Tradisi Fenomenologi: Pengertian – Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam kehidupan sosialisasi antar manusia, terdapat penelitian teori tentang komunikasi dan sosial. Pada penelitian tersebut ditemukan beberapa pendekatan, salah satunya adalah tradisi fenomenologi.

Pengertian Tradisi Fenomenologi

Fenomenologi berasal dari bahasa Yunani, Phainoai, yang berarti ‘menampak’ dan phainomenon merujuk pada ‘yang menampak’. Istilah fenomenologi diperkenalkan oleh Johann Heirinckh. Meskipun demikian pelopor aliran fenomenologi adalah Edmund Husserl.

Fenomenologi adalah sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena. Ilmu fenomenologi dalam filsafat biasa dihubungkan dengan ilmu hermeneutik, yaitu ilmu yang mempelajari arti daripada fenomena ini.

Pada dasarnya fenomenologi adalah suatu tradisi pengkajian yang digunakan untuk mengekplorasi pengalaman manusia. Seperti yang dikemukakan oleh Littlejohn bahwa fenomenologi adalah suatu tradisi untuk mengeksplorasi pengalaman manusia.

Inti pokok dari fenomenologi adalah manusia menginterpretasikan pengalamanya dengan memberikan makna atas sesuatu yang dialami manusai. Dengan kata lain pemahaman adalah suatu tindakan kreatif, yakni tindakan menuju pengartian hidup

Ciri-ciri Tradisi Fenomenologi

  • Fenomenologi menjelaskan fenomena perilaku manusia yang dialami dari kesadaran.
  • Fenomenologi mencari pemahaman seseorang dalam membangun makna dan konsep bersifat intersubyektif.
  • Pemikiran fenomenologis memberikan ide dasar yang menjadi fondasi kokoh dari setiap aliran pemikiran sosial yang menekankan pemikirannya pada penyelidikan proses pemahaman.
  • Tradisis Fenomenologi berasal dari pengalaman hidup manusia.

Contoh Tradisi Fenomenologi

Hal yang sangat terpenting dan sentral dalam tradisi fenomenologi adalah Interpretasi. Menurut pemikiran fenomenologi, orang yang melakukan interpretasi (interpreter) mengalami suatu peristiwa atau situasi, dan ia akan memberikan makna kepada setiap peristiwa atau situasi yang dialaminya.

Contoh : Seorang wanita yang ditinggal ayahnya sejak kecil karena orangtuanya bercerai. Pengalaman buruk dengan ayahnya memberikan makna atau pengetahuan kepadanya mengenai pria, bahwa setiap pria itu jahat. Namun interpretasinya, mungkin akan berubah, ketika wanita itu menemukan pria yang sangat baik hati dan sangat memperhatikannya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn