Kewirausahaan

Term of Reference: Pengertian, Isi dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Term of Reference (TOR), juga dikenal sebagai Surat Tugas atau Pedoman Pelaksanaan, adalah dokumen penting yang digunakan untuk merumuskan dan mengatur lingkup pekerjaan dalam suatu proyek atau tugas tertentu. TOR berfungsi sebagai acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut, termasuk klien, manajer proyek, dan anggota tim.

Dalam TOR, akan dijelaskan secara rinci tujuan proyek, hasil yang diharapkan, batasan waktu, serta tanggung jawab masing-masing anggota tim. Selain itu, TOR juga akan mencantumkan langkah-langkah yang harus diambil, metode yang digunakan, dan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan proyek.

Apa Itu Term of Reference

Term of Reference (TOR), yang juga dikenal sebagai Surat Tugas atau Pedoman Pelaksanaan, adalah dokumen yang merinci tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab, dan batasan pekerjaan dalam suatu proyek atau tugas. TOR berfungsi sebagai acuan dan panduan bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.

Dalam TOR, akan dijelaskan dengan jelas dan terperinci mengenai apa yang akan dilakukan dalam proyek, apa yang diharapkan dicapai, serta batasan-batasan yang perlu diperhatikan. TOR juga mencakup informasi tentang metode yang akan digunakan, jadwal pelaksanaan, alokasi sumber daya, dan tanggung jawab masing-masing anggota tim.

TOR biasanya disusun sebelum dimulainya proyek sebagai panduan awal dan referensi untuk semua pihak terkait. Dokumen ini membantu memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama mengenai sasaran, peran, dan tanggung jawab mereka dalam proyek. TOR juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kemajuan dan evaluasi keberhasilan proyek.

Dengan adanya TOR yang jelas dan terstruktur, dapat terhindar dari ketidakjelasan atau kesalahpahaman antara klien, manajer proyek, dan anggota tim. TOR membantu menjaga fokus dan arah proyek, serta memastikan bahwa semua pihak bekerja menuju tujuan yang sama.

Perbedaan ToR dan Proposal

Term of Reference (TOR) dan Proposal adalah dua dokumen yang berbeda dalam konteks proyek atau tugas tertentu. Meskipun keduanya memiliki peran penting dalam mengatur dan menjalankan sebuah proyek, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya. Berikut adalah penjelasan per poin mengenai perbedaan antara TOR dan Proposal.

1. Fokus Dokumen

Term of Reference (TOR): TOR merupakan dokumen yang memberikan panduan mengenai ruang lingkup, tujuan, tanggung jawab, dan batasan pekerjaan dalam suatu proyek. TOR lebih berfokus pada bagaimana proyek akan dijalankan, termasuk metodologi, jadwal, sumber daya, dan evaluasi keberhasilan proyek.

Proposal: Proposal lebih berfokus pada mengajukan ide atau konsep proyek kepada klien atau pihak yang berkepentingan. Proposal berisi argumen yang meyakinkan mengenai kebutuhan proyek, solusi yang ditawarkan, manfaat yang diharapkan, serta biaya yang terlibat. Proposal bertujuan untuk meyakinkan pihak yang berwenang agar proyek dapat diterima dan didanai.

2. Konteks Penggunaan

Term of Reference (TOR): TOR digunakan setelah proposal diterima dan proyek disetujui. Setelah kontrak atau kesepakatan dibuat, TOR digunakan sebagai panduan pelaksanaan proyek. TOR memberikan petunjuk kepada tim proyek mengenai apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan bagaimana mengukur keberhasilan proyek.

Proposal: Proposal digunakan sebagai alat untuk mengajukan ide atau rencana proyek kepada klien atau pihak yang berwenang. Proposal digunakan untuk membujuk dan meyakinkan mereka agar proyek diterima dan didanai. Proposal juga digunakan sebagai dasar untuk negosiasi kontrak dan perundingan lebih lanjut.

3. Isi Dokumen

Term of Reference (TOR): TOR lebih fokus pada detail teknis pelaksanaan proyek. Isinya mencakup ruang lingkup pekerjaan, tujuan, hasil yang diharapkan, metode, jadwal, sumber daya, tanggung jawab, dan evaluasi keberhasilan proyek.

Proposal: Proposal berisi argumen yang meyakinkan mengenai kebutuhan proyek, solusi yang ditawarkan, manfaat yang diharapkan, biaya yang terlibat, serta kualifikasi dan pengalaman tim yang akan melaksanakan proyek. Proposal juga mencakup pendekatan metodologi dan rencana kerja yang akan dilakukan.

4. Waktu Penyusunan

Term of Reference (TOR): TOR disusun setelah proyek disetujui dan kontrak dibuat. Proses penyusunan TOR dilakukan sebelum proyek dimulai dan dapat melibatkan kolaborasi antara klien, manajer proyek, dan anggota tim.

Proposal: Proposal disusun sebelum proyek disetujui dan dimulai. Penyusunan proposal melibatkan riset, analisis kebutuhan, perencanaan, dan formulasi rencana proyek. Proposal biasanya disusun oleh tim proyek atau konsultan yang berusaha memenangkan proyek.

Dalam kesimpulannya, TOR dan Proposal adalah dua dokumen yang berbeda dalam konteks proyek. TOR berfokus pada panduan pelaksanaan proyek setelah proyek disetujui, sementara Proposal digunakan untuk mengajukan ide proyek dan meyakinkan klien agar proyek diterima.

Meskipun keduanya penting dalam siklus proyek, perbedaan fokus, konteks penggunaan, isi, dan waktu penyusunan membuat keduanya memiliki peran dan tujuan yang berbeda dalam pengaturan dan pelaksanaan proyek.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari Term of Reference (ToR) adalah sebagai berikut:

Tujuan ToR

1. Memberikan panduan yang jelas

Tujuan utama ToR adalah memberikan panduan yang jelas dan terperinci tentang ruang lingkup pekerjaan, tujuan, dan tanggung jawab dalam suatu proyek. ToR membantu semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang perlu dilakukan.

2. Mengatur pelaksanaan proyek

ToR bertujuan untuk mengatur pelaksanaan proyek dengan merinci langkah-langkah yang harus diambil, metode yang digunakan, dan jadwal pelaksanaan. Hal ini memastikan bahwa semua tugas dan aktivitas terorganisir dengan baik.

3. Menentukan ekspektasi yang jelas

ToR membantu menetapkan ekspektasi yang jelas terkait dengan hasil yang diharapkan dari proyek. Dokumen ini menjelaskan secara rinci apa yang diharapkan dicapai sehingga dapat menghindari ketidakjelasan atau kesalahpahaman.

4. Mengukur keberhasilan proyek

ToR juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur keberhasilan proyek. Dengan menetapkan kriteria keberhasilan yang jelas dalam ToR, tim proyek dapat mengevaluasi sejauh mana proyek telah mencapai tujuan yang ditetapkan.

Manfaat ToR

1. Pemahaman yang sama

ToR membantu memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proyek memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan, tanggung jawab, dan harapan yang terkait dengan proyek. Ini mengurangi risiko terjadinya kesalahpahaman dan meningkatkan komunikasi yang efektif di antara tim.

2. Pengaturan yang jelas

ToR memberikan kerangka kerja yang jelas untuk pelaksanaan proyek. Ini membantu dalam pengaturan yang terstruktur, sehingga setiap anggota tim tahu apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana tugas mereka saling terkait.

3. Koordinasi yang efisien

Dengan adanya ToR yang jelas, koordinasi antara berbagai tim atau departemen dalam proyek menjadi lebih efisien. Semua pihak dapat merujuk ke ToR sebagai pedoman umum untuk bekerja secara terkoordinasi dan menghindari tumpang tindih atau kesalahan.

4. Evaluasi yang obyektif

ToR menyediakan kerangka evaluasi yang obyektif untuk mengevaluasi keberhasilan proyek. Dengan memiliki kriteria keberhasilan yang jelas, tim proyek dapat menilai apakah proyek telah mencapai tujuan yang ditetapkan dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

5. Pengelolaan risiko yang lebih baik

Dalam ToR, risiko yang terkait dengan proyek dapat diidentifikasi dan mitigasi yang sesuai dapat direncanakan. Hal ini membantu dalam pengelolaan risiko yang lebih baik, sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya hambatan atau kegagalan dalam proyek.

ToR memiliki tujuan yang meliputi memberikan panduan, mengatur pelaksanaan, menentukan ekspektasi, dan mengukur keberhasilan proyek. Selain itu, manfaat ToR mencakup pemahaman yang sama, pengaturan yang jelas, koordinasi yang efisien, evaluasi yang obyektif, dan pengelolaan risiko yang lebih baik. ToR menjadi dasar yang penting untuk mengarahkan dan mengelola proyek secara efektif.

Isi ToR

Isi dari Term of Reference (ToR) atau Surat Tugas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pendahuluan

  1. Menjelaskan latar belakang proyek dan konteksnya.
  2. Menyebutkan tujuan dokumen dan memberikan pengantar tentang isi ToR.

2. Ruang Lingkup Pekerjaan

  1. Menjelaskan secara rinci ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dalam proyek.
  2. Mengidentifikasi aktivitas, tugas, dan tanggung jawab yang diharapkan dari setiap anggota tim.
  3. Menyebutkan area atau aspek yang termasuk dalam lingkup pekerjaan dan yang dikecualikan.

3. Tujuan Proyek

  1. Menyajikan tujuan utama proyek yang harus dicapai.
  2. Menjelaskan hasil yang diharapkan atau deliverables yang harus dihasilkan oleh proyek.
  3. Menentukan kriteria keberhasilan yang akan digunakan untuk mengevaluasi pencapaian tujuan.

4. Metodologi

  1. Menyajikan pendekatan atau metode yang akan digunakan dalam menjalankan proyek.
  2. Menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan proyek.
  3. Merinci prosedur, alat, atau teknik yang akan digunakan dalam pelaksanaan proyek.

5. Jadwal

  1. Menyebutkan jadwal pelaksanaan proyek yang mencakup waktu mulai dan selesai setiap fase atau aktivitas.
  2. Mengidentifikasi ketergantungan antara tugas-tugas yang berbeda dan merencanakan alokasi waktu yang realistis.

6. Sumber Daya

  1. Merinci sumber daya yang diperlukan untuk proyek, seperti tenaga kerja, peralatan, bahan, atau anggaran.
  2. Menentukan alokasi sumber daya yang tepat untuk setiap aktivitas atau fase dalam proyek.

7. Tanggung Jawab dan Peran

  1. Menjelaskan peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim dalam proyek.
  2. Merinci hubungan hierarki dan koordinasi antara anggota tim.
  3. Menentukan siapa yang bertanggung jawab atas setiap tugas atau aktivitas.

8. Risiko dan Mitigasi

  1. Mengidentifikasi risiko yang terkait dengan proyek.
  2. Merencanakan tindakan mitigasi yang akan diambil untuk mengurangi risiko atau mengatasi masalah yang mungkin muncul.
  3. Menentukan tanggung jawab dan prosedur dalam mengelola risiko.

9. Evaluasi dan Pelaporan

  1. Menjelaskan metode evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan proyek.
  2. Menyebutkan frekuensi dan format pelaporan yang diharapkan dari anggota tim.
  3. Merincikan prosedur pelaporan, komunikasi, dan pertemuan yang akan diadakan.

10. Persyaratan Kontrak

  1. Merincikan persyaratan kontrak, jika ada, yang akan digunakan untuk proyek.
  2. Menyebutkan syarat hukum, hak dan kewajiban, dan ketentuan pembayaran yang perlu diperhatikan.

Dengan memiliki isi yang lengkap dan terperinci dalam ToR, semua pihak yang terlibat dalam proyek dapat memiliki pemahaman yang sama tentang ruang lingkup, tujuan, metode, dan tanggung jawab proyek. ToR menjadi pedoman penting untuk mengarahkan, melaksanakan, dan mengelola proyek dengan efektif.

Cara Membuat ToR

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat Term of Reference (ToR):

  1. Tentukan Tujuan Proyek: Identifikasi tujuan utama proyek dan hasil yang diharapkan. Jelaskan secara jelas apa yang ingin dicapai dengan proyek tersebut.
  2. Definisikan Ruang Lingkup Pekerjaan: Tentukan ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dalam proyek. Identifikasi aktivitas, tugas, dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap anggota tim.
  3. Rincian Metodologi: Jelaskan metode atau pendekatan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan proyek. Rincikan langkah-langkah yang akan diambil dan prosedur yang akan diterapkan.
  4. Identifikasi Sumber Daya: Tentukan sumber daya yang diperlukan untuk proyek, seperti tenaga kerja, peralatan, bahan, atau anggaran. Tetapkan alokasi sumber daya yang tepat untuk setiap fase atau aktivitas dalam proyek.
  5. Atur Jadwal Pelaksanaan: Buat jadwal yang mencakup waktu mulai dan selesai setiap fase atau aktivitas dalam proyek. Identifikasi ketergantungan antara tugas-tugas yang berbeda dan buat rencana waktu yang realistis.
  6. Jelaskan Tanggung Jawab dan Peran: Tentukan peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim. Jelaskan hubungan hierarki dan koordinasi antara anggota tim.
  7. Identifikasi Risiko dan Mitigasi: Identifikasi risiko yang terkait dengan proyek dan potensi masalah yang mungkin muncul. Buat rencana mitigasi untuk mengurangi risiko atau mengatasi masalah tersebut.
  8. Tentukan Kriteria Evaluasi dan Pelaporan: Tetapkan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan proyek dan keberhasilannya. Tentukan frekuensi dan format pelaporan yang diharapkan dari anggota tim.
  9. Tinjau Persyaratan Kontrak (jika ada): Jika proyek melibatkan kontrak, tinjau dan jelaskan persyaratan kontrak yang perlu diperhatikan, termasuk syarat hukum, hak dan kewajiban, serta ketentuan pembayaran.
  10. Revisi dan Persetujuan: Setelah menyusun ToR, tinjau dan periksa kembali untuk memastikan bahwa semua aspek proyek tercakup dengan jelas dan komprehensif. Dapatkan masukan dari pihak yang terlibat dan minta persetujuan dari semua pihak yang relevan sebelum memulai proyek.

Pastikan ToR ditulis dengan jelas, terperinci, dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat. ToR harus menjadi panduan yang jelas dan komprehensif untuk pelaksanaan proyek. Selain itu, fleksibilitas dalam mengatasi perubahan atau pergeseran dalam proyek juga dapat menjadi bagian dari ToR untuk memastikan adaptasi yang tepat jika terjadi perubahan situasi atau kebutuhan.

Contoh ToR

Contoh Term of Reference Pemateri

Contoh Term of Reference Kegiatan

Dengan adanya Term of Reference (ToR) yang jelas dan terperinci, semua pihak terlibat dalam proyek dapat memiliki panduan yang konsisten dan pemahaman yang sama mengenai ruang lingkup, tujuan, tanggung jawab, serta batasan pekerjaan.

ToR menjadi alat yang sangat berharga dalam mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek dengan efektif, mengurangi risiko kesalahpahaman, dan meningkatkan peluang kesuksesan proyek secara keseluruhan. Dengan menggunakan ToR sebagai landasan, proyek dapat dilaksanakan dengan teratur, terkoordinasi, dan sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan.