5 Tokoh Pendiri ASEAN dan Asal Negaranya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

ASEAN atau Association of South East Asian Nations adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.

Adapun penggagasnya adalah lima orang menteri luar negeri dari lima negara di kawasan Asia Tenggara yaitu sebagai berikut.

  • Thanat Khoman (Thailand)
  • Adam Malik (Indonesia)
  • Tun Abdul Razak (Malaysia)
  • Sinnathamby Rajaratnam (Singapura)
  • Narciso Ramos (Filipina)

Saat itu mereka tengah mengadakan pertemuan di Bangkok, Thailand yang diselenggarakan pada tanggal 5-8 Agustus 1967.

Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai lima tokoh pendiri ASEAN.

1. Thanat Khoman (Thailand)

Thanat Khoman

Thanat Khoman atau Thanad lahir di Bangkok, Thailand pada tanggal 9 Mei 1914 dan wafat pada tanggal 3 Maret 2016.

Beliau adalah seorang politisi sekaligus diplomat dan menjabat sebagai menteri luar negeri Thailand periode 1959-1971.

Beliau juga merupakan ketua Partai Demokratik Thailand peridoe 1979-1982. Karir politik tertingginya adalah ketika menjabat sebagai deputi perdana menteri pada periode 1980-1983.

Ketika menjabat sebagai menteri luar negeri Thailand, banyak hal yang telah beliau lakukan bagi negaranya, antara lain sebagai berikut.

  • Berperan aktif dalam menyosialisasikan rekonsiliasi dan kerjasama di kawasan Asia Tenggara
  • Menandatangani komunike bersama dengan Amerika Serikat dalam menghadapi agresi komunis
  • Memediasi Indonesia-Malaysia yang tengah berseteru.

Dipilihnya Bangkok sebagai tuan rumah pertemuan menteri luar negeri dari lima negara di kawasan Asia Tenggara merupakan bentuk penghargaan terhadap aktifnya beliau dalam mendirikan ASEAN.

Sayangnya, beliau harus mengundurkan diri sebagai menteri luar negeri pada tanggal 17 November 1971 setelah terjadi kudeta di Thailand.

2. Adam Malik (Indonesia)

Adam Malik

Adam Malik Batubara lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara tanggal 22 Juli 1917 dan wafat pada tanggal 5 September 1984.

Beliau adalah mantan jurnalis dan salah satu politisi yang pernah menjabat sebagai wakil presiden Indonesia periode 1978-1983.

Sebelum menjabat sebagai wakil presiden, beliau juga pernah menjabat sebagai juru bicara parlemen, menteri luar negeri, dan presiden Majelis Umum PBB.

Ketika menjabat sebagai menteri luar negeri (1966-1977), beliau bersama para menteri luar negeri dari Thailand, Filipina, Malaysia, dan Singapura sepakat untuk mendirikan ASEAN pada tahun 1967.

Ketika Perang Vietnam berkecamuk tahun 1957 hingga tahun 1975, sebagai menteri luar negeri beliau berkeras tidak akan mengirimkan pasukan untuk membantu Vietnam Selatan yang didukung SEATO.

Sebagai informasi, SEATO adalah Pakta Pertahanan Asia Tenggara yakni organisasi internasional untuk pertahanan yang dilakukan secara kolektif oleh beberapa negara.

Namun, di antara negara di kawasan Asia Tenggara, hanya Filipina dan Thailand saja yang menjadi anggotanya. Sisanya adalah Pakistan, Amerika Serikat, Perancis, Selandia Baru, Australia, dan Inggris Raya.

Atas dasar inilah, Adam Malik menginginkan agar ASEAN sebagai wadah kerjasama antarnegara di kawasan Asia Tenggara hanya fokus pada masalah ekonomi dan bukan kerjasama militer.

3. Tun Abdul Razak (Malaysia)

Tun Abdul Razak

Salah satu tokoh pendiri ASEAN lainnya adalah Tun Haji Abdul Razak bin Dato’ Hussein.

Beliau lahir pada tanggal 11 Maret 1922 dan meninggal dunia pada tanggal 14 Januari 1976.

Beliau merupakan salah satu tokoh pendiri Malaysia, penggagas Dasar Ekonomi Baru, dan pendiri partai Barisan Nasional.

Karir politiknya berawal ketika beliau dilantik menjadi Ketua Pemuda UMNO pada tahun 1950.

Karirnya terus menanjak hingga menjabat sebagai menteri di beberapa kementerian seperti :

  • Menteri Besar Pahang,
  • Menteri Pendidikan,
  • Menteri Pembangunan Luar Kota, dan
  • Menteri Pertahanan.

Karir politik tertingginya adalah ketika menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia periode 1970-1976.

Ketika mendirikan ASEAN bersama Thanat Khoman (Thailand), Adam Malik (Indonesia), Sinnathamby Rajaratman (Singapura), dan Narciso Ramos (Filipina), beliau menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia periode 1957-1970.

4. Sinnathamby Rajaratnam (Singapura)

Rajaratnam

Sinnathamby Rajaratnam lahir pada tanggal 25 Februari 1915 dan wafat pada tanggal 22 Februari 2006. Beliau merupakan mantan Deputi Perdana Menteri Singapura (1980-1985).

Sebelumnya, beliau pernah menempati beberapa pos menteri selama kurang lebih 27 tahun yakni sejak tahun 1959 hingga tahun 1988.

Beliau juga pernah menjadi anggota parlemen Singapura mewakili Kampung Glam (1959-1988) dan anggota parlemen Malaysia mewakili Singapura (1963-1965).

Posisi menteri yang pernah dijabat oleh Rajaratnam adalah menteri budaya periode 1959-1965, menteri luar negeri periode 1965-1980, menteri tenaga kerja periode 1968-1971, dan menteri senior pertama Singapura periode 1985-1988.

Sebagai menteri luar negeri, beliau menjabat kurang lebih selama 15 tahun yakni sejak tahun 1965 hingga tahun 1980.

Dua tahun setelah mengisi pos menteri luar negeri, beliau bersama para menteri luar negeri dari Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina mengadakan pertemuan di Bangkok dan sepakat mendirikan ASEAN.

Selama menjadi menteri luar negeri, banyak hal yang beliau lakukan antara lain membantu Singapura menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Gerakan Non Blok pada tahun 1970.

5. Narciso Ramos (Filipina)

N. Ramos

Nama lengkapnya adalah Narcisco Rueca Ramos. Beliau lahir pada tanggal 11 November 1900 dan meninggal dunia pada tanggal 3 Februari 1986. Beliau merupakan seorang jurnalis, pengacara, dan duta besar.

Awal karir politiknya dimulai pada tahun 1922 ketika beliau berpartisipasi dalam International Conference of Students yang diselenggarakan di Peking, Cina.

Setelah menjadi pengacara selama kurang lebih sepuluh tahun (1924-1934), beliau terpilih menjadi anggota parlemen periode 1934-1935.

Kemudian, tahun 1935-1946 beliau terpilih menjadi anggota Majelis Nasional Filipina mewakili Pangasinan.

Setelah Filipina merdeka tahun 1946, beliau dipercaya oleh Presidan Roxas untuk membentuk dan membuka hubungan luar negeri.

Salah satu yang dilakukan adalah membuka perwakilan atau kedutaan besar Filipina di Washington, Amerika Serikat. Dari sinilah, beliau memulai karirnya di bidang hubungan luar negeri.

Kontribusi lainnya dalam hubungan luar negeri adalah beliau menjadi salah satu pendiri ASEAN sekaligus menandatangani Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Namun, setahun kemudian, beliau pensiun.

fbWhatsappTwitterLinkedIn