Daftar isi
Dalam menjalani kehidupan sosial atau bermasyarakat, manusia perlu mengenal toleransi agar hidup berdampingan dengan manusia lainnya dengan damai. Toleransi dianggap sebagai faktor penting dalam menjaga hubungan baik dengan siapa saja karena merupakan sikap individu maupun kelompok yang bisa menghormati atau menghargai pola hidup, pilihan hidup, dan keyakinan individu atau kelompok lain.
Toleransi ditandai dengan tidak memaksakan opini, sudut pandang, dan kehendak kita kepada orang lain maupun tidak menghina atau merendahkan keputusan atau pilihan orang lain yang berbeda dari kita. Toleransi secara umum juga tidak memandang rendah atau mendiskriminasi orang lain yang latar belakangnya berbeda dari kita.
Sementara itu, definisi toleransi beragama secara umum adalah sikap saling menghormati antar manusia tentang agama yang dipeluk tanpa mencela sedikit pun dengan alasan apapun. Artinya, toleransi beragama adalah menghargai tradisi, simbol, maupun praktek agama yang dimiliki orang lain tanpa menekan, mendiskriminasi, maupun ikut campur secara negatif sebagai bentuk menghormati hak asasi manusia.
Pengertian Toleransi Beragama Menurut Para Ahli
Toleransi beragama adalah tentang bagaimana individu atau suatu kelompok dapat saling menghargai dan menghormati keyakinan atau agama yang dipeluk, namun menurut para ahli pengertian toleransi beragama cukup bervariasi sebagai berikut.
- Umar Hasyim
Toleransi dalam beragama menurut Umar Hasyim adalah adanya kebebasan bagi manusia dalam hal pengaturan hidup, termasuk memeluk agama dan menjalankan kepercayaannya. Pemberian kebebasan kepada masyarakat tersebut perlu diterapkan secara damai dan tertib oleh sesama manusia serta tanpa melanggar hukum.
Di Indonesia, setiap warga hanya boleh menganut salah satu saja dari agama-agama yang diakui, yakni meliputi Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu dan Konghucu saja dan tidak menganut agama di luar dari yang diakui negara.
Seperti jaminan dari UUD 1945 bahwa tiap penduduk memeluk agama masing-masing dan menjalankan ibadah sesuai kepercayaan, artinya pemerintah mengakui dan melindungi hak asasi warganya dalam beragama.
- Nurcholish Madjid
Toleransi dalam beragama merupakan bagian dari realitas sosial menurut Nurcholish Madjid di mana para individu dapat saling menghormati agama atau keyakinan yang dianut. Tindakan saling menghargai antar sesama ini bersifat universal dengan pandangan bahwa setiap agama yang dipeluk atau diyakini oleh masing-masing individu menuju pada kebenaran untuk menciptakan kehidupan sosial yang damai, rukun dan harmonis.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
Toleran adalah ketika seseorang memperbolehkan, membiarkan, dan menghargai pendirian orang lain walau bertentangan dengan pendiriannya. Sekalipun terdapat perbedaan dari segi perilaku, kebiasaan, pandangan dan kepercayaan, seseorang dengan sikap toleran dapat menenggangnya.
Sementara itu, toleransi beragama diartikan sebagai tindakan umat beragama yang saling menghormati dan menghargai agama masing-masing yang dipeluk. Masyarakat bisa saling menghargai terlepas dari agama yang dianut masing-masing pihak untuk menciptakan kerukunan bermasyarakat dan menghindari konflik.
Fungsi Toleransi Beragama
Sikap toleransi beragama dalam bermasyarakat juga memiliki fungsi yang besar baik untuk individu, kelompok maupun negara, yakni antara lain :
1. Mempersatukan Perbedaan
Indonesia adalah negara dengan banyak perbedaan di dalam masyarakat, tidak hanya budaya, tapi juga agama. Meski bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walau berbeda-beda atau beraneka ragam tapi tetap satu juga, pada penerapannya sendiri masih cukup banyak masyarakat yang kurang mampu menerima perbedaan.
Salah satu contoh yang kerap terjadi adalah bahwa masyarakat menganggap bahwa agamanya paling benar sehingga mendiskriminasi umat agama lain karena agama yang dianut berbeda dianggap salah. Dengan adanya toleransi beragama, sikap ini dapat membawa persatuan dalam perbedaan-perbedaan yang ada di tengah masyarakat.
Toleransi beragama pun berfungsi sebagai peningkat solidaritas antar umat beragama dan meredam keegoisan yang dimiliki individu maupun kelompok demi keamanan, ketertiban dan keutuhan negara.
2. Memudahkan Pencapaian Kata Mufakat
Indonesia dengan keberagamannya, termasuk dalam hal agama akan selalu menemukan perbedaan-perbedaan pandangan maupun tindakan yang berpotensi memicu konflik. Namun di Indonesia, musyawarah menjadi prioritas untuk dilakukan demi memperoleh solusi untuk masalah dalam masyarakat.
Adanya toleransi dalam beragama menjadikan musyawarah dapat dilaksanakan dengan lancar agar antar umat beragama dapat berbagi opini atau sudut pandang terhadap suatu masalah dengan tujuan meminimalisir risiko konflik hingga perpecahan.
3. Menghindari Keegoisan
Masyarakat pada dasarnya terdiri dari individu-individu yang memiliki egonya masing-masing. Ego merupakan sebuah kehendak yang akan selalu dimiliki oleh manusia dan selalu timbul dalam diri kita, entah keinginan menjadi, melakukan, hingga memutuskan sesuatu sehingga ego perlu dikendalikan setiap saat.
Toleransi beragama merupakan sikap yang dapat diterapkan ketika ingin hidup damai dan rukun antar sesama di dalam masyarakat dan meredam ego yang memuncak untuk bersikap egois atau mementingkan diri atau agamanya sendiri. Toleransi beragama berfungsi sebagai pengendali perasaan yang mengarah pada ego dan keegoisan sehingga para individu dapat menyikapi setiap perbedaan secara positif.
Manfaat Toleransi Beragama
Toleransi beragama yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat bermanfaat tidak hanya untuk lingkungan tempat kita berada saja, tapi juga bagi negara, yakni sebagai berikut.
1. Menciptakan Kerukunan dan Keharmonisan
Dalam kehidupan sosial dan upaya menjaga hubungan baik dengan orang lain di sekitar kita, perbedaan akan selalu ada. Tidak hanya mengenai latar belakang sosial-ekonomi, suku maupun ras, tapi juga perbedaan agama yang kita akan selalu jumpai di manapun kita berada.
Toleransi beragama adalah sebuah sikap yang perlu diterapkan agar antar umat beragama dapat hidup berdampingan dengan baik. Toleransi beragama adalah penerapan yang membawa kehidupan sosial kepada keamanan, ketertiban, ketentraman, kedamaian, kerukunan, dan keharmonisan.
2. Mencegah Konflik dan Perpecahan
Konflik dan perpecahan bukan hal asing yang dapat terjadi dalam kehidupan sosial sebagai akibat dari perbedaan. Perbedaan cara pikir, pendapat, hingga kesukaan bisa menjadi alasan untuk timbulnya suatu konflik. Perbedaan latar belakang seperti sosial-ekonomi, suku, ras, dan agama pun sangat berpotensi menyebabkan konflik hingga perpecahan.
Oleh sebab itu, kita mengenal dan menerapkan toleransi di manapun kita berada, tak terkecuali toleransi beragama. Karena dalam kehidupan bermasyarakat terdapat berbagai agama hingga kepercayaan, toleransi beragama diperlukan agar keharmonisan dan kerukunan terjaga dengan baik sehingga tidak mudah terjadi konflik hingga perpecahan antar umat beragama.
3. Menjaga dan Meningkatkan Persatuan Negara
Konflik antar umat beragama kerap kali tidak hanya merugikan warga sekitar dan pemerintah daerah, tapi juga pemerintah negara. Sebagai warga negara yang baik, menjaga ketertiban dan keamanan bersama akan menciptakan kestabilan negara, salah satunya adalah melalui toleransi beragama.
Toleransi beragama tidak hanya meningkatkan persatuan negara, tapi juga menjaganya dengan mencegah kerusuhan akibat perpecahan antar umat beragama.
Contoh-contoh Toleransi Beragama
Toleransi beragama artinya seseorang dapat bersikap baik kepada orang lain yang memeluk agama berbeda darinya dan tetap memperlakukan orang lain tersebut secara positif tanpa mendiskriminasi. Dalam kehidupan sehari-hari di sekeliling kita, berikut ini merupakan deretan contoh toleransi beragama yang dapat dijumpai :
- Pemberian kesempatan kepada orang lain (baik itu saudara, teman atau kenalan) yang memiliki agama berbeda dari kita untuk bisa berdoa sesuai dengan kepercayaannya.
- Pemberian bantuan atau pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan sekalipun latar belakang agamanya tidak sama dengan kita.
- Tidak melakukan pemaksaan kepada orang lain agar pindah ke kepercayaan atau agama yang kita anut.
- Tidak sombong dan menganggap agama atau kepercayaan kita lebih baik dan lebih benar di depan orang lain yang agamanya berbeda dari kita.
- Tetap tenang dan tidak mengganggu saat terdapat acara ibadah dari agama lain yang diadakan atau dilakukan oleh umat agama lain.
- Tidak melakukan pengrusakan terhadap tempat ibadah umat agama lain.
- Menjaga hubungan baik dengan saudara, rekan kerja, teman, maupun tetangga walau mereka merupakan umat agama lain.
- Menghormati perayaan hari besar agama apapun yang tengah dirayakan oleh umatnya sekalipun kita tidak merayakan hari tersebut.
- Pertemanan tanpa memandang latar belakang agama.
- Tidak bergurau dengan membawa agama orang lain sebagai topik candaan.
- Tidak ada diskriminasi terhadap agama orang lain, termasuk agama minoritas.
- Pengutaraan pendapat mengenai agama orang lain secara bijaksana dalam pemilihan kata serta dengan hormat dalam penyampaiannya supaya tidak terlontar kalimat hinaan maupun yang merendahkan.
- Tidak berasumsi negatif kepada umat agama lain hanya karena agama mereka berbeda dari kita.
- Pemberian rasa aman kepada umat agama lain saat beribadah dengan membiarkan dan menghormati mereka.
Toleransi beragama tidak sekadar teori, namun penerapannya dapat dilakukan setiap warga di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari-hari demi menciptakan suasana kehidupan sosial yang harmonis.