Teori Tindakan Sosial Max Weber dan Talcot Parsons

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Teori Tindakan Sosial, yang dikembangkan oleh sosiolog Max Weber, adalah sebuah kerangka konseptual dalam ilmu sosial yang mengkaji dan menjelaskan perilaku sosial manusia. Dalam teori ini, tindakan sosial manusia dipahami melalui pemahaman makna subjektif yang melekat pada tindakan tersebut. Hal ini berarti bahwa individu bertindak berdasarkan pemahaman dan interpretasi pribadi mereka terhadap situasi, nilai, dan tujuan mereka.

Inti dari Teori Tindakan Sosial adalah pemahaman makna subjektif dan pentingnya memahami perspektif individu dalam menganalisis tindakan sosial. Teori ini juga mencakup konsep rasionalitas dalam tindakan sosial dan mempertimbangkan peran struktur sosial serta agensi individu dalam membentuk perilaku sosial.

Dengan pendekatan ini, Teori Tindakan Sosial membantu menjelaskan bagaimana manusia berinteraksi, mengambil keputusan, dan bertindak dalam masyarakat dengan mempertimbangkan aspek makna subjektif yang melatarbelakangi tindakan mereka.

Teori Tindakan Sosial Menurut Max Weber

Teori Tindakan Sosial yang dikembangkan oleh Max Weber adalah salah satu konsep fundamental dalam sosiologi. Teori tersebut menjelaskan cara manusia bertindak dalam konteks sosial dan alasan untuk melakukannya.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait teori tindakan sosial menurut Max Weber.

1. Makna Subjektif

Weber mengemukakan bahwa tindakan sosial manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti struktur sosial, tetapi juga oleh makna subjektif yang melekat pada tindakan tersebut. Setiap individu memberikan makna tertentu pada tindakan mereka, dan itu bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.

2. Rasionalitas

Weber mengidentifikasi empat jenis rasionalitas yang dapat memotivasi tindakan sosial, yaitu rasionalitas tujuan (bertindak sesuai dengan tujuan yang diinginkan), rasionalitas nilai (bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini), rasionalitas instrumental (bertindak dengan mempertimbangkan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan), dan rasionalitas emosional (bertindak berdasarkan emosi dan perasaan).

3. Verstehen

Konsep Verstehen merujuk pada usaha untuk memahami makna subjektif yang mendasari tindakan sosial. Weber berpendapat bahwa para peneliti sosial harus berusaha untuk memahami dan merasakan pandangan dunia individu yang melakukan tindakan tersebut, dengan tujuan memahami mengapa tindakan tersebut dilakukan.

4. Struktur Sosial dan Agensi

Teori tindakan sosial Weber mengakui peran penting struktur sosial dalam membentuk tindakan sosial, tetapi juga menekankan agensi individu. Hal itu berarti bahwa meskipun struktur sosial memberikan kerangka kerja, individu memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak berdasarkan pemahaman mereka sendiri.

Dengan demikian, teori tindakan sosial Max Weber membantu memahami kerumitan tindakan sosial manusia dengan mengintegrasikan aspek makna subjektif, rasionalitas, dan interaksi antara struktur sosial dan agensi individu serta telah menjadi dasar penting dalam pemahaman sosiologi dan ilmu sosial secara lebih luas.

Teori Tindakan Sosial Menurut Talcot Parsons

Talcott Parsons adalah seorang sosiolog Amerika yang berkontribusi besar dalam pengembangan teori tindakan sosial serta mengembangkan konsep yang dikenal sebagai teori tindakan sosial parsons yang memiliki beberapa poin yaitu sebagai berikut.

1. Fungsionalisme

Parsons mendasarkan teorinya pada pendekatan fungsionalisme. Dia berpendapat bahwa tindakan sosial memiliki fungsi dalam masyarakat, dan tujuan dari tindakan sosial adalah untuk mencapai keseimbangan dan stabilitas dalam struktur sosial.

2. Agensi dan Struktur

Seperti Weber, Parsons juga mengakui peran penting agensi (individu) dan struktur sosial dalam tindakan sosial serta mengklasifikasikan agensi sebagai tindakan yang diarahkan secara subjektif dan struktur sebagai norma dan nilai-nilai yang mengarahkan tindakan. Parsons berusaha untuk memahami bagaimana individu bertindak berdasarkan pemahaman mereka terhadap norma dan nilai-nilai sosial.

3. Sistem Sosial

Parsons menggambarkan masyarakat sebagai sistem sosial yang kompleks dan mengidentifikasi empat subsistem yang bekerja bersama-sama untuk menjaga keseimbangan dalam masyarakat: subsistem ekonomi, subsistem politik, subsistem sosial, dan subsistem budaya.

4. Nilai Universal dalam Masyarakat

Parsons berpendapat bahwa ada nilai-nilai universal dalam masyarakat yang berfungsi sebagai panduan untuk tindakan sosial. Nilai-nilai tersebut meliputi keadilan, kebenaran, cinta, dan integritas, dan mereka berperan dalam membentuk norma-norma sosial.

5. Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses penting dalam teori tindakan sosial parsons. Individu belajar norma dan nilai-nilai sosial melalui sosialisasi, dan itu semua dapat mempengaruhi tindakannya dalam masyarakat.

6. Sistem Integratif

Teori Parsons bertujuan untuk menjelaskan bagaimana masyarakat mencapai integrasi dan stabilitas. Parsons berargumen bahwa sistem tersebut dapat mencapai keseimbangan melalui proses seperti perubahan sosial, adaptasi, integrasi, dan pemberian nilai.

Dalam teori tersebut, Talcott Parsons menekankan pentingnya pemahaman sistem sosial dalam masyarakat, serta peran individu dan nilai-nilai sosial dalam membentuk tindakan sosial. Teori tindakan sosial parsons memiliki dampak besar pada pemikiran sosiologi dan ilmu sosial secara umum.

Dengan memanfaatkan teori tersebut, masyarakat dapat mengembangkan perspektif yang lebih dalam dan terinformasi tentang dinamika sosial, memberikan dasar untuk interaksi yang lebih baik dan perkembangan masyarakat yang berkelanjutan.

Kemudian dengan adanya koonsep integrasi sosial dan fungsionalisme akan membantu masyarakat menjaga stabilitas dan keseimbangan, mempromosikan harmoni dalam interaksi sosial dan mengurangi ketegangan yang dapat merugikan masyarakat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn