Biologi

Transpirasi: Pengertian – Proses dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berikut ini akan dibahas mengenai traspirasi, berikut pembahasannya.

Pengertian Transpirasi

Pengertian Menurut Bahasa

Transpirasi dalam bahasa Latin “Trans” berarti “melintasi” dan “Spirare” berarti “mengisap”. 

Pengertian Secara Umum

Pengertian transpirasi tumbuhan adalah suatu proses penguapan atau pelepasan uap air pada tumbuhan melalui stomata, kutikula, dan lentisel.

Aliran molekul air ini berasal dari akar, batang, dan akhirnya ke daun lewat xilem.

Adanya kegiatan transpirasi daun menyebabkan daun memiliki daya isap terhadap air dan zat-zat terlarut di dalamnya dari batang maupun akar.

Daya-daya yang menyebabkan air naik dari akar ke batang hingga ke daun, yaitu:

  • Adanya tekanan akar sekalipun hanya menaikkan aliran air dalam beberapa meter saja.
  • Adanya daya kohesi dan adhesi antarmolekul air dengan dinding kapiler xilem.
  • Adanya daya kapiler xilem (pembuluh kayu) sekalipun hanya dapat setinggi beberapa puluh meter.
  • Adanya daya isap daun sehingga memperlancar aliran molekul air dari akar ke batang hingga dikeluarkan dari daun melalui stomata atau kutikula.

Dampak positif dari kegiatan transpirasi tersebut adalah zat-zat yang terlarut dalam air tanah, berupa garam-garam tanah dan zat hara lainnya ikut terisap ke tubuh tanaman untuk keperluan hidupnya.

Fungsi Transpirasi

  • Mengakibatkan terbentuknya daya isap daun, sehingga terjadi transport air di batang.
  • Mendukung penyerapan air dan zat hara oleh akar.
  • Mengurangi air yang terserap berlebihan.
  • Dapat menjaga temperatur yang sesuai untuk daun.
  • Berperan pada fotosintesis serta respirasi sebab dapat membuka atau menutupnya stomata.

Dari peran yang ada nampak kalau yang terpenting ialah untuk melepas energi yang diterima dari radiasi matahari.

Energi radiasi matahari yang dimanfaatkan untuk proses fotosintesis hanya 2 % atau kurang, sehingga selebihnya harus dilepaskan ke lingkungan, baik dengan pancaran, hantaran secara fisik dan sebagian besar untuk menguapkan air.

Faktor yang Mempengaruhi Transpirasi

Berikut ini faktor faktor yang mempengaruhi transpirasi.

1. Suhu

Tingkat transpirasi akan bertambah seiring meningkatnya suhu, khususnya selama musim pertumbuhan berlangsung, pada saat udara lebih hangat sebab intensitas sinar matahari yang tinggi.

Suhu yang lebih tinggi akan mengakibatkan sel-sel tumbuhan yang mengendalikan stomata akan membuka, sementara apabila pada musim dingin maka pori-pori akan menutup.

2. Jumlah Daun

Apabila suatu tumbuhan mempunyai jumlah daun yang lebih banyak maka hal tersebut berarti terdapat permukaan yang lebih besar dan lebih banyak stomata untuk transpirasi. Hal tersebut akan membuat proses penguapan terjadi lebih banyak.

3. Jumlah Stomata

Jumlah stomata pada daun akan memastikan banyak atau tidaknya suatu tumbuhan melakukan transpirasi.

4. Ukuran Daun

Sebuah daun yang mempunyai permukaan yang lebih besar akan mengakibatkan transpirasi lebih cepat dibandingkan dengan daun yang memiliki permukaan kecil.

5. Sinar Matahari

Tingkat transpirasi diatur oleh bukaan stomata, dan pori-pori kecil ini terbuka khususnya untuk melakukan proses fotosintesis.

Pada mulannya semakin tinggi intensitas sinar matahari maka dapat mendorong stomata terbuka dan kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.

6. Kelembaban Udara

Udara yang basah akan mengakibatkan proses transpirasi terhambat sementara udara yang kering dapat memperlancar proses tranpirasi.

7. Angin

Angin bisa mendukung untuk mempercepat laju transpirasi dengan cara penyapuan uap air.

8. Air Tanah

Kondisi air tanah sangat mempengaruhi perkembangan sebuah tumbuhan, begitu juga pada proses transpirasi hal tersebut sangat mempengaruhi keadaan air dan tanahnya.

Proses Transpirasi Pada Tumbuhan

Transpirasi bisa juga diartikan sebagai hilangnya air dalam bentuk uap dari tubuh tumbuhan dengan melalui penguapan.

Penguapan air tersebut akan menghasilkan daya isap sehingga tumbuhan bisa menyerap mineral dan nutrient penting dari dalam tanah.

Rasio antara hilangnya air dalam proses transpirasi dengan produksi bahan kering yang terjadi selama pertumbuhan merupakan ukuran efisiensi penggunaan air oleh tumbuhan.

Semakin besar ratio, akan semakin berkurangnya efisien sejenis tumbuhan tersebut dalam hal penggunaan air.

Sebagian besar tanaman budidaya akan memiliki rasio transpirasi sekitar 100-500 atau bahkan bisa lebih.

Hal tersebut berarti tanaman memerlukan 100-500 gram air untuk dapat menciptakan 1 gram bahan kering tumbuhan.

Maka dari itu, beberapa jenis tumbuhan yang hidup di darat sangat tidak efisien dalam penggunaan air.

Kehabisan air di saat proses transpirasi bisa terjadi dari setiap bagian tumbuhan yang terhubungan dengan atmosfir.

Akan tetapi, pada umumnya sebagian besar berlangsung melalui daun menggunakan stomata.

Kutikula mempunyai sifat impermeable terhadap air, maka transpirasi yang berlangsung melalui kutikula relative sangat kecil.

Hal tersebut sebab apabila menguapkan 1 gram air maka akan diperlukan energy panas sebanyak 500 kal.

Transpirasi juga merupakan proses yang membahayakan kehidupan tumbuhan sebab apabila transpirasi melebihi penyerapan oleh akar, tumbuhan bisa kekurangan air.

Jika melebihi batas minimum bisa menyebabkan kematian. Transpirasi yang besar juga memaksa tumbuhan melakukan penyerapan besar, itu membutuhkan energi besar pula.

Karena itu, transpirasi dapat menimbulkan pengaruh pendinginan pada daun.

Penguapan air membutuhkan panas yang berasal dari sinar matahari, yang dapat disalurkan melalui 3 cara, yaitu:

  • Sebagai cahaya langsung, melalui pantulan atau difusi
  • Sebagai radiasi panas melalui atmosfir, tanah, atau benda yang ada disekitarnya
  • Oleh aliran konveksi yaitu aliran udara panas melalui daun.

Jumlah panas yang diabsorpsi daun, hanya beberapa bagian kecil saja yang diterima sebagai panas penghantar dari bagian tubuh tumbuhan lainnya.
Biasanya laju transpirasi daun menunjukkan siklus harian.

Pada saat hari cerah, terjadi peningkatan transpirasi yang cepat di pagi hari, dan akan mencapai puncak pada lewat tengah hari, selanjutnya akan diikuti penurunan pada sore dan malam harinya.

Jenis-jenis Transpirasi

1. Transpirasi Kutikula

Penguapan air tejadi yang secara langsung melalui kutikula epidermis. Kutikula daun secara relatif tidak dapat tembus air dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10%.

Oleh sebab itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melalui stomata.

2. Transpirasi Stomata

Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, namun diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air.

Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air lalu berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke athmosfer di luar.

Maka dalam keadaan normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selali jenuh uap air.

Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke athmosfer pasti terjadi kecuali jika atmosfer itu sendiri sama-sama lembap.

3. Transpirasi Lentisel

Pada daerah kulit kayu yang berisi sel-sel. Uap air yang hilang melalui jaringan ini yakni 0,1%.