Sosiologi

10 Tokoh Sosiologi Eropa dan Pemikirannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sosiologi merupakan suatu kajian ilmu sosial yang lahir pada abad . Seiring berjalannya waktu, ilmu sosiologi ini kemudian mengalami perkembangan dalam dua tahap yakni sosiologi klasik dan sosiologi modern.

Ilmu sosiologi adalah ilmu yang mengkaji hubungan sosial dalam masyarakat. Lahirnya ilmu sosiologi ini tidak terlepas dari para pemikir atau teoritikus yang mengamati dan mempelajari bagaimana individu dalam berinteraksi di lingkungan sosial.

Para pemikir sosiologi atau seorang sosiolog ini memiliki fokus kajiannya masing-masing. Para sosiolog ini juga memiliki asumsi sendiri terhadap teori yang dikemukakannya sehingga menjadikan ilmu sosiologi semakin berkembang dan mempunyai beragam cabang ilmu.

Ada banyak tokoh sosiologi yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu sosiologi, seperti para tokoh sosiologi Eropa. Adapun tokoh sosiologi Eropa, antara lain:

1. Aguste Comte

Tokoh sosiologi Eropa yang pertama ialah Aguste Comte. Nama lengkap dari Aguste Comte ini ialah Isidore Marie Francois Xavier Aguste Comte. Comte dijuluki sebagai Bapak Sosiologi karena termasuk pencetus awal teori sosiologi sekaligus tokoh sosiologi klasik. Ia merupakan keturunan bangsawan Katolik yang lahir pada 17 Januari 1798 di Montpellier, Paris.

Aguste Comte inilah yang mengubah istilah fisika sosial yang digunakan sebelumnya menjadi sosiologi yakni sebuah ilmu baru yang mengkaji masyarakat. Sebagai penganut aliran positivisme, Comte banyak berkontribusi terhadap awal mula berkembangnya sosiologi di era klasik.

2. Karl Max

Nama lengkap Karl Marx ialah Karl Heinrich Marx. Dilahirkan di Trier, Jerman bagian Tenggara pada 05 Mei 1818. Marx menjadi salah satu tokoh sosiologi yang paling banyak dibahas karena banyak menyumbangkan pemikirannya dalam teori konflik.

Lewat karyanya, Marx menyampaikan pandangan yang berbeda dalam teori konflik sosiologi. Pandangannya mengenai teori konflik ini ia tulis ke dalam sebuah buku yang berjudul The Have vs Have Not yang menjelaskan perbedaan antara masyarakat pemilik konflik dengan mereka yang tidak memilikinya.

Teori konflik Karl Marx ini melihat adanya kapitalisme dalam proses produksi, dimana terdapat dua kelompok yang terlibat yakni kelompok kapitalis dan kaum proletariat atau kaum pekerja dalam memperebutkan barang-barang material. Hal inilah yang memicu adanya konflik sosial menurut teori konflik Karl Marx.

3. Herbert Spencer

Tokoh yang ketiga adalah Herbert Spencer. Lahir pada 27 April 1820 di Derby, Inggris. Sebelum dikenal sebagai seorang sosiolog, Spencer merupakan seorang ahli filsafat yang banyak mengemukakan pemikirannya mengenai kajian-kajian dalam filsafat.

Ketertarikan Spencer dengan ilmu sosiologi berawal pada tahun 1858 hingga hasil dari mempelajari ilmu sosiologi ini membuatnya berhasil menuliskan sejumlah buku sosiologi seperti The Descriptive Sociology yang terbit antara tahun 1873 dan 1881, kemudian The Study of Sociology pada tahun 1973 yang membahas tentang tatanan sosial di masyarakat.

Karya-karya Spencer seperti Principles of Sociology menjadi buku panduan perkuliahan di sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Inggris salah satunya di Oxford University.

4. Emile Durkheim

Selanjutnya ada Emile Durkheim, salah satu tokoh sosiologi yang berasal dari negara Perancis. Durkheim lahir di kota Epinal, pada 15 April 1858. Durkheim memiliki pengaruh besar terhadap ilmu sosiologi. Kontribusi yang diberikan olehnya ialah pandangannya mengenai revolusi industri.

Menurutnya, adanya revolusi industri ini menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat. Selain itu, Durkheim menuliskan pandangannya mengenai ilmu sosiologi ke dalam sejumlah buku seperti The Rule of Sociological Method.

Kemudian, pada tahun 1897, Durkheim menerbitkan buku Suicide yang di dalamnya menjelaskan tindakan bunuh diri yang marak terjadi pada waktu itu.

5. Max Weber

Max Weber merupakan salah satu tokoh terkenal dalam kajian ilmu sosiologi yang berasal dari Jerman. Weber memiliki nama lengkap Maxmilian Carl Emil Weber. Ia lahir pada 21 April 1864 di Efurt, Thuringia, Jerman.

Yang membuatnya tertarik mempelajari ilmu sosial ini disebabkan kedua orang tuanya yang memiliki pandangan sosial berbeda. Kontribusi yang diberikan Weber ialah teori “Tindakan Sosial”. Menurutnya, tindakan sosial bisa dipahami dengan melihat dari ide, niat nilai serta kepercayaan sebagai bentuk dari motivasi sosial.

Weber juga berhasil menerbitkan sejumlah buku terkait teori yang dikemukakannya seperti Economy dan Society, walaupun dalam kondisi belum selesai karena Weber meninggal sebelum menyelesaikannya.

6. George Simmel

George Simmel merupakan sosiolog Eropa yang lahir pada 1 Maret 1858 di Berlin, Jerman. Simmel adalah seorang sosiolog yang dikenal mempelopori kajian mengenai “ruang sosial”. Menurutnya, di dalam ruang sosial terdapat berbagai macam proses produksi dan reproduksi dari dinamika yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Dalam pembahasan lainnya, Simmel berpendapat bahwa masyarakat dapat bekerja dan beraktivitas dalam kerangka, ruang dan waktu. Aspek ruang dan waktu bersifat konstitutif, karena menganggap tindakan sosial sebagai pengalaman hidup. Oleh karena itu, Simmel berpendapat bahwa seorang individu harus mampu memahami dan beradaptasi dengan ruang dan waktu dimana individu tersebut tinggal,

7. Antonio Gramsci

Berikutnya adalah tokoh sosiologi asal Italia yang bernama Antonio Gramsci. Dilahirkan di Alles, Sardinia, Italia pada 22 Januari 1891. Gramsci dikenal sebagai seorang filsuf, teoritikus dan intelektual yang mengembangkan paham Marxisme Barat.

Kontribusi yang diberikan Gramsci dalam kajian sosiologi ialah mengenai teori konflik sosial karena terpengaruh oleh pemikiran Karl Marx. Berkat kegigihannya mengembangkan paham Marxisme Barat, pada akhirnya membuahkan hasil yakni mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap hubungan sosial.

Pemikiran-pemikirannya ini ia tuangkan ke dalam beberapa buku di antaranya Prison Notebook, The Modern Prince and Other Political Writing dan masih banyak lagi lainnya.

8. Michel Foucault

Michel Foucault adalah seorang sosiolog Eropa yang dilahirkan di Poitiers, Perancis pada 15 Oktober 1926. Selain sebagai ahli sosial, Foucault adalah seorang filsuf, ahli bahasa, sejarawan, kritikus sastra dan pemikir post-strukturalis dan postmodernis.

Kontribusi besar terhadap teori-teori yang cetuskannya ini mampu mengembangkan teori sosiologi di era modern. Teori-teori yang dicetuskannya ini membahas hubungan antara kekuasaan dan pengetahuan, yang kemudian dapat digunakan sebagai kontrol sosial melalui lembaga kemasyarakatan.

9. Jurgen Habermas

Salah satu tokoh sosiolog generasi kedua yang mengkaji teori kritis Franfurt ialah Jurgen Habermas. Habermas merupakan sosiolog yang lahir di Jerman pada 19 Juni 1929. Kontribusinya dalam sosiologi adalah pemikirannya mengenai tindakan komunikatif, ruang publik dan bahasa. Berkat pemikirannya ini, teori kritis dan pemahaman ruang publik mampu berkembang dengan baik hingga sekarang.

10. Anthony Giddens

Tokoh sosiologi Eropa yang terakhir ialah Anthony Giddens. Seorang sosiolog yang berasal dari kota London, Inggris. Giddens dilahirkan pada 18 Januari 1938. Dikenal sebagai sosiolog terkemuka asal Inggris di era kontemporer karena kontribusi yang diberikannya kepada ilmu sosiologi.

Kontribusi Giddens adalah mengemukakan teori strukturasi dan modernitas tingkat lanjut. Sederhananya, teori strukturasi merupakan sebuah cara pandang untuk melihat dualitas peran struktur antara membatasi dan memberdayakan.

Pengaruh pemikirannya ini disebabkan ketertarikannya dalam mengkaji masyarakat kapitalis modern tingkat lanjut yang berhasil ia tuliskan ke dalam sejumlah buku ilmu sosiologi yang masih terus dipelajari hingga saat ini.