Tritura: Pengertian – Dampak dan Cara Mengatasinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kali ini kita akan membahas mengenai aksi tritura yang pernah terjadi di Indonesia, berikut pembahasannya.

Apa itu Tritura?

Tritura merupakan kepanjangan dari Tri Tuturan Rakyat. Aksi tersebut dipicu peran mahasiswa yang telah tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Indonesia (KAMI).

KAMI terlahir karena adanya rasa kepedulian mahasiswa Indonesia terhadap kondisi Indonesia. Seperti yang kita tahu, Indonesia pada masa demokrasi terpimpin mengalami ketidakstabilan di semua bidangnya.

Hal tersebut dipicu karena kondisi pemerintahan sudah dipenuhi pratik Korupsi. Dan organisasi Mahasiswa bernisiatif untuk bersatu dengan membentuk barisan yang diberi nama Front Pancasila

Latar Belakang Tritura

Peristwa G30 S/PKI menjadi faktor erat tepicunya aksi mahasiswa ini. Peristiwa yang terjadi tepat pada 30 September tersebut menyisakan dampak yang berkepanjangan bagi Indonesia.

Salah satunya ialah ketidakstabilan politik. Selain dipicu oleh adanya krisis politik, aksi mahasiswa tersebut juga dilandasi dengan kondisi ekonomi yang ada.

Pada awal tahun 1966, indonesia dilanda krisis ekonomi yang mengharuskan pemerintah untuk menaikkan harga bensin.

Harga bensin yang semula seharga Rp. 4,00 harus meningkat menjadi Rp.25,00 per liternya. Kenaikan harga bensin diikuti dengan meningkatnya harga kebutuhan pokok lainnya.

Keputusan pemerintah tersebut menyebabkan hampir seluruh masyarakat Indonesia sengsara.

Tokoh yang Berpengaruh Terhadap Aksi Tritura

Dalam aksi demontrasi ini,tidak mungkin dapat berjalan sesuai dengan tanpa ada campur tangan pihak tertentu. Tokoh yang sangat berpengaruh terhadap aksi Tritura sebagian besar ialah mahasiswa. Berikut tokoh tokoh aksi Tritura.

  • Arif Rahman Hakim
    Mahasiswa Kedokteran Universitas Indonesia,yang tewas tertembak saat melakukan aksi demontrasi di depan Istana Negara.
  • Cosmas Batubara
    Salah satu mahasiswa angkatan ’66 yang berhasil mendapat kepercayaan masyarakat untuk menentang isu komunisme dan melakukan perlawanan terhadap pemerintahan.
  • Sofyan Wanandi
    Salah satu mahasiswa angkatan ’66 yang berhasil mendapat kepercayaan masyarakat untuk menentang isu komunisme dan melakukan perlawanan terhadap pemerintahan.
  • Chaerul Saleh
    Salah satu pejuang dan juga tokoh politik  di Indonesi. Dalam perkembangannya pernah menjabat sebagai menteri, wakil perdana menteri, dan ketua MPRS antara tahun 1957 sampai 1966,tepatnya pada masa demokrasi terpimpin.
  • D.N. Aidit
    Tokoh ini juga berpatisipasi aktif dalam bangkitnya PKI di Indonesia.
  • Ibnu Parna
    Beliau berperan aktif sebagai politisi fraksi PKI, pemimpin Partai Acoma, serta merupakan salah satu aktivis buruh.
  • Lettu Doel Arif
    Lettu Doel Arif adalah tokoh yang diduga melakukan penculikan terhadap jenderal jenderal dalam peristiwa G30S/PKI.
  • Syam Kamaruzzaman
    Syam Kamaruzzaman merupakan salah satu tokoh yang diberi mandat untuk melatih para simpatisan PKI yang berasal dari kalangan TNI.
  • Sudisman
    Sudisman merupakan salah satu anggota Politbiro CC PKI.
  • Trubus Soedarsono
    Beliau seorang pematung dan pelukis naturalis Indonesia yang telah tewas terbunuh.

Kronologi Demonstrasi Tritura

Demonstrasi pertama yang dilakukan mahasiswa terjadi di depan gedung Sekretariat Negara. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 8 Januari 1966.

Dalam aksi demonstrasinya tersebut, mahasiswa menyuarakan aspirasinya mengenai kondisi yang terajadi di masa demokrasi terpimpin. Tuntutan tersebut diberi nama Tritura. Tritura berisi mengenai tuntutan tuntutan berikut.

  • Pembubaran PKI beserta dengan ormas ormasnya.
  • Adanya perombakan Dwikora, dan dibersihkannya kabinet dari unsur unsu komunis.
  • Penurunan harga harga kebutuhan pokok/ tuntutan perbaikan ekonomi.

Aksi demontrasi yang dilakukan oleh mahasiswa menyebabkan adanya gejolak politik.

Gejolak tersebut membagi pemerintah menjadi dua kubu yang bertentangan, yaitu kubu pro pemerintah dan kubu anti pemerintah. Adanya pertentangan tersebut sempat menjatuhkan korban jiwa, yang disebabkan adanya bentrokan.

Bahkan terdapat satu mahasiswa yang tertembak akibat bentrokan tersebut.

Dampak Tritura

Demonstrasi Tritura sangat berpengaruh terhadap kestabilan berbagai bidang di Indonesia. Salah satu bidang yang telah terdampak ialah bidang politik. Dengan adanya aksi demontrasi tersebut kubu pemerintah terbagi menjadi dua.

Kubu yang pro terhadap pemerintah serta kubu yang anti pemerintah. Berikut dampak postif dan negatif akibat demontrasi Tritura.

Dampak Positif Aksi Tritura

  • Aspirasi yang diajukan mahasiswa menjadi pengkajian khusus pemerintah.
  • Adanya pembersihan paham komunis dan sisa sisa PKI dalam struktur pemerintahan Indonesia.
  • Dikeluarkannya perintah sebelas maret untuk dapat mengusut peristiwa G30S/PKI.
  • Dilakukannya pembersihan terhadap kabinet Dwikora.

Dampak Negatif Aksi Tritura

  • Dibubarkan organisasi KAMI, sebab dianggap memprovokasi.
  • Citra mahasiswa pada masa demokrasi terpimpin terkesan buruk di mata pemerintahan.
  • Aksi demontrasi tersebut menyebabkan banyak sekali korban jiwa.

Cara Mengatasi Aksi Tritura

Aksi demontrasi mahasiswa menuai respon keras Presiden Soekarno. Akibat demontrasi tersebut, Presiden Soekarno memutuskan untuk membubarkan KAMI.

Tindakan Soekarno itu, menuai kecaman di kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa Bandung.

Mahasiswa Bandung mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk dapat melanjutkan pejuangan KAMI pasca pembubarannya.

Protes keras juga diajukan oleh Front Pancasila terhadap pembubaran KAMI. Keputusan untuk membubarkan KAMI,ternyata tidak mampu menghentikan aksi mahasiswa.

Aksi demontrasi terus dilakukan hingga di depan gedung departemen luar negeri.

Dengan adanya aksi tersebut, Presiden Soekarno terus menghimbau supaya masyarakat tidak termakan provokasi. Provokasi tersebut yang nantinya mengancam persatuan dan kesatuan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn