Sosiologi

10 Tokoh Sosiologi Modern Beserta Pemikirannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menurut terminologi, sosiologi berasal dari kata socious dan logos. Socious memiliki arti berkawan sedangkan logos yakni Ilmi. Maka dari itu, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan sosial yang ada di masyarakat. Sosiologi termasuk salah satu cabang ilmu yang masuk ke rumpun sosial.

Sosiologi sangat penting dipelajari karena sejatinya manusia itu adalah makhluk sosial dan untuk memahami semua itu memerlukan sebuah ilmu. Terdapat sejumlah tokoh sosiologi yang mendalami ilmu ini. Mulai dari tokoh abad klasik hingga modern. Berikut ini tokoh-tokoh sosiologi di zaman modern beserta pemikirannya.

1. Emile Durkheim

Emile Durkheim merupakan tokoh sosiologi yang lahir pada tanggal 15 April 1858. Tokoh sosiolog ini berasal dari Kota Epinal yang secara administratif masih termasuk ke dalam wilayah negara Perancis. Di masa sekolah, Emile Durkheim terkenal sebagai sosok yang pintar dan memiliki banyak prestasi. Emile Durkheim dikenal sebagai Professor Father.

Ia telah banyak mencetuskan berbagai teori dan karya-karya yang berpengaruh pada bidang sosiologi. Salah satu pendapatnya yang terkenal adalah mengenai revolusi industri. Revolusi Industri menurut Emile Durkheim, dapat mempengaruhi solidaritas di masyarakat sehingga akan terciptanya perubahan sosial.

Perubahan sosial inilah yang kemudian dapat menimbulkan gejolak di masyarakat. Sebab, perubahan sosial akan menyebabkan dua keadaan yakni kelompok yang menerima dan menolak perubahan. Emile Durkheim telah menerbitkan banyak buku. Buku pertama yang diterbitkannya yakni berjudul The Division of Labour. Selain itu, ada pula bukunya yang berjudul The Rule of Sociological Method.

Pada tahun 1879, Emile menerbitkan sebuah buku yang berisi tentang bunuh diri. Buku ini dinamakan Suicide. Emile Durkheim menjadi tokoh sosiologi yang banyak dikenal dan berpengaruh di bidang sosiologi.

2. Auguste Comte

Auguste Comte termasuk salah satu tokoh sosiologi di abad modern. Bahkan dirinya diberikan julukan sebagai Bapak Sosiologi karena termasuk ke dalam pendiri sosiologi.

Auguste Comte terlahir sebagai sosok yang berketurunan bangsawan. Ia menganut agama katolik. Nama aslinya ialah Isidore Marie Auguste Francois Xavier Conte. Dirinya lahir pada tanggal 17 Januari 1978 di Montpellier, Paris.

Di Montpellier inilah dirinya tumbuh dan mengenyam pendidikan. Auguste Comte diketahui pernah mengenyam pendidikan di Exile Polytechnique yang ada di Paris. Sayangnya pada tahun 1816, sekolah tersebut resmi ditutup. Auguste Comte pun kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang kedokteran.

Meskipun berasal dari kalangan bangsawan, namun selama hidupnya ia sellau mengalami kesulitan secara ekonomi. Ia hidup dalam belenggu kemiskinan dan hanya bergantung pada bantuan yang diberikan oleh orang-orang sekitar.

Akibat dari kondisi ekonominya ini, ia kesulitan mendapatkan posisi akdemis. Bahkan publikasi ilmiahnya mengenai filosofi positivisme mengalami kegagalan. Meskipun begitu, ia sempat menerbitkan sebuah buku yang berjudul “System de Politique Positive.”

3. Herbert Spencer

Herbert Spencer merupakan seorang sosiologi yang lahir pada tanggal 27 April 1829 di Derby, Inggris. Selain dikenal sebagai seorang sosiolog, ia juga merupakan seorang filsuf. Ia diketahui pernah berkerja sebagai seorang insinyur si Birmingham. Selain itu, ia juga pernah merasakan bekerja di perusahaan kereta api sekaligus menjadi seorang jurnalistik.

Saat memasuki tahun 1858, ia mulai tertarik dengan ilmu sosiologi. Ketertarikannya inilah yang membuat dirinya ingin mempelajarinya dengan seksama. Saat sedang mempelajarinya, ia berhasil mempublikasikan beberapa buku sosiologi.

Pada tahun 1873 dan 1881, ia berhasil menerbitkan The Descriptive Sociology. Kemudian pada tahun 1873, ia menerbitkan buku yang menceritakan tatanan sosial di masyarakat. Buku itu berjudul The Study of Sociology.

Hasil karya-karyanya ini kemudian menjadi panduan perkuliahan di sejumlah perguruan tinggi terkemuka yang ada di Inggris. Seperti salah satu bukunya yang berjudul Principles of Sosiology yang dijadikan panduan oleh beberapa dosen di Oxford University. Lewat karya-karyanya, Spencer dikenal sebagai seorang sosiolog penting dalam perkembangan ilmu sosiologi.

4. Max Weber

Max Weber memiliki nama lengkap Maximilian Carl Emil Weber. Namun, ia lebih dikenal dengan Max Weber, seorang tokoh sosiologi yang berasal dari Jerman. Max Weber lahir pada tanggal 21 April 1864 di Erfurt, Thuringia, Jerman.

Semula Weber memiliki ketertarikan pada bidang ekonomi. Namun, sebelum itu dirinya sempat menjadi seorang pengacara tak lama setelah ia mendapatkan gelar Ph.D. Ketertarikannya pada ilmu ekonomi membahas mengenai hubungan sosial di masyarakat.

Terlahir dari keluarga yang memiliki pandangan sosial yang berbeda, membuat rasa tertariknya pada ilmu sosial semakin besar. Weber kemudian mencetuskan sebuah materi tindakan sosial. Selama hidupnya, ia telah menerbitkan banyak buku.

Buku pertamanya yakni berjudul The Protestant Ethic and Spirit Capitalisme. Buku tersebut menjelaskan bagaimana proses dirinya dalam belajar agama. Kemudian ia menerbitkan pula Economy and Society. Meskipun telah terbit buku ini belum selesai pengerjaannya. Hal ini dikarenakan Weber meninggal dunia saat masa mengerjakannya. Weber meninggal dunia pada tanggal 14 Juni 1920.

5. Antonio Gramsci

Antonio Gramsci merupakan seorang tokoh intelektual yang bergolongan kiri. Ia lahir pada tanggal 22 Januari 198. Antonio Gramsci menjadi pencetus berkembangnya paham Marxisme barat. Paham yang dicetuskannya ini masih dikenal hingga saat ini.

Antonio Gramsci berasal dari keluarga yang biasa. Meskipun begitu ia berani menyampaikan sejumlah teori yang berkaitan dengan konflik sosial. Cara pandang Antonio tidak jauh beda dengan Karl Max. Namanya tidak selalu dikaitkan dengan tokoh-tokoh sosiologi.

Hal ini dikarenakan kegigihannya dalam memperjuangkan paham Marxisme barat. Ia mampu memberikan perubahan pada cara pandang masyarakat mengenai hubungan sosial. Beberapa pemikirannya pun dituangkan ke dalam sejumlah artikel yang terbit di media masa. Meskipun ia pernah di penjara, tak membuat dirinya berhenti untuk aktif menyampaikannya pendapatnya.

Tidak hanya diterbitkan dalam artikel, pemikirannya pun dituangkan ke dalam buku. Beberapa buku berhasil diterbitkannya. Diantaranya yakni Prison Notebook, The Modern Prince and Other Political Writing, Selection from the Prison Notebooks, dan Letters form Prison.

6. Karl Marx

Karl Marx lahir pada tahun 1818 di Trie Keharyapatihan Rhine Hilir Kerajaan Prusia. Ia memiliki nama lengkap Karl Heinrich Marx. Namanya tidak hanya dikenal sebagai tokoh sosiologi melainkan juga tokoh ilmu-ilmu lainnya seperti ekonomi.

Melalui pemikirannya, ia menyampaikan pandangan yang berbeda terkait konflik sosial di sosiologi. Salah satu buku yang diterbitkannya yakni The Have vs Have not. Buku tersebut menjelaskan perbedaan antara masyarakat pemilik konflik dengan mereka yang tidak memiliki konflik.

7. George Herbert Mead

George Herbert Mead merupakan seorang sosiolog yang lahir pada tanggal 27 Februari 1863. Ia lahir Massachusetts, Amerika Serikat. Sejak muda dirinya sudah tertarik dengan ilmu filsafat dan penerapan ilmu psikologi sosial.

Mead menempuh pendidikannya di tiga universitas sekaligus untuk meraih gelar pasca sarjana yakni Universitas Harvard, Leipzig, serta Berlin. Pada tahun 1891, Mead aktif mengajar di Universitas Michigan. Namun pada tahun 1894, ia pindah ke Universitas Chicago dan menetap di sana.

Pada mulanya ia memiliki ketertarikan pada teori pendidikan dan kemudian berlanjut pada psikologi sosial. Pada proses inilah ia berhasil menyelesaikan bukunya yang berjudul Mind, Self and Society. Selain itu, ia juga aktif menulis publikasi artikel seperti Suggestions Towards a Theory of the Philosophical Disiplines.

8. Harriet Martineau

Harriet Martineau merupakan seorang tokoh sosiolog perempuan. Ia lahir pada tanggal 12 Juni 1802 di Norwich, Inggris. Ia dikenal sebagai seorang tokoh di bidang ekonomi yang sukses dan dikenal luas. Pada masanya, dirinya terbelenggu pada penggolongan karya tulis berdasarkan gender.

Pada masa itu, masyarakat meyakini bahwa karya di bidang ekonomi, sosial, dan politik hanya bisa ditulis oleh penulisnya laki-laki. Sementara itu, karya-karya yang mengandung romantisme sangat cocok ditulis oleh kaum perempuan.

Martineau berusaha membantah pandangan tersebut. Kemudian ia aktif menulis buku ekonomi dan sosial. Selama hidupnya ia tidak hanya dikenal sebagai sosiolog melainkan juga novelis, jurnalis, ekonom dan penulis sejarah. Ada banyak karya yang telah diterbitkannya yakni The Positive Philosophy of Auguste Conte dan Freely Translated and Condensee.

9. W.E.B Du Bois

W.E.B Du Bois memiliki nama lengkap William Edward Burghardt Du Bois. Ia lahir pada tanggal 23 Februari 1868 di Great Harrington, Massachusetts, Amerika Serikat. Ia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Fisk.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan pasca sarjananya di Universitas Harvard dan Universitas Berlin secara bersamaan. Karirnya dimulai dengan menjadi seorang dosen. Ia mulai mengajar pada tahun 1896 di Universitas Pennsylvania. Kemudian pada tahun 1897 sampai 1910 ia mengajar sosiologi di Universitas Atalanta.

Du Bois dikenal sebagai sosok yang aktif membela ras. Ia memperjuangkan hak-hak orang kulit hitam atau orang negro di Amerika Serikat. Perjuangannya tersebut dituangkan lewat sejumlah buku yang berhasil diterbitkan seperti The Soul of Black Folk dan Black Reconstruction in American. Selain itu, ia juga mendirikan sebuah majalah yang diberikan nama NAACP The Crisis.

10. Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun merupakan salah satu tokoh sosiologi muslim. Ia memiliki nama lengkap Abu Zayd And Ar-Rahman Ibn Muhammad Ibn Khaldun Al-Hadramu. Ia lahir pada tanggal 01 Ramadhan 732 Hijriyah atau 27 Mei 1332 di Tunisia. Ia terlahir dari keluarga yang memiliki ketertarikan pada bidang politik. Maka tak heran jika dirinya menyukai bidang politik.

Ia dikenal sebagai ahli politik Islam dan bapak ekonomi Islam. Selama hidupnya ia telah melahirkan banyak karya. Di antara karya yang telah diterbitkannya adalah Kitab Al-ibar yang memiliki tujuh jilid. Pada jilid pertama dikenal dengan mukadimah. Selain itu, ada pula bukunya yang berjudul At-Tarif bi Ibn Khaldun yang merupakan autobiografi.