menara tersebut berdiri di atas tanah seluas 100 meter persegi serta tinggi 18 meter dan masih berfungsi hingga saat ini.
11. Masjid Tuha Indrapuri
Jika berbicara mengenai keislaman di Indonesia maka erat kaitannya dengan kota Aceh yang bahkan dijuluki sebagai Serambi Mekah karena pernah menjadi pusat berkumpulnya calon jamaah haji. Di Tanah Rencong sana terdapat masjid bernama masjid Tuha Indrapuri atau masjid Indrapuri saja.
Masjid tersebut sudah berdiri sejak abad ke 1618 Masehi yang berada di Desa Keude, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar. Sebelum difungsikan sebagai masjid bangunan tersebut merupakan candi Hindu-budha yang sudah datang ke Aceh pada abad ke 10.
Namun dialihfungsikan sejak kekuasaan Sultan Iskandar Muda yang sukses membawa Kerajaan Aceh Darussalam pada masa kejayaannya.
12. Masjid Hidayatullah Saonek
Pengaruh Islam menyebar ke seluruh wilayah Nusantara termasuk di Indonesia Timur yakni Papua. Meski saat ini didominasi oleh Nasrani namun peninggalan-peninggalan agama Islam masih terjaga di sana seperti masjid Hidayatullah Saonek.
Bangunan masjid yang berada di Jl. Hi. Rafana. Kampung saonek, Kabupaten Raja Ampat dibangun pada tahun 1505.
Nama jalan menuju ke masjid ini diambil dari tokoh imam besar yang menyebarkan ajaran Islam di Papua yakni Habib Rafana. Masjid ini berdiri seluas 1.512 meter persegi dengan total luas tanah 12.588 meter persegi.