4 Tokoh Sosiologis yang Memiliki Pemikiran Filosofis

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sosiologi menurut para ahli yaitu sebuah ilmu tentang masyarakat yang didalmnya mempelajari pola tingkah laku manusia beserta lingkungannya. Dalam menentukan atau menemukan ilmu sosiologi berawal dari sebuah kegiatan berfikir, observasi, dan juga mencari tahu. Proses mencari tahu dalam ilmu sosiologi dapat dikatakan sebagai proses dari pada berfilsafat.

Berikut ini beberapa tokoh sosiologis yang memiliki pemikiran filosofis, diantarannya

1. Marx

Marx merupakan salah satu tokoh sosiologi yang memiliki pemikiran filosofis ini mengungkapkan teorinya seperti berikut ini, bahwa masyarakat dibangun atas dasar sebuah konflik dan juga kesenjangan sosial yang berada dalam masyarakat itu sendiri.

Akar dari pemikiran Marx ini berasal dari pemikiran Hegelian yang mendorong agar terjadinya sebuah perubahan sosial di masyarakat tersebut. Seperti pada Tesis (Borjuis) yang dilawan dengan antitesis atau proletar yang telah menghasilkan sintesis atau komunisme dan juga masyarakat tanpa kelas.

2. Simmel

Simmel dengan pemikirannya mengenai filosofis ialah mengungkapkan adanya The Stranger di dalam masyarakat Eropa dan modernisme yang sudah ada telah berhasil mengukur setiap manusia yang dengan melihat angka moneter.

Pemikiran Simmel ini tidak lepas dari pemikiran Tokoh yang bernama Buberian yang telah menganggap manusia akan terbuang dari orang lain. Apabila The Stranger telah diukur dengan sebuah komoditas ekonomi juga sebagai benda namun bukan sebagai orang.

3. Foucault

Foucault dengan pemikirannya yang berasal dari Nietzsche yang menjelaskan mengenai bahwa menurut Nitzsche tidak adanya baik dan jahat, konsepsi ini berasal dari kaum elit yang berhasil mendominasi kaum non elit. Adapun pemikiran yang telah diungkapkan oleh Foucault yaitu kekuasaan yang berada dimana saja membentuk sebuah moralitas yang telah dibentuk dari mereka yang berkuasa.

4. Goffman

Goffman dengan pemikirannya tentang filsuf ini berasal dari Jean Paul Sartre yang telah menekankan pada tatapan dari orang lain yang memiliki sebuah pengikat kepada perilaku manusia dengan norma-norma yang berada pada masyarakat.

Berdasarkan dari tokoh-tokoh yang telah dipaparkan ini, bahwa dilihat dari jejaknya merupakan dari sudut pandang dari filsafat, dengan asumsi-asumsi yang teklah dibangun. Mempelajari ilmu filsafat dan juga sosiologi dapat membuat masyarakat mengubah dan juga menganalisis fenomena yang terjadi dalam masyarakat.

Sosiologi jika dipelajari tidak dapat membuat semua orang mengerti apa itu filsafa, sedangkan orang yangtelah belajar ilmu filsafat dapat dipastikan dapat memahami ilmu sosiologi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn