Sosiologi

8 Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernah terpikirkan tentang tokoh sosiologi perempuan? Golongan feminis ternyata memiliki ide-ide hebat mengenai konsep sosiologi yang bermanfaat hingga kini.

Tokoh sosiologi perempuan dan pemikirannya memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Interaksi sosial yang tampak di sekitar mereka membuat para tokoh tersebut mengemukakan pandangan mereka mengenai lingkup kajian ilmu sosiologi.

Tokoh sosiologi perempuan dan pemikirannya yang hebat tidak terlepas dari perjuangan para kaum feminis agar pendapat mereka didengar. Kala itu, isu kepedulian terhadap kaum perempuan masih sangat tinggi.

Berkat pemikiran para tokoh sosiologi perempuan, hingga kini dunia mengenal sosiologi yang didalamnya tidka hanya mempelajari interaksi sosial kaum laki-laki tetapi juga perempuan.

Berikut 8 Tokoh Sosiologi Perempuan dan Pemikirannya

1. Jane Addams

Jane Addams merupakan salah satu tokoh sosiologi perempuan yang terkenal di dunia. Pemikirannya membuat dunia tersadar bahwa perempuan juga memiliki dapat berperan sebagai kaum penggerak yang mampu mengubah dunia.

Jane Addams merupakan perempuan pertama yang meraih penghargaan bergengsi Nobel Perdamaian Dunia di tahun 1931. Beliau merupakan sosok reformator terkait isu-isu yang berkaitan dengan perempuan di kalangan masyarakat.

Pemikiran Jane Addams yang berkutat pada bidang sosial menjadinya tokoh sosiologi tersohor. Idenya terkait kebutuhan perempuan sebagai mahluk individu dan sosial memberikan gambaran besar terhadap kajian sosiologi bagi kaum perempuan.

2. Charlotte Perkins Gilman

Charlotte Perkins Gilman merupakan salah satu toko sosiologi perempuan yang terkenal di dunia.  Pemikirannya berdampak terhadap peran perempuan sebagai seorang individu dan peran-peran lainnya. Dalam ilmu sosiologi, pemikiran Charlotte Perkins Gilman berdampak terhadap pandangan perempuan akan tanggungjawabnya dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental.

Dalam bukunya yang berjudul The Yellow Wallpaper, Charlotte Perkins Gilman menguraikan tentang peran perempuan yang cukup signifikan. Selain itu, Charlotte Perkins Gilman juga menulis cerita non-fiksi berjudul Wanita dan Ekonomi di tahun 1898.

Gagasannya mengenai peran wanita sebagai reformator ekonomi menginspirasi munculnya berbagai teori sosial lain dari sudut pandang perempuan.

3. A J Cooper

A J Cooper merupakan salah satu tokoh sosiologi perempuan yang berkebangsaan Afrika-Amerika. Pemikiran beliau sukses meraih perhatian dunia mengenai berbagai isu sosial yang dialami perempuan. A J Cooper menjadi perempuan keempat yang meraih gelar doctor of philoshopy di Amerika di tahun 1924.

Pemikirannya mengenai ilmu sosiologi sangat populer kala itu. Beliau bahkan dijuluki sebagai Ibu dari feminisme hitam di Amerika. A J Cooper lebih banyak melakukan penelitiannya pada perempuan Afrika yang tinggal di Amerika. Isu sosial yang ditekankan beliau bervariasi mulai dari pendidikan, rasisme, hingga sosio-politik.  

4. Ida W Barnett

Ida W Barnett merupakan salah satu tokoh sosiologi perempuan yang berkontribusi dari jurnalisme. Sebagai seorang jurnalis Afrika-Amerika, beliau selalu memiliki pemikiran kritis mengenai isu sosial yang dialami perempuan.

Pemikiran Ida W Barnett dalam ilmu sosiologi fokus pada peran perempuan dalam kelompok di kehidupan sosial. Kala itu isu rasisme juga sangat tinggi sehingga membuat beliau berjuang menegakkan keadilan melalui kampanye dari tulisan-tulisannya.

Tidak hanya melalui tulisan di surat kabar dan jurnal, Ida W Barnett juga sering melakukan pidato mengesankan yang berisi ajakan anti rasisme, isu sosial, dan politik. Beliau juga mnyerukan ide reformasi di masa presiden McKinley.

5. Marianne Weber

Marianne Weber merupakan salah satu tokoh sosiologi perempuan yang berasal dari kalangan bangsawan yang populer, keluarga Weber. Beliau merupakan istri dari Max Weber, salah satu tokoh sosiologi yang cukup populer.

Pemikiran Marianne Weber mnyumbangkan ide-ide terkait teori sosiologi. Gagasannya yang dimulai dari komunitas feminisme melahirkan ide yang berperan penting terhadap ilmu sosiologi hingga kini. Semasa hidupnya, Marianne Weber sangat aktif menggeluti bidang sosial.

Tulisannya melahirkan karya yang berkaitan dengan isu-isu perempuan yang dapat diterapkan hingga kini. Beberapa karya Marianne Weber diantaranya Wanita Baru, The Ideal Of Marriage, War As An Ethical Problem, Kekuatan Membentuk Kehidupan Seksual, dan Tugas Khusus Wanita Budaya.

6. Beatrice Potter Webb

Beatrice Potter Webb adalah salah satu tokoh sosiologi perempuan di Inggris yang cukup populer. Pemikiran beliau berdampak terhadap perubahan peran perempuan di kehidupan sosial yang dapat diterapkan hingga kini.

Sebagai seorang militant sosial, pemikiran Beatrice Potter Webb menekankan tentang peran perempuan di kehidupan bermasyarakat. Beliau juga mengusung ide-ide mengenai jaminan sosial dan pensiun sebagai tanda kesejahteraan suatu Negara.

Selain sebagai aktifis sosial, Beatrice Potter Webb juga sangat aktif di dunia politik. Beliau mengususng pemikiran bahwa perempuan dan laki-laki juga memiliki hak yang sama di pemerintahan.

7. Mely Giok Tan

Mely Giok Tan merupakan salah satu tokoh sosiologi perempuan yang cukup popular di Indonesia. Pemikiran beliau dikontribusikan terhadap isu-isu sosial yang berperan penting dalam pengembangan ilmu sosial di Indonesia.

Pemikiran Mely Giok Tan awalnya berfokus pada komunitas Cina yang masuk ke Indonesia. Kritiknya terhadap peran perempuan dalam bermasyarakat sangat tinggi.

Pemikiran Mely Giok Tan mengenai perempuan yang hanya dipandang sebagai objek seksual di Indonesia kala itu mampu menggugah pikiran perempuan lainnya untuk dapat berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

8. Harriet Martineau

Harriet Martineau adalah salah satu tokoh sosiologi perempuan yang berasal dari Inggris. Pemikiran beliau melahirkan berbagai karya yang tertuang dalam bukunya yang berisikan tentang peran perempuan di bidang sosial.

Pemikiran Harriet Martineau menitikberatkan pada filosofi terkait peran perempuan yang seharusnya dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan laki-laki. Beliau sangat aktif menulis isu-isu tentang ekonomi dan sosial.

Kala itu, masyarakat di Inggris memandang hanya kaum laki-laki saja yang dapat menulis tentang isu ekonomi, politik, dan sosial. Harriet Martineau mematahkan stigma tersebut sehingga menginspirasi perempuan lainnya untuk berani berkarya.

Beberapa tokoh di atas merupakan tokoh reformator perempuan yang menjunjung tinggi persamaan hak perempuan di kalangan masyarakat. Isu sosial mengenai perempuan yang dianggap tidak mampu berperan dalam dunia politik maupun ekonomi dibantah oleh kaum feminis seperti beberapa tokoh di atas.

Pemikiran mereka mampu mengubah pandangan dunia terhadap peran perempuan yang tertuang dalam ilmu sosiologi.