Daftar isi
Indonesia merupakan salah satu negara yang sering mengalami bencana alam. Salah satu benca alam terbesar yang terjadi di Indonesia, pada tahun 2004 yaitu Tsunami Aceh. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tsunami.
Tsunami secara harfiah berasal dari Jepang, dimana Tsu berarti pelabuhan dan Nami berarti gelombang, sehingga dapat diartikan ombak besar di pelabuhan.
Maka dari itu tsunami dapat diartikan yang berkaitan dengan gelombang lautan yaitu perpindahan badan air yang disebabkan perubahan permukaan laut secara vertikal dan berlangsung dengan tiba-tiba.
Gelombang tsunami merupakan gelombang yang bergerak ke segala arah hingga mencapai jarak ribuan kilometer dan memiliki kecepatan mencapai 500 hingga 1000 kilometer per jam atau sama dengan kecepatan pesawat jet.
Sehingga karena kecepatannya tersebut, kapal yang sedang berada di lautan tidak akan merasakan kehadiran gelombang tsunami.
Namun ketika semakin mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami akan menurun namun tinggi gelombang akan semakin naik dan ketika masuk ke daratan dapat mencapai jarak hingga puluhan kilometer.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, tsunami merupakan gelombang laut dahsyat atau gelombang pasang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di dasar laut.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami, yaitu:
Berikut ini ada beberapa ciri-ciri saat akan terjadinya tsunami, yaitu:
Tsunami memiliki lima jenis yang umum diketahui, yaitu:
Tsunami lokal merupakan jenis tsunami yang berhubungan dengan episentrum gempa yang terjadi di sekitar area pantai sehingga waktu yang diperlukan dari titik kejadian hingga tiba di bibir pantai sekitar 5 hingga 30 menit sehingga menyebabkan kesulitan menyelamatkan diri.
Titik kejadian tsunami lokal biasanya terjadi dalam jarak yang cukup dekat dari area pesisir pantai sekitar 100 kilometer dari titik tsunami.
Dimana pemicunya dapat berupa gempa bumi atau longsor di bawah laut akibat erupsi gunung berapi.
Biasanya dampak dari gempa lokal cukup besar karena gelombangnya terasa meski telag mencapai area daratan.
Tsunami regional merupakan jenis tsunami yang memiliki ukuran 10 kali lebih besar dari tsunami lokal dan jarak yang dapat dicapai sekitar 100 hingga 1.000 kilometer dari titik kejadian.
Gelombang dalam tsunami regional biasanya memakan waktu yang cukup lama untuk mencapai daratan, sekitar satu hingga tiga jam, dengan begitu ada cukup waktu untuk menyelamatkan diri.
Tsunami jarak atau dikenal dengan sebutan ocean wide tsunami atau tele tsunami merupakan sebuah tsunami desktuktif.
Tsunami jarak memiliki jarak tempuh dapat mencapai lebih dari 1.000 kilometer dari titik tsunami bawah laut dan setidaknya butuh waktu tiga jam untuk mencapai daratan.
Meskipun begitu, hampur mustahil dapat menyelamatkan diri dari tsunami jarak dan Indonesia menjadi salah satu negara yang sering terjadi tsunami jarak.
Tsunami meteorologi atau dikenal dengan sebutan meteo-tsunami atau tsunami atmosfer merupakan tsunami yang disebabkan adanya gangguan pada atmosfer atau meteorologis seperti gelombang gravitasi atmosfer atau angin topan.
Pada tsunami meteorologi memiliki skala pasial dan skala temporal yang dihasilkan sama dengan tsunami lainnya yang dapat menghancurkan pesisir pantai.
Microtsunami merupakan jenis tsunami yang memiliki ukuran sangat kecil bahkan sulit untuk diketahui dengan mata telanjang sehingga cukup berbahaya karena sulit terdekteksi dan dibutuhkan alat tertentu untuk mendeteksi keberadaan microtsunami.
Ada beberapa dampak yang dapat ditimbulkan karena terjadinya tsunami, yaitu: