Tumbuhan Dikotil: Pengertian, Ciri dan Klasifikasi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kita pasti pernah mendengar tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan gimnosperma dengan biji yang terbuka. Namun, apakah kalian memahami tumbuhan dikotil lebih dalam? Di sini kita akan apa itu tumbuhan dikotil, ciri – ciri, reproduksi, klasifikasi, dan juga contohnya. Yuk kita simak pembahasan berikut!

Pengertian Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil atau tumbuhan berkeping dua biji yang terlindung dengan daun buah atau karpel. Semua tumbuhan dikotil memiliki kekhasan yang dilengkapi dengan sepasang daun lembaga atau disebut juga dengan kotiledon.

Yang menjadi keunikan sekaligus pembeda tumbuhan dikotil dengan tumbuhan monokotil yakni kotiledon. Pada tumbuhan dikotil, kotiledonnya sudah ada dan terbentuk ketika masih menjadi biji. Oleh sebab itu, anggota dikotil ini memiliki biji – bijian dengan sifat yang mudah terbagi atau terbelah menjadi dua bagian.

Ciri – Ciri Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil memiliki beberapa ciri – ciri khusus yang menjadi pembeda dengan tumbuhan lainnya. tumbuhan dikotil berakar tunggang, sumsum daunnya cenderung menyirip atau menjari, berkeping dua, batang berkambium dan bisa tumbuh besar, kelopak bunganya berjumlah dua, empat, atau lima, serta pembuluh pengangkutnya bersifat teratur dan berada di dalam sebuah cincin atau lingkaran.Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ciri tumbuhan dikotil :

  • Ciri Daun Tumbuhan Dikotil

Daun pada tumbuhan dikotil berbentuk menyirip ataupun menjari. Fungsi daun pada tumbuhan dikotil sama halnya dengan tumbuhan lainnya yakni untuk melakukan fotosintesis sebagai mana membuat makanan bagi tumbuhan itu sendiri.

Untuk melakukan respirasi, daun membutuhkan stomata yang berlubang kecil dan berukuran lonjong serta terhimpit di tengah dua sel epidermis khusus yang menutup daun khususnya untuk daun berwarna hijau.

Stomata itu sendiri terdapat di permukaan daun dan membantu setiap tumbuhan dalam melakukan pertukaran gas. Untuk struktur daun tumbuhan dikotil terdiri dari tiga struktur antara lain epidermis, jaringan dasar, dan berkas pengangkut.

Epidermis pada daun dikotil tersusun atas sejumlah sel kipas dan stomata. Epidermis ini akan berubah menjadi trikoma yang mana bekerja sebagai pelindung serta memantulkan radiasi cahaya matahari.

Pada daun tumbuhan dikotil, jaringan dasarnya terletak di tengah – tengah epidermis atas dan epidermis bawah. Sedangkan berkas pengangkut itu sendiri letaknya ada pada tulang daun yang mana susunannya menyerupai batangnya. Yang perlu kita ketahui bahwa berkas pengangkut tersusun atas sylem dan juga floem.

  • Ciri Batang Tumbuhan Dikotil

Sama halnya dengan batang pada tanaman lain, batang pada tumbuhan dikotil juga berfungsi sebagai media tumbuhnya daun dan juga menjadi jalan lintasan air, mineral, hingga makanan pada tumbuhan.

Kuncup terminal merupakan bagian ujung batang serta daun, adapun kuncup ketiak atau kuncup aksilar. Tumbuhan berkayu cenderung memiliki batang yang lebih keras, tebal, dan juga panjang.

Permukaan batang yang sudah berumur tua biasanya juga lebih kasar dan memiliki lentisel pada tempat tertentu. Lentisel itu sendiri menjadi tempat pertukaran gas yang terjadi pada tumbuhan.

Beberapa jaringan yang menyusun batang pada tumbuhan dikotil antara lain epidermis, korteks, endodermis, floem, dan juga xylem. Korteks dapat ditemukan di lapisan epidermis.

Epidermis adalah jaringan yang terletak di bagian luar batang yang komponennya terbentuk oleh dinding sel yang cukup tipis dan biasanya dapat menutup organ yang ada pada tumbuhan. Sedangkan endodermis dapat ditemukan di bawah permukaan dari lapisan epidermis.

Floem yang terdapat pada batang tumbuhan dikotil dapat menyusun suatu sel baik itu sel – sel pada serat floem, hingga komponen pembuluh seperti penyalur makanan yang ada pada tumbuhan. Sedangkan xylem tersusun dari elemen trakea, serat dan juga parenkim.

Xylem bertugas untuk menyalurkan air dan mineral yang berasal dari akar menuju ke daun yang mana letaknya berada dalam berkas pembuluh atau bagian yang berada di dalam kambium. Terdapat dua tipe sel xylem pada tumbuhan yang berbunga. Yang pertama adalah trakeid beserta unsur pembuluh, sedangkan yang kedua merupakan sel yang mati.

Semua tumbuhan pastinya memiliki akar dengan letak berada di dalam tanah. Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah serta berguna menjadi pondasi supaya tumbuhan tetap berdiri tegak dan kokoh.

Akar itu sendiri terbentuk dari calon akar yang ada pada suatu embrio. Akar memiliki struktur bagian luar yang meliputi batang akar, cabang, bulu akar, hingga tudung akar.

Pada bagian yang paling ujung, terdapat sebuah titik tumbuh yang terlindung dengan keberadaan tudung akar atau disebut juga kaliptra yang terbentuk karena adanya kaliptrogen. Batas yang ada pada ujung akar dan juga kaliptra pada tumbuhan dikotil dapat dikatakan tidak jelas.

Akar pada tumbuhan dikotil memiliki sistem tunggang yang mana hal tersebut terjadi karena berkecambahnya akar dengan pertumbuhan yang terus menerud hingga bagian pangkalnya berukuran lebih besar dibandingkan dengan ukuran pada bagian ujung akar. Akan tetapi, walaupun tunggang, akar tumbuhan dikotil memiliki cabang yang tidak berserabut.

Anatomi akar tumbuhan serabut terdiri dari empat lapisan jaringan pokok yakni epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Epidermis bekerja dalam penyerapan air. Korteksi bekerja dalam melakukan penyimpanan zat makanan. Endodermis berfungsi untuk mengatur jalannya zat pada pembuluh akar. Sedangkan silinder pusat atau stele itu sendiri tersusun atas perisikel, xylem, dan juga floem.

Reproduksi Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan berkeping dua ini mempunyai sepasang daun lembaga atau daun kotiledon yang diciptakan melalui proses pembentukan biji pada tumbuhan dikotil. Oleh karena hal tersebut, semua tumbuhan dikotil memiliki khas biji yang terbelah menjadi dua buah.

Terdapat dua cara reproduksi tumbuhan dikotil yakni vegetatif dan generatif. Untuk lebih jelasnya kami jelaskan di bawah ini.

  • Reproduksi Secara Vegetatif

Reproduksi secara vegetatif dapat terjadi secara alami maupun buatan. Vegetatif secara alami artinya tumbuhan tersebut berkembang biak dengan tidak kawin dan tanpa bantuan manusia untuk melakukan pembuahan atau anakan baru.

Jika vegetatif alami, tumbuhan dikotil dapat melakukan pembuahan atau anakan baru sendiri, vegetatif buatan, membutuhkan bantuan untuk pembuahannya. cara – cara dalam vegetatif buatan yang biasa dilakukan antara lain merunduk, menyambung, dan juga mencangkok.

Pencangkokan pada suatu tanaman dikotil dilakukan dengan membuang sebagian kulit serta kambium yang dilakukan secara melingkar pada cabang tumbuhan. Setelah itu, luka bekas sayatan tersebut dibalut dengan menggunakan tanah (bisa juga dengan media yang lain), kemudian diikat dengan kencang lalu dirawat hingga akarnya tumbuh.

  • Reproduksi Secara Generatif

Pada spesies angiospermae, alat perkembangbiakannya adalah bunga. Bunga tersusun atas perhiasan bunga serta alat kelamin bunga itu sendiri.

Perhiasan bunga merupakan bagian kelopak sekaligus mahkota bunga. Sedangkan alat kelamit bunga digunakan sebagai alat untuk perkembangbiakan. Pada bagian dalam perhiasan bunga yang berbentuk lingkaran, di situlah terdapat alat kelamin bunga.

Alat kelamin bunga yakni benang sari yang merupakan alat pembiakan jantan, serta putik yang merupakan alat pembiakan betina pada bunga. Benang saru atau alat pembiakan jantan dapat ditemukan pada lingkaran yang berada di bagian luar putik.

Klasifikasi Tumbuhan Dikotil

Banyak sekali jenis tumbuhan yang masuk ke dalam golongan tumbuhan dikotil. Kita pun biasanya lebih seing menjumpai tumbuhan yang berkeping dua daripada tumbuhan yang berkeping satu. Dalam suatu penelitian, ditemukan bahwa hampir 200.000 tumbuhan itu termasuk tumbuhan berkeping dua.

Beberapa jenis dan klasifikasi tumbuhan dikotil antara lain sebagai berikut :

  • Euphorbiaceae (Tumbuhan Getah – Getahan) : Getah – getahan merupakan tumbuhan dikotil dengan getah yang biasanya berwarna putih dan bisa kita jumpai ketika kita memberikan sayatan pada bagian batang tumbuhan ini.
  • Papilinaceae (Tumbuhan Kacang Kacangan) : Pada tumbuhan dikotil jenis ini memiliki ciri khas yang unik dan mudah dikenali, karena jenis tumbuhan kacang – kacangan memiliki mahkota yang berbentuk seperti kupu – kupu, dengan akar yang berbintil, serta buah polong.
  • Solanaceae (Tumbuhan Terong Terongan) : tumbuhan terong – terongan memiliki bunga yang berbentuk bintang ataupun terompet serta mempunyai buah yang di dalamnya dapat berisi daging buah atau berair.
  • Casuarinaeae (Tumbuhan Cemara – Cemaraan) : Tumbuhan jenis ini memiliki ranting yang beruas disertai dahan yang ukurannya besar menyerupai daun. Dan yang menjadi ciri paling khas dari tumbuhan jenis Casuarinaceae ini adalah buahnya serupa dengan runjung yang kecil.
  • Capparaceae : Meskipun tumbuhan ini merupakan tumbuhan dikotil, tumbuhan ini juga termasuk dalam kelompok bunga – bungaan dengan daun yang tunggal, bisa juga majemuk yang berbentuk menjari, dengan ukuran yang cukup kecil. Tanaman dikotil ini juga berbuah dengan bentuk menyerupai kapsul dan memanjang.
  • Malvaceae (Tumbuhan Kapas – Kapasan) : Ciri yang sangat khas dari tumbuhan dikotil jenis ini adalah berbunga besar dengan bentuk corong, disertai dengan kelompok yang menyatu.
  • Piperaceae : Tumbuhan dikotil ini memiliki ciri khas yakni berbentuk perdu atau semak – semak yang bisa juga merambat dengan akar yang lengket atau lekat pada suatu yang bisa dirambatnya. Daun dari tumbuhan ini beraromatik serta memiliki rasa yang pedas, misalnya daun sirih dan lada.
  • Myrtales : Ciri khas dari tumbuhan jenis ini adalah berbunga dengan bentuk seperti perdu, daun yang selalu berwarna hijau, ketika diremas mengluarkan aroma.
  • Apocynaceae : Ciri tumbuhan jenis ini adalah batangnya putih, memiliki bunga yang warnanya mencolok, memiliki ukuran yang besar, dan aroma yang harum, seperti tapak dara dan juga alamanda.
  • Rosaceae (Tumbuhan Mawar – Mawaran) : tumbuhan jenis ini memiliki bentuk seperti semak – semak, tetapi tak jarang ada yang arah tumbuhnya memanjat, berkayu dan memiliki duri yang dapat ditemukan pada batangnya.

Contoh Tumbuhan Dikotil

Beberapa contoh tumbuhan dikotil antara lain :

  • Kentang

Kentang adalah salah satu komoditas pangan di Indonesia yang sangat penting. Kentang bisa dijadikan sebagai makanan ringan karena kandungan lemaknya yang rendah. Di sejumlah negara yang terdapat di Benua Eropa, kentang merupakan makanan pokok.

  • Karet

Karet merupakan salah satu tumbuhan dikotil yang menghasilkan getah lateks. Salah satu negara penghasil karet terbesar di dunia adalah Indonesia. Karet memiliki banyak manfaat terutama dalam industri ban.

  • Cabai

Cabai merah atau cabai yang lain merupakan tanaman dikotil. Selain untuk bumbu masakan, cabai juga dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional serta dapat melancarkan peredaran darah. Berbagai manfaat cabai membuktikan bahwa cabai merupakan komoditas propektif yang sangat layak untuk dibudidayakan.

  • Putri Malu

Putri malu merupakan tumbuhan dikotil yang unik terutama ketika disentuh, daunnya akan langsung menutup. Berbagai manfaat dapat kita peroleh dari tanaman ini, misalnya menyembuhkan bronkitis, insomnia akut, hingga dapat menurunkan demam.

  • Tomat

Tomat merupakan tumbuhan dikotil yang mengandung vitamin C tinggi dengan manfaat yakni dapat menjaga kesehatan jantung, sebagai antioksidan, pencegah kanker, dan mengatasi sembelit. Pada ibu hamil, tomat dapat menjaga tekanan darah supaya selalu stabil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn